MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING

Menurut Shamsudin Baharin 2007, kubus memiliki sifat-sifat sebagai berikut: 1 Semua sisi merupakan persegi 2 Semua rusuk sama panjang 3 Semua diagonal bidang sama panjang 4 Semua diagonal ruang sama panjang 5 Semua bidang diagonal berbentuk persegi panjang. 2. Balok Balok adalah bangun ruang yang dibentuk dari enam buah persegi panjang Shamsudin Baharin, 2007 : 73. Berikut adalah gambar balok ABCD.EFGH. Gambar 2.2 Balok Menurut Shamsudin Baharin 2007, balok memiliki unsur-unsur sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a. SisiBidang Sisi balok adalah bidang yang membatasi suatu balok. Balok ABCD.EFGH memiliki 6 buah sisi berbentuk persegi panjang yaitu sisi bawah = ABCD, sisi atas = EFGH, sisi depan = ABFE, sisi belakang = DCGH, sisi samping kanan = ADHE , dan sisi samping kiri = BCGF. Keenam sisi balok diatas saling berpasangan sehingga membentuk 3 pasang sisi yang saling berhadapan yang sama bentuk dan besarnya yaitu ABFE berpasangan dengan DCGH, ABCD dengan EFGH, dan BCGF dengan ADHE. b. Rusuk Garis potong sisi-sisi pada blok dinamakan rusuk. Balok ABCD.EFGH memiliki 12 rusuk yaitu AB, BC, CD, DA, EF, FG, GH, HE, AE, BF, CG, dan HD. c. Titik Sudut Titik temu antara tiga buah rusuk pada balok disebut titik sudut balok. Balok ABCD.EFGH memiliki 8 titik sudut, yaitu A, B, C, D, E, F, G, dan H. d. Diagonal sisibidang Ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang tidak terletak dalam satu ruas garis. Terdapat 12 buah diagonal sisi pada balok ABCD.EFGH yaitu AC, BD, EG, HF, AF, BE, CH, DG, AH, DE, BG, CF. e. Diagonal Ruang Ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang tidak terletak dalam satu bidang. Terdapat 4 buah diagonal ruang pada balok ABCD.EFGH yaitu AG, BH, CE,dan AF. Keempat diagonal ruang ini saling berpotongan ditengah-tengah. f. Bidang Diagonal Bidang yang dibentuk oleh dua buah diagonal bidang yang sejajar dan dua buah rusuk balok yang saling sejajar disebut bidang diagonal. Terdapat 6 buah bidang diagonal pada balok ABCD.EFGH yaitu ACGE, BDHF, ABGH, CDEF, ADGF, BCHE. Menurut Shamsudin Baharin 2007, sifat-sifat balok sebagai berikut: 1 Setiap sisi balok berbentuk persegi panjang. Setiap sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang 2 Setiap rusuk-rusuk yang sejajar memiliki ukuran sama panjang. 3 Setiap diagonal bidang pada sisi yang berhadapan memiliki ukuran sama panjang. 4 Setiap diagonal ruang pada balok memiliki ukuran sama panjang. 5 Setiap bidang diagonal pada balok memiliki bentuk persegipanjang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. KERANGKA BERPIKIR

Tujuan dari pembelajaran matematika adalah membentuk kemampuan berpikir siswa yang tercermin melalui kemampuan berpikir secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efektif, dan efisien. Saat pembelajaran matematika, siswa diharapkan untuk dapat berkomunikasi aktif sehingga mampu meningkatkan komunikasi dan hasil belajar. Komunikasi siswa di kelas dapat dilihat dari kemauan siswa saat diskusi, bertanya, memberikan tanggapan, serta memberikan solusi sedangkan hasil belajar dilihat dari evaluasi setelah diterapkan pembelajaran dengan suatu model tertentu. Berdasarkan observasi, siswa di SMP Kanisius Gayam belum fokus dengan tugas yang dikerjakan, kurang adanya komunikasi pembelajaran antar siswa, siswa kurang berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelompok serta pada hasil hasil belajar nilai siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Oleh karena itu, peneliti menerapkan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan sebuah tindakan yaitu model pembelajaran penemuan terbimbing sebagai upaya untuk meminimalisir berbagai masalah yang dihadapi dalam pembelajaran di kelas. Model pembelajaran penemuan terbimbing merupakan suatu model yang dapat menciptakan pembelajaran dengan suasana baru di kelas. Pembelajaran matematika menjadi lebih efektif dan menyenangkan dengan adanya suatu kerjasama dan persaingan positif dalam belajar. Model pembelajaran penemuan terbimbing dapat menjadikan siswa aktif dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pembelajaran karena siswa menemukan sendiri materi yang dipelajari dan lebih bebas dalam mengemukakan pendapatnya. Dengan demikian, tujuan pembelajaran akan tercapai karena siswa lebih aktif sehingga komunikasi dan hasil belajar yang diperoleh pun akan lebih maksimal.

G. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir diatas, disusun hipotesis sebagai berikut: 1. Terdapat peningkatan komunikasi belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran dengan model penemuan terbimbing. 2. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran dengan model penemuan terbimbing. 30

BAB III METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keterlaksanaan pembelajaran menggunakan model penemuan terbimbing dan juga mengetahui apakah pembelajaran dengan model penemuan terbimbing mampu meningkatkan komunikasi dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII B SMP Kanisius Gayam pada materi kubus dan balok. Oleh karena itu, jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK. Menurut Arikunto,dkk 2007, Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas yang diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.

B. WAKTU DAN TEMPAT PENGAMBILAN DATA

1. Waktu Pengambilan data Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Februari – Juni 2015

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP SWASTA BRIGJEND KATAMSO MEDAN T.A 2014/2015.

0 2 24

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP SWASTA YPAK PTPN 3 SEI KARANG T.A. 2012/2013.

0 1 19

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI VOLUME KUBUS DAN BALOK MELALUI COOPERATIVE LEARNING UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI VOLUME KUBUS DAN BALOK MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW KELAS V SDN 03 JATISOBO KECAMATAN JA

0 0 14

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN EDUTAINMENT (Education Entertainment)( PTK pada Siswa kelas IV SD N

0 2 17

Penerapan model pembelajaran arias (assurance, relevance, interest, assessment, satisfaction) ditinjau dari minat belajar dan hasil belajar matematika siswa kelas VIIIB SMP Kanisius Muntilan pada materi kubus dan balok.

0 1 254

Meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan Sleman Yogyakarta pada materi ``Sistem Pencernaan Manusia`` melalui metode PQ4R.

2 2 181

Penerapan Pembelajaran Berbasis Penemuan Terbimbing dengan Memanfaatkan Multimedia pada Peserta Didik Kelas VIII Materi Pokok Kubus dan Balok.

0 0 1

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KALASAN.

0 1 102

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIIIA SMP NEGERI 2 SIGI Debi Susilawati

0 0 14

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TEOREMA PHYTAGORAS DI KELAS VIII B SMP NEGERI 7 PALU

0 0 11