Kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida dosis 2 mLkgBB

serum AST meningkat hingga empat kali lipat terhadap nilai normal. Hasil penelitian menunjukkan serum AST yang meningkat sebesar 461,2 ± 46,28 Ul . serum AST kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida 2 mLkgBB sebagai parameter pendukung kerusakan sel hati menunjukkan adanya peningkatan terhadap kontrol negatif olive oil 2 mLkgBB.

2. Kontrol negatif olive oil 2mLkgBB

Pada penelitian ini kontrol negatif yang digunakan adalah olive oil dengan dosis 2 mLkgBB. Olive oil merupakan pelarut dari hepatotoksin karbon tetraklorida dengan dosis yang sama. Kontrol negatif bertujuan untuk memastikan bahwa olive oil sebagai pelarut yang digunakan tidak memberikan pengaruh dalam peningkatan aktivitas serum ALT dan AST. Aktivitas serum ALT dan AST pada jam ke-0 selanjutnya dibandingkan dengan aktivitas serum tersebut pada jam ke-24. Purata aktivitas serum ALT dan AST kontrol negatif olive oil pada jam ke- 0 berturut-turut sebesar 57 ± 5,07 Ul dan 111,4 ± 11,8 tabel VII, sedangkan purata aktivitas serum ALT dan AST pada jam ke-24 berturut-turut adalah 41,6 ± 2,34 dan 99,2 ± 8,92. Data aktivitas serum ALT dan AST dianalisis dengan uji Shapiro-Wilk menunjukkan bahwa distribusi data normal dengan signifikansi p0,05 dilanjutkan dengan uji T berpasangan untuk mengetahui perbedaan aktivitas serum ALT dan AST pada jam ke-0 dibandingkan dengan jam ke-24. Dari hasil uji T berpasangan Tabel XI, menunjukkan bahwa aktivitas serum ALT dan AST pada hewan uji sebelum dan sesudah dipenjankan olive oil 2 mLkgBB secara intraperitoneal berbeda tidak bermakna untuk AST yang berarti bahwa olive oil tidak mempengaruhi peningkatan aktivitas AST sebagai pelarut CCl 4 , namun bila dibandingkan dengan kadar normal serum AST yaitu 46-81 UL Meeks and Harrison, 1991 memang hasil yang didapatkan lebih tinggi. Namun ini disebabkan karena AST tidak spesifik di hati, enzim AST dapat ditemukan di otot jantung, otot, ginjal, otak dan paru-paru, dan usus Lee, 2009. Sedangkan hasil untuk level ALT adalah berbeda bermakna yang berarti bahwa olive oil menurunkan aktivitas ALT serum, tetapi karena nilai purata ALT serum masih dalam batas normal, yaitu 10-55 UL Thapa dan Walia, 2007, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan aktivitas ALT pada jam ke-24 nantinya adalah merupakan pengaruh dari hepatotoksin karbon tetraklorida bukan dari pemberian olive oil. Kelompok kontrol negatif olive oil 2 mLkgBB selanjutnya digunakan sebagai dasar nilai aktivitas serum ALT dan AST normal pada penelitian ini. Tabel X. Purata ± SE aktivitas serum ALT dan AST setelah pemberian olive oil dosis 2 mLkgBB pada selang waktu 0 dan 24 jam Selang waktu jam Purata aktivitas serum ALT ± SE Ul Purata aktivitas serum AST ± SE Ul 57 ± 5,07 111,4 ± 11,8 24 41,6 ± 2,34 99,2 ± 8,92 Tabel XI. Hasil uji T berpasangan aktivitas serum ALT dan AST pemberian olive oil dosis 2 mLkgBB pada selang waktu 0 dan 24 jam Selang waktu jam Aktivitas serum ALT Aktivitas serum AST Jam ke-0 Jam ke-24 Jam ke-0 Jam ke-24 Jam ke-0 BB BTB Jam ke-24 BB BTB Keterangan: BB: Berbeda bermakna p0,05, BTB: Berbeda tidak bermakna p0,05,

Dokumen yang terkait

Efek hepatoprotektif pemberian jangka pendek fraksi air ekstrak etanolik herba Tempuyung (Sonchus arvensis L.) terhadap aktivitas ALT-AST SERUM pada tikus putih jantan terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 125

Efek hepatoprotektif pemberian jangka panjang dekok herba Bidens pilosa L. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus betina terinduksi karbon tetraklorida.

1 2 99

Efek hepatoprotektif pemberian jangka pendek infusa herba Bidens pilosa L. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus betina terinduksi karbon tetraklorida.

1 4 113

Efek hepatoprotektif pemberian jangka panjang dekokta Daun Tempuyung (Sonchus arvensis L.) terhadap aktivitas AST-ALT pada tikus jantan Galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida.

3 7 127

Efek hepatoprotektif pemberian jangka panjang ekstrak etanol 70% Herba Sonchus arvensis Linn. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus putih jantan terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 110

Efek hepatoprotektif pemberian jangka panjang infusa herba Bidens pilosa L. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus betina terinduksi karbon tetraklorida.

1 1 94

Efek hepatoprotektif pemberian jangka pendek infusa herba Sonchus arvensis L. terhadap aktivitas AST-ALT pada tikus jantan Galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 5 100

Efek hepatoprotektif pemberian jangka panjang ekstrak etanol biji persea americana mill. terhadap aktivitas alt dan ast serum pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

1 2 117

Efek hepatoprotektif jangka panjang ekstrak metanol-air biji persea americana mill. terhadap aktivitas alt-ast serum pada tikus jantan wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 155

Efek hepatoprotektif pemberian jangka panjang ekstrak etanol biji persea americana mill. terhadap aktivitas alt dan ast serum pada tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 115