dan hambatan pendidikan karakter terintegrasi di SMP Stella Maris Tangerang. Sebuah penelitian studi evaluatif mengenai sistem baru yang
diberlakukan oleh pemerintah.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan diatas, maka peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran pelaksanaan penanaman nilai-nilai melalui
pendidikan karakter di SMP Stella Maris, Tangerang? 2.
Hambatan-hambatan apa saja yang ditemukan SMP Stella Maris Tangerang dalam pelaksanaan pendidikan karakter?
E. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan gambaran pelaksanaan penanaman nilai-nilai melalui
pendidikan karakter di SMP Stella Maris, Tangerang. 2.
Mendeskripsikan hambatan-hambatan yang dialami SMP Stella Maris, Tangerang dalam pelaksanaan pendidikan karakter.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan, khususnya dalam bidang penerapan bimbingan dan konseling terkait peran
guru BK dalam pelaksanaan pendidikan karakter, sehingga dapat dijadikan
sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya pada kajian yang sama tetapi pada ruang lingkup yang lebih luas dan mendalam.
2. Manfaat praktis
a. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat menjadi sumber inspirasi dan
bahan evaluatif untuk membenahi atau menata ulang kebijakan pelaksanaan pendidikan karakter secara komprehensif, terpadu, dan
tepat sasaran. b.
Bagi guru pendidik karakter Guru BK dan guru mata pelajaran di SMP, hasil penelitian ini dapat menjadi pemahaman baru dan refleksi
mendalam bagi sekolah, agar seluruh anggota sekolah dapat mengaplikasikan pendidikan karakter secara tepat dan berdaya guna
mencerdaskan peserta didik. c.
Bagi Kepala Sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu menumbuhkan kerja sama kemitraan profesional kolaborasi
semua guru dalam mengembangkan, melaksanakan, dan mengevaluasi program pendidikan karakter yang reintegrasi dengan pembelajaran.
d. Bagi lembaga pendidikan konselor sekolah, prosedur dan hasil
penelitian pengembangan ini dapat digunakan sebagai bahan referensi alternatif untuk mengembangkan konsep bimbingan dan konseling
karakter, pengembangan kurikulum program studi BK, kajian pendidikan karakter, dan terapan ilmu bimbingan dan konseling dalam
optimalisasi pendidikan karakter di sekolah, khususnya di SMP.
e. Bagi penulis
1 Penulis memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru mengenai
pelaksanaan pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaborasi dengan pendekatan experiential learning di
SMP Stella Maris Tangerang. 2
Sebagai calon guru BK, penulis mendapat pengalaman dan keterampilan baru untuk semakin peka melihat dan mengkaji
permasalahan konkrit yang sedang terjadi di sekitar dan mampu mengembangkan secara ilmiah di kemudian hari.
3 Penulis mendapat kesempatan pembelajaran dan mengalami
praktik langsung
melakukan prosedur
penelitian dan
pengembangan secara ilmiah.
G. Batasan Istilah