36
Tabel 2.2 Konfigurasi Karakter dalam Konteks Totalitas Proses
Psikologis dan Sosial-Kultural OLAH PIKIR
Cerdas OLAH HATI
Jujur Bertanggung jawab
OLAHRAGA KINESTETIK Bersih, Sehat, Menarik
OLAH RASA dan KARSA Peduli dan Kreatif
Keempat kelompok konfigurasi karakter tersebut memiliki unsur-unsur dari karakter inti sebagai berikut:
Tabel 2.3 Kelompok Konfigurasi Karakter
No. Kelompok Konfigurasi
Karakter Karakter Inti
1 Olah Hati
Religius Jujur
Tanggung jawab Peduli sosial
Peduli lingkungan
2 Olah Pikir
Cerdas Kreatif
3 Olahraga
Sehat Bersih
4 Olah Rasa dan Karsa
Peduli Kerja sama gotong ro-
yong
D. Kerangka Teori
1. Hubungan Persepsi Siswa tentang Implementasi Pembelajaran
Berdasarkan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, pembelajaran dirancang sedemikian rupa agar peserta didik
secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-
37
tahapan mengamati untuk mengidentifikasikan atau menemukan masalah, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau
prinsip yang “ditemukan” Hosnan, 2014:34. Menurut Barringer et. al 2010 sebagaimana dikutip Yunus Abidin 2014:125 menyatakan
bahwa pembelajaran proses saintifik merupakan pembelajaran yang menuntut siswa berpikir secara sistematis, dan kritis dalam upaya
memecahkan masalah yang penyelesaiannya tidak mudah dilihat. King et al 1998: 1 menyatakan bahwa keterampilan berpikir
tingkat tinggi meliputi kritis, logis, refleksif, metakognitif, dan berpikir kreatif. Hal tersebut aktif saat seseorang menghadapi masalah yang
tidak biasa, ketidakpastian, persoalan atau dilema. Suksesnya pengaplikasian dari keterampilan itu dapat menghasilkan penjelasan,
pilihan, dan pertunjukan dan produk yang valid dengan konteks ilmu dan pengalaman dan hal itu memajukan keberlanjutan berkembangnya
kemampuan ini dan kemampuan intelektual yang lainnya. Senada dengan hal tersebut, Lewis dan Smith 1993
menjelaskan bahwa berpikir tingkat tinggi terjadi ketika seseorang mengambil informasi dan menyimpannya dalam ingatan dan
menghubungkan serta memperluas informasi tersebut untuk mencapai tujuan atau mencari jawaban dari situasi yang membingungkan.
Karakteristik pembelajaran dengan pendekatan saintifik, melibatkan
38
proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa Hosnan,
2014: 36. Peneliti menduga bahwa ada hubungan antara implementasi
pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran dengan pendekatan
saintifik melatih siswa terbiasa untuk berpikir secara ilmiah. Hal ini memungkinkan siswa untuk mampu berpikir kritis, kreatif, dan inovatif.
Berdasar uraian tersebut, berikut ini disajikan hipotesis penelitiannya: Ha
1
: Ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan
kemampuan berpikir tingkat tinggi. 2. Hubungan Persepsi Siswa tentang Implementasi Pembelajaran
Berdasarkan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan Pengembangan Karakter Siswa
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik adalah pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara
aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati untuk mengidentifikasikan atau menemukan masalah,
merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data,
menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan” Hosnan, 2014:34.
39
Menurut Kementerian Pendidikan Nasional 2010:4, pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai dan
karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut
dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif. Pendidikan
karakter terjadi secara berkesinambungan mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat sekitar dan dimulai sejak dini mungkin.
Implementasi pendekatan saintifik memiliki beberapa tujuan yaitu: untuk meningkatkan kemampuan intelek khususnya kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa, membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik, melatih siswa dalam
mengkomunikasikan ide-ide, untuk mengembangkan karakter siswa Hosnan, 2014:36-37.
Peneliti menduga bahwa ada hubungan antara implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan
pengenbangan karakter siswa. Berdasar uraian tersebut, berikut ini disajikan hipotesis penelitiannya:
Ha
2
: Ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan
pengembangan karakter siswa.
40
BAB III METODE PENELITIAN