Evaluasi Kinerja dan Kompetensi Kepala Perpustakaan Madrasah di Wilayah Tangerang Selatan

(1)

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S. IP)

oleh

Muhammad Yukha Mulyawan NIM: 1111025100069

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2016 M


(2)

(3)

(4)

(5)

Muhammad Yukha Mulyawan (NIM: 1111025100069). Evaluasi Kinerja dan Kompetensi Kepala Perpustakaan Madrasah di Wilayah Tangerang Selatan. Di bawah bimbingan Ade Abdul Hak, M.Hum. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini membahas tentang Evaluasi Kinerja dan Kompetensi Kepala Perpustakaan Madrasah di Wilayah Tangerang Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian dan dampak pada kinerja dan kompetensi Kepala Perpustakaan Madrasah setelah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Ilmu Perpustakaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Subyek penelitian adalah seluruh peserta pelatihan yaitu Kepala Perpustakaan Madrasah di Wilayah Tangerang Selatan yang berjumlah 25 orang. Teknik penarikan sampel pada penelitian ini populasinya reletif kecil kurang dari 30 orang, maka peneliti menggambil seluruh populasi sebagai sampel (sampling jenuh). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, observasi dan angket/kuesioner. Dalam pengolahan data penulis melakukan dengan editing data dan tabulasi data. Analisis data menggunakan rumus persentase dan skala interval. Di peroleh hasil dari evaluasi kinerja dan kompetensi Kepala Perpustakaan Madrasah di Wilayah Tangerang Selatan termasuk pada level baik, yaitu 2,75, aspek kinerja Kepala Perpustakaan Madrasah di Wilayah Tangerang Selatan setelah mengikuti pelatihan 2,53 (baik) dan aspek kompetensi yaitu 2,97 (baik). Untuk aspek kinerja dalam memaksimalkan anggaran perpustakaan untuk pengelolaan dan pengembangan perpustakaan sekolah/madrasah merupakan tingkat pencapaiannya paling rendah diantara yang lain dan perlu ditingkatkan. Pada kompetensi dalam menerapkan teknologi informasi dan komunikasi sesuai dengan kebutuhan perpustakaan sekolah/madrasah merupakan tingkat pencapaian yang paling rendah diantara yang lain dan perlu ditingkatkan.

Kata kunci: Evaluasi, Kinerja, Kompetensi, Kepala Perpustakaan, Perpustakaan Madrasah.


(6)

Muhammad Yukha Mulyawan (NIM:1111025100069). Performance Evaluation and Competency of Madrasah Library Head in South Tangerang Region. Under the guidance of Mr. Ade Abdul Hak, M.Hum. Library Sciences Program Faculty of Adab and Humanities Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.

This thesis discusses about Performance Evaluation and Competency of Madrasah Library Head in South Tangerang Region. The purpose of this research is to know the achievement level and the impact of Madrasah Library Head in South Tangerang Region after attend the training which are held by Library Sciences Program Faculty of Adab and Humanities Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta. This research uses descriptive method with quantitative approach. The research subject is all training participants, they are Madrasah Library Head in South Tangerang Region totaling 25 people. The sampling technique in this research has the relatively small population of less than 30 people, accordingly the researcher take all population as the sample (saturated sample). The technique of data collection was collected through library research, observation and questionnaires / questionnaire. In data processing, the author edits the data and tabulates the data. The data analysis uses the percentage formula and interval scale. The performance evaluation and competency result of Madrasah Library Head in South Tangerang region is in good level, the level is 2.75, the performance aspect of Madrasah Library Head in South Tangerang region after attend the training is 2,53 (good) and has the competence aspect is 2,97 (good). To maximize the performance aspect of the library's budget in the management and development of school/madrasah library is the lowest level of achievement among the others and needs to be improved. In the competency, applying the information technology and communication in accordance with the needs of the school / madrasah library is the lowest level of achievement among the others and needs to be improved.

Keywords: Evaluation, performance, Competency, Library Head, Madrasah Library.


(7)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillahirobbil’alamin Puji dan syukur penulis ucapkan hanya kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kelancaran dalam penulisan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para pengikutnya.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah memberi bantuan baik moril maupun materil, serta mengarahkan dan membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah tulus meluangkan waktunya untuk membantu penulis. Maka penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bpk. Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bpk. Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2014-2015.

