Perkembangan Nilai Impor Industri Ban Dunia

4.5. Perkembangan Nilai Impor Industri Ban Dunia

Berdasarkan Tabel 4.4, nilai impor dunia untuk produk industri pengolahan ban luar dan ban dalam cenderung meningkat dari US 23,69 milyar pada tahun 2001. Kemudian meningkat terus sehingga pada tahun 2003, nilai impor dunia menjadi US 29,33 milyar. Nilai impor dunia untuk produk industri ban luar dan ban dalam tersebut didominasi oleh Amerika Serikat, Jerman, dan negara maju di Eropa. Tabel 4.4. Nilai Impor Ban Luar dan Ban Dalam Negara-Negara Importir Utama, Tahun 2000-2003 Nilai Impor US Negara Importir 2001 2002 2003 Konsumsi Amerika 4484362752 5052447232 5639477428 19,22 Jerman 2259304448 2262496000 2959454976 10,09 Inggris 1264442752 1458968064 1740287872 5,93 Perancis 1264860544 1320685312 1718406656 5,86 Kanada 1368382336 1468332800 1500704000 5,12 Italia 1130047744 1195245952 1428199808 4,87 Belanda 886235136 1032700608 1279066880 4,36 Belgia 915266624 939403264 1228415488 4,19 Spanyol 810690176 877745792 1129940096 3,85 Meksiko 944373248 989760320 974289664 3,32 Australia - 614516544 752420608 2,56 Singapura 186344608 203402880 241640240 0,82 Indonesia 74796048 76092048 83182656 0,28 Malaysia 45942252 67386032 79777968 0,27 Thailand 48390812 - 62454176 0,21 Filipina 71156176 72217144 - 0,00 TOTAL 23695342042 25260145008 29339056607 - Sumber: Depperindag, 2004. Amerika Serikat merupakan importir terbesar dunia dengan nilai impor US 4,48 milyar pada tahun 2001. Pada tahun 2003 nilai impor produk tersebut meningkat tajam menjadi US 5,63 milyar dengan tingkat konsumsi sebesar 19,22 persen. Disusul oleh Jerman mengimpor produk tersebut senilai US 2,25 milyar pada tahun 2001 dan kemudian meningkat pada tahun 2003 menjadi US 2,95 milyar dengan tingkat konsumsi sebesar 10,09 persen. Indonesia juga merupakan importir produk ban luar dan ban dalam dengan nilai impor pada tahun 2001 sebesar US 74,79 juta dan pada tahun 2002 meningkat menjadi US 76,09 juta. Selanjutnya terus meningkat hingga US 83,18 juta pada tahun 2003 dengan tingkat konsumsi sebesar 0,28 persen.

4.6. Struktur Biaya Industri Ban