30
BAB III METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keterlaksanaan pembelajaran menggunakan model penemuan terbimbing dan juga
mengetahui apakah pembelajaran dengan model penemuan terbimbing mampu meningkatkan komunikasi dan hasil belajar matematika siswa kelas
VIII B SMP Kanisius Gayam pada materi kubus dan balok. Oleh karena itu, jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK.
Menurut Arikunto,dkk 2007, Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas yang diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.
B. WAKTU DAN TEMPAT PENGAMBILAN DATA
1. Waktu Pengambilan data
Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Februari – Juni 2015
2. Tempat pengambilan data
Pengambilan data dilakukan di Kelas VIII B SMP Kanisius Gayam yang berlokasi di Jalan Dr. Sutomo 16, Demangan, Gondokusuman,
Yogyakarta.
C. SUBJEK DAN OBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII B SMP Kanisius Gayam yang berjumlah 32 siswa. Objek penelitian ini adalah komunikasi dan hasil belajar
matematika siswa kelas VIII B SMP Kanisius Gayam melalui pembelajaran dengan model penemuan terbimbing pada materi kubus dan balok.
D. DESAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Sebelum melakukan penelitian, peneliti perlu membuat rancangan penelitian tindakan kelas agar proses pembelajaran yang akan dilaksanakan
dapat berjalan dengan baik. Peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robbin McTaggart. Penelitian
ini dirancang berdasarkan siklus dengan mengikuti tahap-tahap dengan komponen tindakan yaitu perencanaan planning, tindakan acting,
pengamatan observing, dan refleksi reflecting. Kemmis dan McTaggart menjadikan komponen tindakan dan pengamatan menjadi satu kesatuan
Zainal Aqib, 2006. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Diagram 3.1. Rancangan Penelitian Tindakan Kelas Menurut Stephen Kemmis dan Robbin Mc. Taggart
1. Siklus I
a. Perencanaan Planning
1 Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang sesuai
dengan model pembelajaran penemuan terbimbing. 2
Membagikan lembar observasi kepada pengamat untuk melakukan pengamatan selama proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan 2
kali dalam setiap siklus.
SIKLUS II SIKLUS I
Tindakan dan observasi
Tindakan dan observasi
Refleksi Refleksi
Perencanaan Perencanaan
3 Menyusun pedoman wawancara untuk siswa. Pedoman ini
digunakan peneliti untuk mempermudah peneliti dalam bertanya sehingga tidak melenceng dari garis besar apa yang ditanyakan,
dan bisa memperoleh data yang diinginkan. 4
Menyusun Lembar Kerja Siswa LKS, menyusun soal tes awal pre-test dan soal tes akhir post-test.
5 Menyiapkan alat peraga berupa kubus dan balok
6 Pembelajaran dilaksanakan sebanyak 2 kali untuk setiap siklus.
b. Tindakan dan Pengamatan acting and observing
Melaksanakan pembelajaran menggunakan model penemuan terbimbing sesuai rencana pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti. Pengamatan
dalam penelitian ini dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan oleh observer sesuai dengan pedoman
observasi yang telah direncanakan. c.
Refleksi reflecting Pada tahap ini, peneliti melakukan refleksi berdasarkan apa yang telah
diperoleh dari hasil observasi dan hasil tes akhir post-test pada siklus I. Dari hasil observasi yang diperoleh peneliti dapat mengidentifikasi apa
saja yang belum dapat dicapai pada siklus I. Selain itu juga, hasil observasi digunakan sebagai pertimbangan untuk siklus berikutnya.
2. Siklus II
Kegiatan pembelajaran pada siklus kedua dimaksudkan sebagai perbaikan dari siklus pertama yang telah dilaksanakan. Tahapan pada siklus kedua
sama seperti siklus pertama yang diawali dengan perencanaan Planning, tindakan dan pengamatan acting and observing dan refleksi reflecting.
Jika pada tahap refleksi siklus kedua belum mengalami peningkatan hasil penelitian maka bisa dilanjutkan ke siklus yang berikutnya.
E. DATA PENELITIAN
Pada penelitian ini, data yang harus diperoleh adalah data keterlaksanaan pembelajaran dengan model penemuan terbimbing, data
komunikasi belajar siswa, dan data hasil belajar siswa. 1.
Data keterlaksanaan pembelajaran dengan model penemuan terbimbing
Data keterlaksanaan pembelajaran dengan model penemuan terbimbing merupakan data kuantitatif yang diperoleh dari observasi saat proses
pembelajaran pada materi kubus dan balok. Observasi dilakukan oleh 3 observer dengan perolehan data yang berbeda-beda. Data-data tersebut
kemudian akan dirangkum pada hasil penelitian di bab IV. 2.
Data komunikasi siswa Data komunikasi belajar diperoleh melalui observasi terhadap seluruh siswa
kelas VIII B saat mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penemuan terbimbing pada materi kubus dan balok dan juga data hasil wawancara yang diperoleh dari 10 orang siswa yang dipilih secara random
berdasarkan hasil observasi komunikasi siswa. Data observasi berupa data kuantitatif sedangkan data wawancara berupa data kualitatif. Hasil observasi
pada setiap siklus digunakan untuk melihat sejauh mana peningkatan komunikasi belajar siswa dan juga sebagai refleksi untuk melanjutkan ke
siklus yang berikutnya sedangkan hasil wawancara digunakan untuk mengetahui apa saja pendapat siswa saat menerapkan pembelajaran dengan
model penemuan terbimbing dan sebelum diterapkan pembelajaran dengan model penemuan terbimbing.
3. Data hasil belajar siswa
Data hasil belajar berupa data kuantitatif yang diperoleh dari evaluasi yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Hasil evaluasi pada setiap siklus
digunakan untuk melihat sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa dan juga sebagai refleksi untuk melanjutkan ke siklus yang berikutnya.
F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1. Observasi
Mengamati berarti menatap kejadian, gerak atau proses. Mengamati bukan merupakan pekerjaan yang mudah, karena hasilnya harus sama meskipun
dilakukan oleh beberapa orang yang berbeda. Oleh karena itu, pengamat harus obyektif Arikunto, 2010 : 273. Dalam menggunakan metode observasi, cara