3. Bpk. Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bpk. Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


(8)

5. Bpk. Ade Abdul Hak, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing penulis yang sudah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya serta selalu sabar membantu dan membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab

dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mencurahkan ilmunya begitu banyak untuk masa depan penulis.

7. Para Kepala Perpustakaan Madrasah di Wilayah Tangerang Selatan yang telah menjadi responden penulis, dan memberikan masukan saat proses penelitian.

8. Kedua Orang tua Ayahanda Yuzirwan dan Ibunda Khaeriawaty. Terimakasih telah mendidik, membimbing, memberikan bantuan moril, dan materil serta limpahan kasih sayang kepada penulis, serta adik tercinta Dwi Puji.

9. Amirah Rasyidah yang telah meluangkan waktu dan memberikan semangat menyelesaikan skripsi ini

10.Sahabat-sahabat penulis, Amirah, Zulfirkan Arman, Syafiq Kumala, Lanna, Hasbi Fikri, Adam, Derry, Fahmi, Hanif, Bamas, Ilham, Jauzi, Hafiz Salim, Bintang, Muthia, Anisya, Jundiah, Cycy, Grecy, Fitria, Diah, Anong, Donna, Ica, Tiffany, Karina, Meta, yang selalu mendukung dan memberikan semangat kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

11.Sahabat perkumpulan dari jaman masih di bangku sekolah dasar hingga sekarang FOSED Indra, Adon, Ilyas, Dimas, Ical, Yogi, Ogi, Heru, Ami, Beta, Moy, Vira, Dini, Kiki, Vida, Nidya, Kodil, Anis, Aribah, Dan Lia


(9)

yang selalu mendukung dan memberikan semangat kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman - teman Pertamina Hulu Energi - Talisman Jambi Merang Departement SCM, Departement Finance, Departement BS, Departement HR, Departement HSSE yang telah memberikan ilmu serta pengalaman kepada penulis pada saat penulis melakukan praktik magang dan memberikan semangat dukungan serta doa yang tiada hentinya untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

13.Teman-teman seperjuangan Ilmu Perpustakaan dan Informasi 2011, khususnya kelas IPI C, IPI B, IPI, A 2011 yang sama-sama berjuang untuk menyelesaikan skripisinya.

14.Adik-adik kelas IPI 2012, IPI 2013, IPI 2014, IPI 2015, Anten Eka G, Rury Agnesia, Dyah Ayu N, dan Uluhiyah Mahmudah, Okta reni, Ihsan Rolis, Panggih, Ari, Adit, Muhammad Agustina, Udo, Fathiah, Najema, yang selalu memberikan semangat kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

15.Terimakasih kepada teman-teman Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kapten 2014 Amirah, Lailatifa, Priandari, Nofia, Pratiwi, Hegia, Nidya, Bamas, Derry, Deden, Pandu, Ryan, Dimas, Teguh, Arli, dan Arif yang sama-sama berjuang untuk menyelesaikan skripsinya.

16.Dan semua orang yang sudah banyak mendukung dalam menyelesaikan tugas akhir ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu, Terimakasih atas segalanya, semoga Allah SWT yang membalas semua kebaikan dan doa yang sudah diberikan kepada penulis. Amin


(10)

Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT membalas kebaikan semuanya dengan rahmat dan ridho-nya. Serta semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat mengenai Evaluasi Kinerja dan Kompetensi Kepala Perpustakaan Madrasah di Wilayah Tangerang Selatan

Ciputat, 12 Maret 2016


(11)

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR LAMPIRAN ...xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...6

D. Definisi Istilah ...7

E. Sistematika Penulisan ...8

BAB II TINJAUAN LITERATUR A. . Perpustakaan Sekolah ...10

1. Pengertian Perpustakaan Sekolah ...10

2. Tujuan Perpustakaan Sekolah ...11

3. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Sekolah...12

4. Manajemen Perpustakaan Sekolah ...16

B. Kinerja ...20

1. Pengertian Kinerja ...20

2. Pengukuran Kinerja ...22

3. Penilaian Kinerja ...23

4. Standar Pengukuran Kinerja...23

C. Kompetensi ...28

1. Pengertian Kompetensi ...28

2. Jenis dan Kategori Kompetensi ...29


(12)

4. Kompetensi Kepala Perpustakaan Sekolah ...33

D. Penelitian Terdahulu ...34

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ...40

1. Jenis Penelitian ...40

2. Pendekatan Penelitian ...40

B. Sumber Data ...41

1. Data Primer ...41

2. Data Sekunder ...41

C. Populasi dan Sampel ...41

1. Populasi ...41

2. Sampel ...42

D. Teknik Pengumpulan Data ...42

1. Studi Pustaka ...43

2. Penelitian Lapangan ...43

a. Observasi ...43

b. Kuesioner/Angket ...43

E. Teknik Pengolahan Data ...43

1. Editing Data ...43

2. Tabulasi Data ...43

F. Teknik Analisis Data ...44

G. Jadwal Penelitian ...47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian ...48

1. Latar Belakang Pelatihan ...48

2. Dasar Hukum Pelatihan ...50

3. Tujuan Pelatihan ...51

4. Lingkup Kegiatan Pelatihan ...52


(13)

B. Hasil Penelitian ...55

1. Kinerja ...55

2. Kompetensi Manejerial...62

C. Pembahasan ...89

1. Kinerja ...89

2. Kompetensi Manejerial...91

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...94

B. Saran ...95

DAFTAR PUSTAKA ...97

LAMPIRAN


(14)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Jadwal Penelitian ... 47

2. Tabel 2 Domisili Peserta Pelatihan ... 54

3. Tabel 3 Asal Tempat Kerja Peserta Pelatihan ... 54

4. Tabel 4 Berkordinasi Dengan Pihak Sekolah/Madrasah... 55

5. Tabel 5 Mengumpulkan Dan Menafsirkan Masukan Pengguna Perpustakaan Secara Sistematis ... 56

6. Tabel 6 Memantau Pelaksanaan Program-Program Yang Telah Direncanakan Agar Tercapainya Hasil Yang Baik ... 57

7. Tabel 7 Memantau Staf Perpustakaan Dalam Menjalani Profesi Sesuai Dengan Tugas (SOP) ... 58

8. Tabel. 8 Mengevaluasi kinerja staf perpustakaan dalam jangka waktu yang ditentukan mengacu pada tugas (SOP) ... 59

9. Tabel. 9 Memberikan Reward Kepada Staf Perpustakaan ... 60

10. Tabel. 10 Memaksimalkan Anggaran Perpustakaan Untuk Pengelolaan Dan Pengembangan Perpustakaan Sekolah/Madrasah ... 61

11. Tabel. 11 Pembinaan Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah ... 62

12. Tabel. 12 Mempimpin Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah ... 63

13. Tabel. 13 Memotivasi Perpustakaan Sekolah/Madrasah ... 64

14. Tabel. 14 Merencanakan Program-Program Perpustakaan Sekolah/Madrasah dalam Jangka Pendek atau Jangka Panjang ... 65

15. Tabel. 15 Melaksanakan Program Perpustakaan Sekolah/Madrasah... 66


(15)

17. Tabel. 17 Menentukan Teknologi Informasi yang akan Digunakan dan

Diterapkan Untuk Menunjang Kebutuhan atau Kegiatan di Perpustakaan.... 68 18. Tabel. 18 Mengevaluasi Kekurangan dan Kendala Program-Program

Perpustakaan Sekolah/Madrasah... 69 19. Tabel. 19 Menganalisis Kebutuhan Pemustaka, Baik Dari Segi Informasi,

Fasilitas Dan Sarana Prasarana ... 70 20. Tabel. 20 Merencanakan Pengembangan Pengelolaan Perpustakaan

Sekolah/Madrasah Mulai Dari Sarana Prasarana, Koleksi, Dan Fasilitas Serta Sumber Daya Manusia ... 72 21. Tabel. 21 Mengembangkan Koleksi Penunjang Kurikulum Maupun Koleksi

Pengadaan ... 73 22. Tabel. 22 Mengevaluasi dan Menyeleksi Sumber Daya Informasi Sesuai

