II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1. Pengertian Industri Ban
Pengertian industri sangat luas, dapat dalam lingkup makro dan mikro. Secara mikro, industri adalah kumpulan dari perusahaan-perusahaan yang
menghasilkan barang-barang yang homogen, atau barang-barang yang mempunyai sifat yang saling mengganti yang sangat erat. Namun demikian, dari
segi pembentukan pendapatan yakni yang cenderung bersifat makro, industri adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai tambah Hasibuan, 1993.
Menurut BPS 2004, industri adalah suatu unit kesatuan usaha yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa, terletak
pada suatu bangunan atau lokasi tertentu, dan mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang atau lebih yang
bertanggung jawab atas usaha tersebut. BPS mengelompokkan industri ke dalam empat golongan berdasarkan
banyaknya tenaga kerja yang bekerja, yaitu: 1.
Industri besar : industri yang memiliki tenaga kerja sebanyak 100
orang atau lebih; 2.
Industri sedang : industri yang memiliki tenaga kerja sebanyak 20-99
orang; 3.
Industri kecil : industri yang memiliki tenaga kerja sebanyak 5-19
orang; 4.
Industri rumah tangga : industri yang memiliki tenaga kerja sebanyak satu hingga empat orang.
Berdasarkan www.dprin.go.id, industri dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:
1. Industri Padat Sumber Daya Alam, meliputi industri-industri yang banyak
menggunakan sumber daya alam sebagai bahan baku. Untuk pengembangan produk ini sudah dapat didukung oleh litbang dalam negeri.
2. Industri Padat Tenaga Kerja, meliputi industri-industri yang banyak
menggunakan tenaga kerja. Untuk dapat mengembangkan produk ini diperlukan usaha meningkatkan keterampilan dan produktivitas tenaga kerja,
baik melalui penanaman modal maupun penerapan teknologi. 3.
Industri Padat Modal, meliputi industri-industri yang banyak menggunakan modal. Dalam pengembangan produk ini diperlukan usaha meningkatkan
penanaman modal asing. Pada umumnya untuk mengembangkan produk ini sangat tergantung pada faktor eksternal.
4. Industri Padat Teknologi, meliputi industri-industri yang mengandalkan
teknologi sebagai faktor keunggulan untuk bersaing. Untuk mengembangkan produk ini diperlukan usaha meningkatkan penguasaan teknologi, baik melalui
alih teknologi maupun melalui teknologi yang menyatu pada barang modal yang diimpor.
Industri ban adalah industri hilir yang memproduksi berbagai jenis produk ban untuk segala macam jenis kendaraan. Oleh Badan Pusat Statistik BPS,
selama rentang waktu penelitian yang dilakukan 1984-2003 sektor industri ban telah mengalami tiga kali perubahan dalam pembagian golongan pokok industri.
Pada tahun 1984-1989, industri ban termasuk dalam Klasifikasi Lapangan Usaha
Indonesia KLUI lima digit yaitu 35510. Kemudian pada tahun 1990-1997 klasifikasinya berubah menjadi 35511. Dan selanjutnya pada tahun 1998-2003
menjadi 25111. Produk-produk ban yang dihasilkan oleh industri ban berdasarkan kode KLUI dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Jenis Ban Berdasarkan Kode KLUI Kode KLUI
Uraian 251110101
Ban luar untuk sedan 251110102
Ban luar untuk truk dan bus 251110104
Ban luar untuk sepeda motor 251110105
Ban luar untuk scuter 251110106
Ban luar untuk sepeda 251110107
Ban luar untuk kendaraan off the road 251110199
Ban luar lainnya 251110301
Ban dalam untuk sedan 251110302
Ban dalam untuk truk dan bus 251110304
Ban dalam untuk sepeda motor 251110305
Ban dalam untuk scuter 251110306
Ban dalam untuk sepeda 251110307
Ban dalam untuk kendaraan off the road 251110399
Ban dalam lainnya 251119899
Hasil ikutan ban luar dan ban dalam lainnya 251120102
Ban luar ditelapaki lagi untuk mobil penumpang 251120103
Ban luar ditelapaki lagi untuk truk 251120199
Ban luar ditelapaki lagi untuk lainnya 251120206
Untuk sepeda motor, sepeda, alat angkut orang cacat
Sumber: BPS, 2000.
2.2. Pengertian Produktivitas