Intensitas dan Kelancaran Berbicara

Blocking ialah penempatan pemain dipanggung diusahakan antara pemain yang satu dengan yang lainnya tidak saling menutupi sehingga penonton tidak dapat melihat pemain yang ditutupi Endraswara, 2011:278. Dalam metode pembelajaran drama, seseorang yang belajar akting akan ditempa oleh pengalaman. Oleh sebab itu, baik akting maupun blocking dipanggung perlu dipelajari dengan seksama. Kalau akan bergerak dipanggung, blocking perlu mempertimbangkan beberapa hal, yaitu ada tujuan atau tidak, untuk apa bergerak, tidak membelakangi penonton terlalu lama, diupayakan untuk menarik penonton, beralasan, sambil berbicara, jalan pelan, baru bergerak, dan tidak tiba-tiba gerak-gerak cepat boleh asalkan mendasar. Jika terlalu banyak gerak, penonton akan bingung sendiri Endraswara, 2011:68

7. Ekspresi Dialog untuk Mengambarkan Karakter Tokoh

Dialog yang baik ialah 1 terdengar volume baik, 2 jelas artikulasi baik, ucapannya mendukung makna, tidak ambigu, penuh perasaan, 3 dimengerti lafal benar, mudah diselami, mendukung konteks, 4 menghayati sesuai dengan tuntutanjiwa peran yang ditentukan dalam naskah Endraswara, 2011:277.

8. Ekspresi Wajah Mendukung Ekpresi Dialog

Mimik adalah gerak-gerik raut muka pada permainan sandiwara atau drama. Mimik adalah gerak-gerik raut muka pada pemain dan merupakan pernyataan perasaan yang dilakukan dengan perubahan-perubahan pada air muka. Di dalam drama mimik berperan penting saat pementasan drama berlangsung. Karena mencerminkan perkembangan emosi dan memberikan pengembangan pada adegan atau juga pada dialog yang diucapkan. Aktor juga harus berusaha mengambil posisi sedemikian rupa sehingga ekspresi wajahnya dan gerak-gerik yang mengandung makna, dapat dihayati oleh penonton Endraswara, 2011:67. Satu kalimat dengan nada dan intonasi yang sama dapat berubah arti jika diiringi dengan air muka yang berbeda Endraswara, 2011:74.

9. Pandangan Mata dan Gerak Anggota Tubuh untuk Mendukung

Ekspresi Dialog Aktor harus mampu memerintahkan badan, suara, emosi dan semua situasi dramatik. Ia harus mampu membantu dan mengontrol karakter. Tubuh aktor harus terkoordinasi secara baik. Movement harus dilaksanakan secara anggun, Gesture harus mampu memberikan reinforcement penguatan bagi suaranya. Semua itu dilakukan oleh aktor secara jelas, logis, menarik, dan bertujuan dengan benar. Gaya individual actor harus dikembangkan agar membedakan peran satu dengan yang lainnya. Seorang aktor tidak perlu meniru aktor lain melainkan harus berusaha menciptakan kreasi sendiri Endraswara, 2011:62.

10. Gerakan

Sikap pemain harus diatur dan ditentukan secara cermat. Sikap itu harus memancarkan oleh gerak yakin, yaitu gerak yang disertai oleh alasan yang kuat. Kalau tidak ada alasan, lebih baik rileks, mengatur pernafasan untuk suatu gerak yang kelak dibutuhkan. Dengan sikap rileks ini, pemain dihindarkan dari sikap gugup terhadap peran yang tiba-tiba harus dibawakan. Jika ia berbicara harus menghayati benar apa yang dibicarakan, dan

Dokumen yang terkait

KEMAMPUAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BUMI AGUNG KABUPATEN WAY KANAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 4 11

PENGGUNAAN TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 WAY TENONG LAMPUNG BARAT 2 TAHUN PELAJARAN 2012-2013

0 19 59

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJA SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SD NEGERI 2 BUKIT GEMURUH WAY TUBA KABUPATEN WAY KANAN

0 8 40

KEMAMPUAN MENENTUKANRELASI MAKNA PADA SISWA KELAS XI SMA N 1 BANJIT WAY KANAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 20 73

PENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 REBANG TANGKAS KABUPATEN WAY KANAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 14 72

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII G DI SMP NEGERI 1 WAY LIMA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 13 74

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR PKN SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 NGAMBUR TAHUN 2012/2013

0 24 106

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON-EXAMPLES SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PAKUAN RATU KECAMATAN PAKUAN RATU KABUPATEN WAY KANAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 24 66

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KALIREJO

0 5 53

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 1 WAY TENONG LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 8 70