Dengan Kebutuhan Pemustaka ... 74 23. Tabel. 23 Membuat Deskipsi Bibliografi (pengatalogan) sesuai dengan

Standar Nasional ... 75 24. Tabel. 24 Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk

Pengorganisasian serta Penelusuran Informasi ... 76 25. Tabel. 25 Memberikan User Education dan Literasi Informasi bagi

Komunitas di Sekolah/Madrasah ... 77 26. Tabel. 26 Merancang dan Menyelenggarakan Jasa Layanan Perpustakaan

Sekolah/Madrasah ... 78 27. Tabel. 27 Memberikan Jasa Informasi (Rujukan/Referensi) ... 79 28. Tabel. 28 Menerapkan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Sesuai Dengan


(16)

29. Tabel. 29 Memahami Peran, Tujuan Dan Fungsi Perpustakaan

Sekolah/Madrasah ... 81 30. Tabel. 30 Mempromosikan Perpustakaan Sekolah/Madrasah ... 82 31. Tabel. 31 Merencanakan dan Menyelenggarakan Literasi Informasi Di

Perpustakaan Sekolah/Madrasah... 83 32. Tabel. 32 Memiliki Integritas dan Etos Kerja Yang Tinggi Sebagai Kepala

Perpustakaan Sekolah/Madrasah... 84 33. Tabel. 33 Membangun Hubungan Sosial dan Komunikasi kepada

Perpustakaan Sekolah/Madrasah lain... 85 34. Tabel. 34 Membangun Hubungan Sosial Dan Komunikasi Oleh Instansi Lain

Di Bidang Perpustakaan Eksternal ... 86 35. Tabel. 35 Mencerminkan Budaya Membaca Sebagai Profesi Penyedia

Informasi Untuk Meningkatkan Budaya Minat Baca ... 87 36. Tabel. 36 Menerapkan Metode Untuk Mendukung Penuh Penghapusan Buta

Aksara ... 88 37. Tabel. 37 Tingkat Kinerja Kepala Perpustakaan Madrasah Setelah Mengikuti

Pelatihan yang dilaksanakan oleh UIN Syarif Hidayatullah Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Ilmu Perpustakaan... 89 38. Tabel. 38 Tingkat Kompetensi Kepala Perpustakaan Madrasah Setelah

Mengikuti Pelatihan yang dilaksanakan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Ilmu Perpustakaan... 91 39. Tabel. 39 Tingkat Kinerja dan Kompetensi Kepala Perpustakaan Madrasah.


(17)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran Foto 2. Kuesioner

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 25 tahun 2008 4. Surat Permohonan Dosen Pembimbing

5. Surat Tugas Menjadi Pembimbing 6. Daftar Riwayat Hidup


(18)

1 A. Latar Belakang

Undang-undang dasar 1945, menyatakan bahawa mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan nasional bangsa Indonesia. Secara khusus pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Pasal 23 Ayat 1 menyatakan bahwa setiap sekolah atau madrasah harus menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi Standar Nasional Perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional Pendidikan.1 Pada Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 25 tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan Sekolah di Indonesia disebutkan fungsi perpustakaan sekolah sebagai berikut : 1. Pusat kegiatan belajar-mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan

seperti tercantum dalam kurikulum sekolah.

2. Pusat penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa mengembangkan kreativitas dan imajinasinya.

3. Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu luang (buku-buku hiburan)2

Dari uraian tersebut maka setiap sekolah harus mempunyai perpustakaan yang mempunyai peran signifikan terhadap lembaga pendidikan baik tingkat dasar sampai dengan tingkat menengah, sebagai pusat sumber ilmu

1

Undang-undang Perpustakaan No. 43 Tahun 2007 pasal 23

2

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0103/01981 tentang Pokok-Pokok Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan di Indonesia. Diakses melalui http://digilib.perta.ac.id/ Pada tanggal 26 Januari 2015.


(19)

pengetahuan dan informasi yang berada di sekolah.3 Maka dari itu perpustakaan sekolah merupakan unsur penting dalam suatu lembaga pendidikan seperti sekolah, keberadaanya sangat berperan penting dalam menentukan keberhasilan suatu sekolah untuk membentuk anak didiknya yang berkualitas dan berkompetensi di jenjang perguruan tinggi nantinya.

