HAKIKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

dapat direfleksikan, kemudian dapat dibagikan kembali. Dengan saling berbagi pengalaman, siswa diharapkan mampu memperoleh hikmah pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi bermakna.

B. FILSAFAT KONSTRUKTIVISME

Konstruktivisme adalah aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan merupakan sebuah konstruksi bentukan kita sendiri Suparno, 1997: 18. Konstruktivisme memahami belajar sebagai proses pembentukan pengetahuan oleh orang yang belajar itu sendiri. Konstruktivisme menyumbangkan ide yang besar dalam dunia pendidikan. Menurut Teori Konstruktivis, prinsip paling penting dalam belajar yaitu guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan pada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuannya. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari otak seorang guru kepada siswanya Suparno, 1997: 19 Kegiatan belajar siswa berkaitan dengan kemampuan mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Berkaitan dengan proses konstruksi menuntut siswa pada kemampuan dasar. Kemampuan dasar yang harus dimiliki siswa menurut von Glasersfeld dalam Suparno, 1997 : 20 adalah: 1 kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman, 2 kemampuan membandingkan, serta 3 kemampuan lebih menyukai pengalaman yang satu daripada pengalaman yang lain. Teori perkembangan Piaget mewakili konstruktivisme, yang memandang perkembangan kognitif sebagai suatu proses di mana anak secara aktif membangun sistem makna dan pemahaman akan realitas melalui pengalaman-pengalaman dan interaksi-interaksi mereka Suyono, 2011: 106. Teori Konstruktivis menurut Piaget menyumbangkan pemikiran bahwa pengetahuan memang tidak dapat diperoleh secara transfer. Pengetahuan diperoleh melaui proses belajar. Pengetahuan tidak dibawa sejak lahir tetapi pengetahuan dipelajari menurut proses dan kebutuhannya

C. METODE INKUIRI

1. Pengertian Metode Inkuiri

Metode inkuiri menurut Paul Suparno 2007: 65 adalah metode belajar di mana siswa sungguh terlibat aktif berpikir dan menemukan sendiri pengertian yang ingin diketahuinya. Pada metode ini siswa dilibatkan secara langsung melalui penemuan langsung melalui pengumpulan data dan tes hipotesis. Pembelajaran inkuiri dirancang untuk mengajak siswa secara langsung dalam, proses ilmiah ke dalam waktu yang relatif singkat. Inkuiri atau penemuan adalah proses mental di mana siswa mengasimilasi suatu konsep atau prinsip, misalnya mengamati, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, dan membuat kesimpulan dan sebagainya Oemar Hamalik, 2001: 219.

2. Langkah Metode Inkuiri

Metode inkuiri adalah metode yang sebagian atau seluruhnya menggunakan prinsip metode ilmiah. Siswa mengasimilasi suatu konsep atau prinsip, misalnya mengamati, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, dan membuat kesimpulan. Berikut dijelaskan langkah-langkah metode inkuiri menurut Kindsvatter, dalam Suparno, 2007: 66: a. Identifikasi dan klarifikasi persoalan Persoalan hendaknya disiapkan oleh guru dan disiapkan sebelum mulai pelajaran. Persoalan harus jelas sehingga dapat dipikirkan, didalami dan dipecahkan oleh siswa. Persoalan dapat dipecahkan dan real, dapat dikerjakan oleh siswa, dan sesuai dengan kemampuan siswa. b. Membuat Hipotesis Pada langkah ini siswa diminta untuk mengajukan jawaban sementara tentang persoalan tersebut hipotesis. Hipotesis siswa perlu dikaji apakah jelas atau tidak. Bila belum jelas, sebaiknya guru membantu memperjelas maksudnya terlebih dahulu. c. Mengumpulkan Data Siswa mencari dan mengumpulkan data sebanyak- banyaknya untuk membuktikan apakah hipotesis mereka benar atau tidak. Dalam bidang Fisika pada langkah ini siswa harus menyiapkan suatu peralatan yang dapat digunakan untuk

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 40

Penerapan pendekatan saintifik dengan metode mind mapping pada pembelajaran Matematika di Smp Pangudi Luhur 1 Yogyakarta di tinjau dari motifasi, keaktifan dan prestasi belajar siswa.

0 1 271

Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dengan mendiagnosis kesulitan belajar dan pembelajaran remediasi kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan pada materi bangun ruang sisi datar.

0 2 229

Pengembangan perangkat pembelajaran mengakomodasi teori van hiele materi bangun ruang sisi datar dengan pendekatan saintifik pada siswa kelas VIII B SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang.

0 9 258

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode TAI (Team Assisted Individualization) dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada materi dunia tumbuhan.

0 0 2

Peningkatan minat belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas II SD Pangudi Luhur Sedayu melalui metode mendongeng.

0 2 258

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode TAI (Team Assisted Individualization) dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada materi dunia tumbuhan

1 26 228

SKRIPSI PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA PADA SISWA KELAS

0 0 22

Penerapan teori konstruktivisme dalam pembelajaran pokok bahasan getaran untuk siswa kelas 2 SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang - USD Repository

0 6 137

Penerapan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta mata pelajaran Biologi dengan materi gerak pada tumbuhan - USD Repository

0 0 242