Keterampilan Memerankan Naskah Drama

“Dictionary of World Literature” Josept T. Shipley, dalam Satoto, 2012:2. Istilah drama berarti segala pertunjukkan yang memakai mimik any kind of mimetic performance. Berdasarkan batasan ini: permainan drama lawak, sulap, sirkus, patomim, upaca-upacara keagamaan pada masyarakat primitif, dan improvisasi yang tidak menggunakan kata-kata secara verbal, adalah termasuk drama. Aristoteles, dalam Satoto 2012:2, mengatakan bahwa drama adalah gambaran suatu tindakan atau aksigerak a representation of an action. M.H. Abrams, “Aglossary of Literary Terms” dalam Satoto 2012:2, memberi batasan drama sebagai ragam sastra dalam bentuk dialog, yang dimaksudkan untuk dipertujukkan di atas pentas. Secara khusus, drama menunjuk pada lakon yang serius dapat berakhir dengan suka suka cerita, komedi, maupun duka duka cerita, tragedi. Panuti Sujiman “Kamus Istilah Sastra” dalam Satoto 2012:2, memberi batasan drama adalah karya sastra yang bertujuan menggambarkan kehidupan dengan mengemukakan tikaian atau konflik conflict dan emosi lewat lakuan action dan dialog dialogue; dan lazimnya dirancang untuk pementasan dipanggung. Sebuah drama pada hakikatnya hanya terdiri atas dialog. Mungkin dalam drama ada petunjuk pementasan, namun pentunjuk pementasan ini sebenrnya hanya dijadikan pedoman oleh sutradara dan para pemain. Oleh karena itu, dialog para tokoh dalam drama disebut sebagai tesk utama hauptext dan petunjuk lakuannya disebut teks sampingan nebenteks. Drama seperti sebuah gambaran kehidupan masyarakat yang diceritakan lewat pertunjukan. Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak, drama adalah menyaksikan kehidupan manusia yang diekspresikan secara langsung Hasanuddin, 1996:2. Drama adalah sebuah karya tulis berupa rangkaian dialog yang menciptakan atau tercipta dari konflik batin atau fisik dan memiliki kemungkinan untuk dipentaskan Riantiarno, 2003:8. Drama adalah kesenian yang melukiskan sifat dan sikap manusia dan harus melahirkan kehendak manusia dengan action dan perilaku. Dilihat dari beberapa pengertian drama yang telah diungkapkan tersebut tidak terlihat perumusan yang mengarahkan pengertian drama kepada pengertian dimensi sastranya, melainkan hanya kepada dimensi seni lakonnya saja, padahal, meskipun drama ditulis dengan tujuan untuk dipentaskan, tidak berarti bahwa semua karya drama yang ditulis pengarang haruslah dipentaskan. Tanpa dipentaskan sekalipun karya drama tetap dapat dipahami, dimengerti, dan dinikmati. Tentulah pemahaman dan penikmatan atas karya drama tersebut lebih pada aspek cerita sebagai ciri genre sastra dan bukan sebagai karya seni lakon. Oleh sebab itu, dengan mengabaikan aspek sastra didalam drama hanya akan memberikan pemahaman yang tidak menyeluruh terhadap suatu bentuk karya seni yang disebut drama. Pengertian drama yang dikenal selama ini yang hanya diarahkan kepada dimensi seni pertunjukkan atau seni lakon ternyata memberikan citra yang kurang baik terhadap drama khususnya bagi masyarakat Indonesia. Konsepsi bahwa drama adalah peniruan atau tindakan yang tidak sebenarnya,berpura- pura diatas pentas, menghasilkan idiom-idiom yang menunjukkan bahwa drama bukanlah dianggap “sesuatu” yang serius dan berwibawa. Pernyataan

Dokumen yang terkait

KEMAMPUAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BUMI AGUNG KABUPATEN WAY KANAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 4 11

PENGGUNAAN TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 WAY TENONG LAMPUNG BARAT 2 TAHUN PELAJARAN 2012-2013

0 19 59

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJA SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SD NEGERI 2 BUKIT GEMURUH WAY TUBA KABUPATEN WAY KANAN

0 8 40

KEMAMPUAN MENENTUKANRELASI MAKNA PADA SISWA KELAS XI SMA N 1 BANJIT WAY KANAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 20 73

PENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 REBANG TANGKAS KABUPATEN WAY KANAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 14 72

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII G DI SMP NEGERI 1 WAY LIMA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 13 74

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR PKN SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 NGAMBUR TAHUN 2012/2013

0 24 106

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON-EXAMPLES SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PAKUAN RATU KECAMATAN PAKUAN RATU KABUPATEN WAY KANAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 24 66

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KALIREJO

0 5 53

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 1 WAY TENONG LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 8 70