Perpustakaan sekolah sangat diperlukan keberadaanya dengan pertimbangan bahwa :

1. Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar di lingkungan sekolah.

2. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu komponen system pengajaran.

3. Perpustakaan sekolah merupakan sumber untuk menunjang kualitas pendidikan dan pengajaran.

4. Perpustakaan sekolah sebagai laboratorim belajar yang memungkinkan peserta didik dapat mempertajam dan memperluas kemampuan untuk membaca, menulis berfikir dan berkomunikasi.4

Pengembangan Perpustakaan tidak lepas dari peningkatan kompetensi tenaga perpustakaan, hal ini berpengaruh pada kemajuan perpustakaan tersebut, dan memiliki makna penting dalam penyelenggaraan pendidikan terutama yang berhubungan dengan manajemen perpustakaan yang baik menuju pelayanan prima. Kegiatan yang berkarakter akan berjalan baik jika di tunjang oleh manajemen berbasis teknologi yang didesain dengan baik yang akan menjadi bekal utama ketika di aktulisasikan dalam kehidupan pendidikan madrasah.

3 Teguh Yudi C,” Pengembangan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar”. Jurnal

Perpustakaan Sekolah, hal.1 diakses melalui http://library.um.ac.id/index.php/Jurnal-Perpustakaan -Sekolah/ Pada tanggal 26 Januari 2015.

4

Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan aspek manajemen dan tata kerja, ( Jakarta : Grasindo,2007) hal. 3


(20)

Pengembangan program kompetensi tenaga perpustakaan madrasah (sertifikasi calon kepala perpustakaan madrasah), merupakan salah satu kegiatan dari Kementrian Agama Republik Indonesia dalam memberikan sertifikat/lisensi sebagai penguatan profesi/jabatan dalam organisasi pendidikan madrasah terhadap pengajaran dan pendidikan yang sudah disusun.

Dengan adanya program kompetensi tenaga perpustakaan madarasah (sertifikasi calon kepala perpustakaan madarasah) terhadap para tenaga pustakawan yang merupakan calon kepala perpustakaan secara terstruktur dan mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi siswa-siswi madrasah dalam proses semua kegiatan bidang pengajaran.

Jika dilihat dari penjelasan di atas untuk mengatasi kinerja para staf yang bekerja di lingkungan perpustakaan sekolah seharusnya mengikuti pendidikan dan pelatihan untuk menutupi kekurangan pada kinerja staf.

“Kebutuhan pendidikan dan pelatihan muncul karena sering terjadinya penurunan kualitas kerja pada pegawai yang mengakibatkan menurunnya pelayanan dan penurunan tingkat produksi. Di lain hal, perubahan di lingkungan organisasi memaksa instansi manapun untuk selalu menyesuaikan dan mengikuti

perubahan arah tersebut.”5

Pendidikan dimaksudkan untuk membina kemampuan atau

mengembangkan kemampuan berfikir para staf, meningkatkan kemampuan mengeluarkan gagasan-gagasan para staf sehingga mereka dapat menunaikan tugas kewajiban dengan sebaik-baiknya, waktu yang diperlukan untuk pendidikan lebih lama, pendidikan bersifat lebih formal, latihan lebih mengembangkan keterampilan teknis sehingga pegawai dapat menjalankan

5

Rosidah, Manajemen Diklat Dalam Upaya Optimalisasi Kinerja Pegawai Publik, di akses melalui http://www.isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/21082130/. Pada 25 April 2015.


