9
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pendekatan Saintifik
1. Pengertian Pendekatan saintifik Pembelajaran dengan pendekatan saintifik menurut Hosnan
2014:34, adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, prinsip melalui
tahapan-tahapan mengamati untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, prinsip yang
ditemukan. Menurut Iskandar 2008:16, pendekatan scientific ilmiah adalah suatu proses penyelidikan secara sistematik yang terdiri atas
bagian bagian yang saling bergantung interdependent. Menurut Daryanto 2014:51, pembelajaran dengan pendekatan
saintifik merupakan proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruksi konsep, hukum atau
prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah, merumuskan masalah, mengajukan atau
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan konsep,
hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Sedangkan menurut Barringer et.
10
al 2010 sebagaimana dikutip Yunus Abidin 2014: 125, pembelajaran proses saintifik merupakan pembelajaran yang menuntut siswa berpikir
secara sistematis, dan kritis dalam upaya memecahkan masalah yang penyelesaiannya tidak mudah dilihat.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa pendekatan saintifik merupakan pendekatan proses pembelajaran yang menggunakan berbagai macam langkah-langkah
sains dalam penelitian. Dalam pembelajaran saintifik, siswa tidak hanya mendengarkan materi pembelajaran yang disampaikan guru, melainkan
mempraktikkan materi yang diajarkan sebelumnya. Siswa dipandu untuk mencari tahu penyelesaian suatu permasalahan atau kasus dengan
pendekatan yang berbasis pada keilmuan. 2. Karakteristik Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut Hosnan, 2014:36:
a. Berpusat pada siswa. b. Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruk konsep,
hukum atau prinsip. c. Melibatkan
proses-proses kognitif
yang potensial
dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan
berpikir tingkat tinggi siswa. d. Dapat mengembangkan karakter siswa.
11
Secara lebih spesifik, pendekatan ilmiah scientific approach dalam proses pembelajaran mempunyai kriteria sebagai berikut
Hosnan, 2014:38: a. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
b. Penjelasan guru, respon siswa dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta merta, pemikiran subjektif atau
penalaran yang menyimpan dari alur berpikir logis. c. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis
dan tepat dalam mengidentifikasikan, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.
d. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari
materi pembelajaran. e. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami,
menerapkan dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespons materi pembelajaran.
f. Berbasis pada konsep, teori dan fakta empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan. g. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas,
namun menarik sistem penyajiannya.
12
3. Prinsip –prinsip pendekatan saintifik Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran
dengan pendekatan saintifik menurut Hosnan 2014:37: a. Pembelajaran berpusat pada siswa.
b. Pembelajaran membentuk students self concept. c. Pembelajaran terhindar dari verbalisme.
d. Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip.
e. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa.
f. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi
mengajar guru. g. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan
dalam komunikasi. h. Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang
dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya. 4. Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
Adapun tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah Hosnan, 2013: 36:
a. Untuk meningkatkan kemampuan intelek khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
b. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik.
13
c. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan.
d. Diperoleh hasil belajar yang tinggi. e. Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya
dalam menulis artikel ilmiah. f.
Untuk mengembangkan karakter siswa. 5. Langkah-Langkah Pembelajaran Saintifik
Pembelajaran saintifik yang digunakan dalam Kurikulum 2013 memiliki proses dalam implementasinya yang menyentuh tiga ranah
pembelajaran, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Proses pembelajaran yang melibatkan ketiga ranah tersebut digambar sebagai
berikut Hosnan, 2014: 32:
Pendekatan Saintifik scientific approach
Gambar 2.1
14
Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah
tersebut secara utuh atau holistik, artinya pengembangan ranah satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya. Dengan demikian, proses
pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi yang mencerminkan keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang terintegrasi. Agar ketiga ranah pembelajaran dapat tercapai, perlu diketahui
bagaimana pembelajaran saintifik diterapkan dalam pembelajaran di kelas. Adapun langkah-langkah pembelajaran pendekatan saintifik
menurut Permendikbud No 103 tahun 2014:
Tabel 2.1 Deskripsi Langkah Pembelajaran
Langkah Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil
Belajar
Mengamati observing
Mengamati dengan indra membaca, mendengar,
menyimak, melihat, menonton dan sebagainya
dengan atau tanpa alat Perhatian pada
waktu mengamati suatu objek
membaca suatu tulisan mendengar
suatu penjelasan catatan yang dibuat
tentang yang diamati, kesabaran,
waktu on task yang digunakan
untuk mengamati
Menanya questioning
Membuat dan mengajukan pertanyaan, tanya jawab,
berdiskusi Jenis, kualitas, dan
jumlah pertanyaan yang diajukan
15
tentang informasi yang belum dipahami, informasi
tambahan yang ingin diketahui, atau sebagai
klarifikasi. peserta didik
pertanyaan faktual, konseptual,
prosedural, dan hipotetik
Mengumpulkan informasi
mencoba experimenting
Mengeksplorasi, mencoba, berdiskusi,
mendemonstrasikan, meniru bentukgerak,
melakukan eksperimen, membaca sumber lain
selain buku teks, mengumpulkan data dari
narasumber melalui angket, wawancara, dan
memodifikasi menambahimengembang
kan Jumlah dan kualitas
sumber yang dikajidigunakan,
kelengkapan informasi, validitas
informasi yang dikumpulkan, dan
instrumenalat yang digunakan untuk
mengumpulkan data.
Menalar mengasosiasi
associating Mengolah informasi yang
sudah dikumpulkan, menganalisis data dalam
bentuk membuat kategori, mengasosiasi atau
menghubungkan fenomena informasi yang
terkait dalam rangka menemukan
suatu pola, dan menyimpulkan
Mengembangkan interpretasi,
argumentasi dan kesimpulan
mengenai keterkaitan
informasi dari dua faktakonsep,
interpretasi argumentasi dan
kesimpulan mengenai
keterkaitan lebih dari dua
faktakonsepteori, menyintesis dan
argumentasi serta kesimpulan
keterkaitan antar berbagai jenis
faktakonsepteori pendapat;
mengembangkan interpretasi, struktur
baru, argumentasi, dan kesimpulan
16
yang menunjukkan hubungan
faktakonsepteori dari dua sumber
atau lebih yang tidak bertentangan;
mengembangkan interpretasi, struktur
baru, argumentasi dan kesimpulan dari
konsepteoripendap at yang berbeda
dari berbagai jenis sumber
Mengkomunikasik an
communicating Menyajikan laporan dalam
bentuk bagan, diagram, atau grafik; menyusun
laporan tertulis; dan menyajikan laporan
meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan
Menyajikan hasil kajian dari
mengamati sampai menalar dalam
bentuk tulisan, grafis, media
elektronik, multi media dan lain-lain
Dapat disesuaikan dengan kekhasan masing-masing mata pelajaran
B. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi