tidak mempengaruhi peningkatan aktivitas AST sebagai pelarut CCl
4
, namun bila dibandingkan dengan kadar normal serum AST yaitu 46-81 UL Meeks and
Harrison, 1991 memang hasil yang didapatkan lebih tinggi. Namun ini disebabkan karena AST tidak spesifik di hati, enzim AST dapat ditemukan di otot
jantung, otot, ginjal, otak dan paru-paru, dan usus Lee, 2009. Sedangkan hasil untuk level ALT adalah berbeda bermakna yang berarti bahwa olive oil
menurunkan aktivitas ALT serum, tetapi karena nilai purata ALT serum masih dalam batas normal, yaitu 10-55 UL Thapa dan Walia, 2007, maka dapat
disimpulkan bahwa peningkatan aktivitas ALT pada jam ke-24 nantinya adalah merupakan pengaruh dari hepatotoksin karbon tetraklorida bukan dari pemberian
olive oil. Kelompok kontrol negatif olive oil 2 mLkgBB selanjutnya digunakan sebagai dasar nilai aktivitas serum ALT dan AST normal pada penelitian ini.
Tabel X. Purata ± SE aktivitas serum ALT dan AST setelah pemberian
olive oil dosis 2 mLkgBB pada selang waktu 0 dan 24 jam
Selang waktu jam
Purata aktivitas serum ALT ± SE Ul
Purata aktivitas serum AST ± SE Ul
57 ± 5,07 111,4 ± 11,8
24 41,6 ± 2,34
99,2 ± 8,92
Tabel XI. Hasil uji T berpasangan aktivitas serum ALT dan AST pemberian olive oil dosis 2 mLkgBB pada selang waktu 0 dan 24 jam
Selang waktu jam
Aktivitas serum ALT Aktivitas serum AST
Jam ke-0 Jam ke-24
Jam ke-0 Jam ke-24
Jam ke-0 BB
BTB Jam ke-24
BB BTB
Keterangan: BB: Berbeda bermakna p0,05, BTB: Berbeda tidak bermakna p0,05,
Gambar 9. Diagram batang purata aktivitas serum ALT setelah pemberian olive oil dosis 2 mLkgBB pada selang waktu 0 dan 24 jam
Gambar 10. Diagram batang purata aktivitas serum AST setelah pemberian olive oil dosis 2 mLkgBB pada selang waktu 0 dan 24 jam
3. Kontrol ekstrak etanol 50 herba Sonchus arvensis L. dosis 1,5 gkgBB
Kontrol ekstrak etanol 50 herba Sonchus arvensis L. dilakukan untuk melihat pengaruh ekstrak etanol 50 herba Sonchus arvensis L. terhadap aktivitas
serum ALT dan AST tanpa pemberian hepatotoksin karbon tetraklorida dosis 2 mLkgBB pada jam ke-24. Dosis yang digunakan yaitu 1,5 gkgBB secara per-
oral yang merupakan peringkat dosis tertinggi dalam perlakuan. Dosis tersebut dipilih karena dianggap mewakili peringkat dosis I dan II ,sehingga jika pada
dosis tertinggi tidak terjadi kenaikan aktivitas ALT dan AST serum pada jam ke- 24 maka pada dosis I dan II juga tidak memberikan pengaruh terhadap kenaikan
serum ALT dan AST. Pada kelompok ini diperoleh data aktivitas serum ALT dan AST masing-masing sebesar 47,4 ± 0,68 dan 113,8 ± 8,31 Tabel VII.
Data aktivitas serum ALT kontrol ekstrak etanol 50 herba Sonchus arvensis L. dosis 1,5 gkgBB dibandingkan dengan kontrol negative olive oil 2
mLkgBB memilliki perbedaan yang tidak bermakna tabel VIII. Begitu pula dengan aktivitas serum AST kontrol ekstrak etanol 50 herba Sonchus arvensis L.
dosis 1,5 gkgBB dengan kontrol negatif olive oil 2mLkgBB tabel IX. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas serum ALT dan AST pada kedua kelompok
tersebut berada dalam range normal. Dengan demikian, pemberian ekstrak etanol herba Sonchus arvensis L. dosis 1,5 gkgBB tidak berpengaruh terhadap kenaikan
serum ALT dan AST.
4. Kelompok perlakuan ekstrak etanol 50 herba Sonchus arvensis L.
dosis 0,375;0,75;1,5 gkgBB pada tikus jantan galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida
Pada penelitian ini dilihat efek hepatoprotektif dari ekstrak etanol 50 herba Sonchus arvensis L. dengan tiga peringkat dosis, yaitu peringkat dosis
terkecil sebesar 0,375 gkgBB, dosis tengah sebesar 0,75 gkgBB, dan dosis tertinggi sebesar 1,5 gkgBB. Efek hepatoprotektif ditunjukkan dengan penurunan
aktivitas serum ALT dan AST yang merupakan pengujian secara biokimia. Selain itu dapat juga dilakukan penggunaan histopatologi hati sebagai data pendukung
untuk penegasan terhadap hasil yang diperoleh secara biokimia. Hasil uji LSD tabel VIII dan IX, aktivitas serum ALT kelompok ekstrak
etanol 50 herba Sonchus arvensis L. dosis 0,375 mLkgBB mempunyai aktivitas ALT-serum 72,8 ± 8,42 Ul mempunyai keberbedaan bermakna terhadap
kelompok kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida 2 mLkgBB tabel VII dan VIII. Aktivitas ALT-serum ini menunjukkan keberbedaan tidak bermakna
terhadap kelompok kontrol olive oil 2 mLkgBB namun aktivitas serum AST 257± 52,57 dari kelompok ekstrak etanol 50 Sonchus arvensis L. dosis 0,375
gkgBB pada perbandingan terhadap kelompok kontrol karbon tetraklorida 2 mLkgBB dan kontrol olive oil
2 mLkgBB mempunyai keberbedaan yang
bermakna terhadap kelompok kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida 2 mLkgBB. Keberbedaan antara aktivitas ALT dan AST serum terhadap kontrol
hepatotoksin menunjukkan hasil yang berbeda dapat disebabkan karena enzim AST juga terdapat di miokardium, otot rangka, dan ginjal sehingga dapat
mempengaruhi hasil. Aktivitas ALT-serum lebih dijadikan patokan dalam