52
b. Variabel kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Tabel 3.9 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Variabel
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Tabel 3.9 menunjukkan bahwa instrumen tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa adalah reliabel cronbach’s alpha = 0,732
0,6. c. Variabel pengembangan karakter siswa.
Tabel 3.10 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Variabel
Pengembangan Karakter Siswa
Reliability Statistics Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha Based on Standardized Items
N of Items
.804 .807
11
Tabel 3.10 menunjukkan bahwa instrumen pengembangan karakter siswa adalah reliabel cronbach’s alpha = 0,804 0,6.
H. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif Statistika deskriptif adalah statistik yang berkenaan dengan
bagaimana cara mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data sehingga mudah dipahami Siregar, 2010:2.
Pemaparan data hasil penelitian dilakukan dengan menyajikannya
Reliability Statistics Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha Based on Standardized Items
N of Items
.732 .785
3
53
dalam tabel distribusi frekuensi dan selanjutnya menguraikannya. Pendeskripsian data dalam tabel distribusi frekuensi menggunakan PAP
tipe II.
Tabel 3.11 PAP Tipe II
Sumber: Masidjo 1995:153 2. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Pengujian Normalitas Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah
data hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini pengujian normalitas dilakukan berdasarkan uji normalitas bivariat
chisquare. Ketentuannya sebagai berikut: jika nilai R square mendekati 1, maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya jika
nilai R square mendekati 0, maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS
for Windows versi 17.0. b. Pengujian Hipotesis
1 Rumusan Hipotesis a Hipotesis Pertama
Tingkat Penguasaan Kompetensi
Kategori
81 - 100 Sangat TinggiSangat Baik
66 - 80 TinggiBaik
56 - 65 CukupCukup Baik
46 - 55 RendahTidak Baik
Dibawah 46 Sangat RendahSangat Tidak Baik
54
H
o1
: Tidak ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi
pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi
H
a1
: Ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi
pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi
b Hipotesis Kedua H
o2
: Tidak ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi
pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan karakter siswa
H
a2
: Ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi
pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan karakter siswa
2 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis pertama dan kedua ini dilakukan
berdasarkan rumus korelasi Spearman sebagai berikut Siregar, 2013:380:
Keterangan : r
s
: nilai korelasi Spearman d
: selisih antara X dan Y n
: jumlah pasangan data
55
Nilai koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih atau juga dapat
menentukan arah dari kedua variabel. Nilai koefisien korelasi tersebut berkisar r
s
= -1 ≤ 0 ≤ 1.
Berikut disajikan tabel tentang korelasi dan kekuatan hubungan menurut Siregar 2013:251 sebagai berikut:
Tabel 3.12 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan
No Nilai Korelasi
Tingkat Hubungan
1 0,00 - 0,199
Sangat Lemah 2
0,20 - 0,399 Lemah
3 0,40 - 0,599
Cukup 4
0,60 - 0,799 Kuat
5 0,80 - 0,100
Sangat Kuat
3 Penarikan Kesimpulan a. Jika nilai Sig. 2-tailed
α = 0,05, maka H
01
ditolak dan H
a1
diterima. Artinya, ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran
akuntansi keuangan dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Sebaliknya jika nilai Sig. 2-tailed
α = 0,05, maka H
01
diterima dan H
a1
ditolak. Artinya tidak ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam
pembelajaran akuntansi keuangan dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
56
b. Jika nilai Sig. 2-tailed α = 0,05, maka H
01
ditolak dan H
a1
diterima. Artinya ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran
akuntansi keuangan dengan pengembangan karakter siswa. Sebaliknya jika nilai Sig. 2-tailed
α = 0,05, maka H
01
diterima dan H
a1
ditolak. Artinya tidak ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam
pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan karakter siswa.
57
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN