Kemandirian anak tunanetra Perkembangan Kemandirian Anak Tunanetra di Sekolah Luar Biasa Bagian A (Studi Kasus di SLB-A Karya Murni Medan Johor)

32 itu, perkembangan mobilitas dan orientasi anak awas sangat cepat. Maka untuk anak tunanetra untuk melakukan hal tersebut mereka akan dibantu orang tua ataupun orang yang dapat melihat untuk membawa mereka mengenalkan sekelilingnya yang seterusnya mereka akan dapat melakukannya sendiri. Melalui orientasi dan mobilitas ini maka anak tersebut akan dapat berkembang kemampuan yang lain yang ada pada dirinya seperti halnya daya ingatnya, serta daya ingat yang dapat mendukung dalam proses kemampuan pendidikannya. Didalam pendidikan juga mereka di ajarkan mata pelajaran orientasi dan mobolitas yang bertujuan agar mereka dapat berjalan sendiri tanpa bantuan orang lain dan dapat mengenal lingkungan tempat ia berada di sekitarnya atau di sekelilingnya. Alat Bantu yang biasa digunakan oleh anak tunanetra dalam melakukan orientasi dan mobilitas adalah tongkat putih yang khas yang menunjukkan kepada orang lain bahwa ia adalah anak tunanetra atau anak yang kurang penglihatan dan sebagai penambah rasa percaya diri mereka. Tetapi walaupun begitu anak tunanetra tidak boleh terlepas dari anak yang awas karena dari hal warna mereka tidak akan dapat membedakannya sebab warna tidak dapat diraba dan di dengar. Oleh sebab itu anak yang awas adalah anak yang dapat membantu anak yang tunanetra yang sangat besar pengaruhnya dalam hal menolong mereka, terutama untuk mengenalkan apa saja yang pertama sekali terutama dalam hal warna yang tidak dapat untuk dirabanya.

5. Kemandirian anak tunanetra

Pendidikan dan pelatihan adalah suatu kunci bagi anak tunanetra untuk melaksanakan kegiatan atau memungkinkan anak tunanetra pada umumnya untuk Universitas Sumatera Utara 33 benar-benar hidup mandiri. Dengan kata lain anak tunanetra akan mencapai suatu kemandirian apabila mereka mempunyai pendidikan dan latihan-latihan yang tepat. James H. Omvig mengemukakan ada empat resep dasar yang dibutuhkan oleh setiap tunanetra agar dapat mencapai tujuan kemandirian yang sejati antara lain : 1 Penyandang tunanetra harus menyadari baik secara intelektual maupun emosional bahwa mereka dapat mandiri, yaitu disini mereka harus diajari untuk memahami bahwa mereka juga dapat mandiri dan juga dalam hal ini mereka harus memiliki pembimbing untuk mengajari mereka untuk latihan intelektual dan latihan dari segi emosional. Untuk itu maka bagi guru yang membimbing mereka maupun bagi panti rehabilitasi yang menampung mereka dalam haruslah dapat melaksanakan program pendidikan dan pelatihan yang tepat. Oleh sebab itu mereka juga harus memiliki prinsip siapun saya pasti saya akan dapat mandiri. 2 Penyandang tunanetra harus benar-benar belajar untuk menguasai keterampilan-keterampilan khusus yang akan dapat menjadikan mereka sebagai orang yang dapat hidup mandiri, yaitu denagn mempergunakan alat indera yang lain sebagai alat yang dapat menutupi kelemahan mereka sehingga mereka dapat terbantu untuk mendapatkan suatu kemandirian dan jika dalam suatu hal yang baru mereka jumpai maka mereka harus dapat menghadapinya dengan dibantu oleh alat indera yang lain. 3 Penyandang tunanetra harus belajar mengatasi sikap negatif masyarakat terhadap ketunanetraan hal-hal yang tidak menyenangkan yang mungkin dikatakan atau dilakukan orang terhadap dirinya akibat kesalah pahaman atau miskonsepsi mereka terhadap ketunanetraan, yaitu mereka harus Universitas Sumatera Utara 34 dapat kita ajak untuk mereka apa yang menjadikan mereka bersikap demikian dan kita jelaskan apa yang akan timbul apabila mereka melakukan hal demikian dan menyatakan kepada mereka bahwa setiap masyarakat itu memilki niat untuk menolong yang memungkinkan mereka akan mampu memiliki pemahaman yang emosional untuk dapat mandiri dan menghadapi masyrakat dengan senyuman. 4 Mereka penyandang cacat tunanetra harus belajar tampil wajar didalam pergaulan sosial, yaitu karena itu menentukan apakah ia dapat diterima didalam suatu masyarakat tersebut yaitu didalam lingkungan sosialnya Didi, 2006 Oleh sebab itu agar individu tunanetra dapat berhasil mendapatkan kemandirian maka mereka tidak hanya memerlukan pendidikan dan latihan yang asal saja tetapi harus mendapatkan pendidikan yang tepat karena kalau tidak tepat sama saja dengan menjerumuskan mereka. Pembentukan konsep diri yang tepat dan motifasi untuk mengaktualisasikan diri yang memungkinkan mereka agar dapat melakukan kegiatan mereka sehari-hari secar efektif dan efisien, kemampuan untuk mengatasi masalah- masalah sosial yang merupakan bagian yang integral dari program pendidikan dan latihan bagi setiap penyandang tunanetra untuk hidup mandiri. Universitas Sumatera Utara 35

6. Pendidikan tunanetra

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Cacat Tunanetra di Sekolah Luar Biasa/A (SLB/A) Karya Murni Medan Johor

6 79 143

PRESTASI DIRI PENYANDANG TUNANETRA (STUDI KASUS SEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN TUNANETRA Prestasi Diri Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013).

0 0 17

PRESTASI DIRI PENYANDANG TUNANETRA (STUDI KASUS SEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN TUNANETRA Prestasi Diri Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013).

0 1 14

EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMBAGI ANAK TUNANETRA DI SEKOLAH LUAR BIASA A (SLB-A) EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK TUNANETRA DI SEKOLAH LUAR BIASA A (SLB-A) (Studi Kasus Pada Tingkat SMP YKAB di SLB-

3 11 16

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA TUNANETRA (SLB-A) Budaya Belajar Matematika Pada Siswa Sekolah Luar Biasa Tunanetra (SLB-A) (Studi Etnografi Di SLB-A YKAB Surakarta).

0 4 14

Sekolah Luar Biasa Karya Murni di Kecamatan Medan Johor (1980-1997)

0 0 12

Sekolah Luar Biasa Karya Murni di Kecamatan Medan Johor (1980-1997)

0 0 1

Sekolah Luar Biasa Karya Murni di Kecamatan Medan Johor (1980-1997)

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah - Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Cacat Tunanetra di Sekolah Luar Biasa/A (SLB/A) Karya Murni Medan Johor

0 0 9

Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Cacat Tunanetra di Sekolah Luar Biasa/A (SLB/A) Karya Murni Medan Johor

0 0 13