(21)

pekerjaaannya dengan sebaik-baiknya, pelatihan berhubungan langsung dengan pekerjaan/tugas dan waktunya lebih singkat serta kurang formal. Dari kedua pejelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa definisi pendidikan dan pelatihan adalah proses memberi bantuan kepada staf agar ia dapat memiliki efektifitas dalam pekerjaannya.6

Pihak Kementerian Agama Republik Indonesia telah melakukan kerja sama dengan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya Fakultas Adab dan Humaniora yang dilaksanakan oleh Jurusan Ilmu Perpustakaan pada program pelatihan sertifikasi calon kepala perpustakaan madrasah pada tahun 2015 yang diikuti para peserta dari 3 (tiga) wilayah, diantaranya Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Program pelatihan ini mengacu dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 25 Tahun 2008 Pasal 1 yang menyebutkan bahwa standar tenaga perpustakaan sekolah mencakup kepala perpustakaan sekolah dan tenaga perpustakaan sekolah. Maka dengan adanya pelatihan ini dapat diketahui gambaran hasil kinerja para pustakawan di perpustakaan sekolah.7

Dari hasil observasi awal, di sekolah-sekolah yang penulis kunjungi masih terdapat beberapa tugas yang belum berjalan secara maksimal dan ini menjadi sebuah permasalahan di perpustakaan sekolah khususnya di wilayah Tangerang Selatan. Dengan adanya program kompetensi tenaga perpustakaan madrasah (sertifikasi calon kepala perpustakaan madrasah), maka penulis

6

Widjaja.Administrasi kepegawaian : suatu pengantar ( Jakarta Utara : Rajawali, 1990) hal. 75

7 Republik Indonesia, “Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 25 tahun 2008


(22)

memperhatikan beberapa aspek yang mendukung kelancaran pelayanan dan kemajuan teknologi yang diterapkan.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam lagi mengenai hasil penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kepala perpustakaan sekolah. Yang kemudian penulis ungkapkan dalam sebuah skripsi dengan judul: “Evaluasi Kinerja dan Kompetensi

Kepala Perpustakaan Madrasah di Wilayah Tangerang Selatan.”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada evaluasi hasil pelatihan kepala perpustakaan madrasah khusunya para peserta yang berdomisili di wilayah Tangerang Selatan.

2. Perumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana gambaran hasil kinerja kepala perpustakaan madrasah di wilayah Tangerang Selatan?

b. Bagaimana gambaran kompetensi kepala perpustakaan madrasah setelah mengikuti kegiatan pelatihan calon sertifikasi kepala perpustakaan sekolah?


(23)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Agar sasaran dalam penelitian ini jelas dan sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :

a. Mengetahui hasil kinerja kepala perpustakaan sekolah di wilayah Tangerang Selatan

b. Mengetahui gambaran kompetensi kepala perpustakaan sekolah setelah mengikuti kegiatan pelatihan calon sertifikasi kepala perpustakaan sekolah.

2. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Diharapkan hasil penelitian ini menjadi tolak ukur pemerintah dalam melihat perkembangan kinerja dan kompetensi pustakawan perpustakaan sekolah.

b. Sebagai acuan untuk Jurusan Ilmu Perpustakaan dalam mengadakan kegiatan program pelatihan calon kepala perpustakaan sekolah.

c. Sebagai masukan untuk pustakawan sekolah dalam meningkatkan kompetensi dan kinerja di perpustakaan.


(24)

D. Definisi Istilah

Evaluasi merupakan sebegai proses sistemastis untuk menentukan kegunaan, manfaat, nilai dan harga dari sesuatu. Dalam proses evaluasi ada beberapa hal yang perlu dikaji, yaitu : Apa maksud dan tujuan evaluasi, Apa yang akan dievaluasi, Bagaimana cara mengevaluasinya, dan kapan waktu yang tepat untuk evaluasi.

Kinerja merupakan kerja yang dicapai oleh seseorang dalam suatu organisasi yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi.

Kompetensi yaitu perilaku individual dalam pelaksanaan fungsinya dan pengetahuan serta keterampilan yang mempengaruhi perilaku tersebut.

Kepala perpustakaan sekolah merupakan pemimpin dalam sebuah perpustakaan dilingkup sekolah, yang mempunyai kebijakan untuk menentukan kebutuhan perpustakaan. dan juga membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya.


(25)

E. Sistematika Penulisan

Dalam menyusun skripsi ini, penulis membagi ke dalam 5 (lima) bab, dengan sistematika sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Literatur

Bab ini penulis akan membahas mengenai kerangka teoritis yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, yaitu : pengertian perpustakaan sekolah, tujuan perpustakaan sekolah, fungsi perpustakaan sekolah, dan manajemen perpustakaan sekolah, pengertian kinerja, pengukuran kinerja, dan penilaian kinerja, standar pengukuran kinerja Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2008 tentang standar tenaga perpustakaan sekolah/madrasah wajib menetapkan standar tenaga perpustakaan sekolah/madrasah, selambat-lambatnya 5 tahun setelah permen ini ditetapkan, pengertian kompetensi, jenis dan kategori kompetensi, dan metode penilaian kompetensi.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini membahas mengenai jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan jadwal penelitian.


(26)

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini membahas tentang profil penelitian dan hasil penelitian tentang evaluasi kinerja kepala perpustakaan madrasah pada program pelatihan kompetensi tenaga perpustakaan madrasah di wilayah Tangerang Selatan.

Bab V Penutup

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari keseluruhan pokok bahasan dan saran-saran yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian.


(27)

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Sekolah

1. Pengertian Perpustakaan Sekolah

Menurut Carter V. Good Perpustakaan sekolah adalah :

“An organized collection of housed in a school for the use of pupils and teachers and in charge of librarian of a teacher.”

Pengertian diatas menyatakan bahwa perpustakaan sekolah merupakan koleksi yang diorganisasi dalam suatu ruang agar dapat digunakan oleh murid-murid dan guru-guru, didalam penyelenggaraannya, perpustakaan sekolah tersebut diperlukan seorang pustakawan yang bisa diambil dari salah seorang guru.8 Teori tersebut ideal jika dalam kasus perpustakaan sekolah dalam keadaan mendesak, dimana tidak ada sdm lulusan ilu perpustakaan yang mengisi posisi pustakawan, sehingga posisi tersebut diisi oleh tenaga yang sudah ada di sekolah tersebut yaitu guru.

Menurut Supriyadi, perpustakaan sekolah adalah “Perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah guna menunjang program belajar mengajar di lembaga pendidikan formal tingkat sekolah baik sekolah dasar maupun sekolah menengah, baik sekolah umum maupun sekolah lanjutan.”9

8

Ibrahi Bafadal , Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), cet. Ke-8,Ed.1, hal. 4.

9

Supriyadi, Pengantar pengelolaan perpustakaan sekolah (Malang : Proyek P3T IKIPMalang, 1982), hal.5


(28)

2. Tujuan Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari proses pendidikan. Dengan kedudukan tersebut maka perpustakaan sekolah memiliki tujuan :

a. Membantu dan memperkuat tujuan pendidikan sebagaimana digariskan dalam misi dan kurikulum sekolah.

b. Mengembangkan dan memperkuat kebiasaan dan kegemaran membaca dan belajar pada murid serta penggunaan perpustakaan sepanjang hayat.

c. Memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman dalam menciptakan dan menggunakan informasi untuk pengetahuan, pemahaman, imajinasi, dan keceriaan.

d. Membantu murid dalam pembelajaran dan keterampilan menilai serta menggunakan informasi, dengan tidak memandang bentuk, format atau media, termasuk kepekaan pada modus komunikasi dengan komunitas.

e. Menyediakan akses ke sumber informasi lokal, regional, nasional, dan global serta kesempatan yang mengekspos murid pada gagasan, pengalaman, dan opini yang beraneka ragam.

f. Mengorganisasi aktivitas yang mendorong kesadaran dan kepekaan kultural dan sosial.


(29)

g. Bekerja sama dengan murid, guru, pimpinan sekolah serta orang tua untuk mencapai misi sekolah.

h. Memaklumatkan konsep bahwa kebebasan intelektual dan akses ke informasi merupakan hal penting bagi terbentuknya warga negara yang bertanggung jawab dan partisipasi dalam alam demokrasi. Mempromosikan kebiasaan membaca, sumber serta jasa perpustakaan sekolah kepada seluruh komunitas sekolah dan komunitas di luar sekolah.

3. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Sekolah

Dalam Handbook for School Administrators yang dikeluarkan oleh Universitas Prince Edward Island-Canada, dijelaskan bahwa program perpustakaan sekolah meliputi berbagai aktivitas yang mendukung kurikulum sekolah dan berkontribusi pada pengembangan belajar sepanjang hayat (the school library program consist of planned learning activities which support the school curriculum and contributes to the development of life long learners). Atas pernyataan tersebut, di bawah ini merupakan beberapa tugas perpustakaan sekolah yang harus mendukung proses belajar mengajar tersebut.

a. Mengembangkan, mengolah, serta meminjamkan buku-buku dan bahan perpustakaan lainnya, baik yang tercetak maupun yang noncetak, seperti dalam bentuk audiovisual dan elektronik.

b. Melayani kebutuhann bahan pelajaran yang diperlukan proses belajar mengajar di dalam maupun di luar kelas.


(30)

c. Menyediakan sumber-sumber informasi bagi siswa dan guru, bahkan bagi para pegawai teknis dan administrasi lainnya yang ada di lingkungan sekolah.

d. Menyiapkan dan mengadakan jam perpustakaan sesuai dengan kebijakan dan kebutuhan waktu berkunjung para pemustaka di sekolah yang bersangkutan.

e. Mendidik siswa untuk dapat mencari informasi secara mandiri dan membudayakan keterampilan melek informasi dan teknologi. (information literacy and technology).

f. Melatih siswa untuk dapat menggunakan buku atau literature referensi yang ada di perpustakaan, antara lain kamus, ensiklopedia, who is who dan direktori.

g. Mengadakan penelitian sederhana sesuai dengan tugas yang diberikan guru.

h. Membantu memilih dan menyiapkan bahan ajar dan peralatan untuk pengajaran.10

Perpustakaan sekolah memiliki beberapa fungsi yang sama dengan jenis perpustakaan-perpustakaan lainnya, namun ada beberapa penekanan dan keutamaan yang memberikan sedikit perbedaan dengan yang lainnya. fungsi-fungsi tersebut adalah :

10

Opong Sumiati, Materi Pokok Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2011), hal. 1.8


(31)

a. Pusat pendidikan

Fungsi utama dari didirikannya perpustakaan sekolah adalah sebagai sarana yang menunjang tercapainya tujuan penyelenggaraan pendidikan di sekolah tersebut. Di dalam perpustakaan sekolah seharusnya tersedia buku-buku fiksi maupun non-fiksi. Hadirnya buku-buku tersebut dapat membiasakan murid-murid belajar mandiri tanpa adanya bimbingan guru abik itu secara individu maupun secara berkelompok. Perpustakaan sekolah dapat menjadi tepat berkembangnya kemampuan membaca, menulis dan berhitung bagi para pemustakanya. Oleh karena itu literatur-literatur yang yang sesuai dengan kurikulum sekolah atau proses belajar dan mengajar harus ada di perpustakaan. Sehingga perpustakaan sekolah dapat menjadi sumber belajar bagi siswa dan rujukan bagi guru dan staff administrasi sekolah.

b. Pusat informasi

Perpustakaan sekolah menyediakan informasi bagi pemustakanya dengan menyediakan buku-buku maupun koleksi non-buku seperti majalah, bulettin, surat kabar, pamflet, bahan kartografi maupun koleksi audiovisual seperti televisi, overhead projector maupun tape recorder dan sebagainya. Selain itu perpustakaan sekolah harus memberikan informsi tentang berbagai aktivitas dan layanan perpustakaan yang ada diperpustakaan sekolah tersebut.


(32)

c. Pusat penelitian

Perpustakaan sekolah juga berfungsi sebagai tempat siswa dan guru pembimbingnya mendapatkan informasi untuk melakukan penelitian. Siswa-siswi mulai dari jenjang SD, SMP hingga SMA dapat melakukan penelitian walaupun penelitiannya masih sederhana. Perpustakaan sekolah memberikan layanan dengan menyediakan berbagai literatur, baik itu literatur primer, literature sekunder maupun tersier sebagai bahan rujukan bagi para siswa-siswi yang ingin mengadakan penelitian.

d. Pusat rekreasi dan kultural

Perpustakaan sekolah bisa menjadi tempat mengisi waktu luang seperti pada waktu istirahat. Para siswa-siswi dapat membaca buku-buku cerita, novel, roman, majalah, surat kabar dan sebagainya, secara psikologis siswa-siswi tersebut telah menjalani sebuah hiburan ataupun perjalanan yang mengasyikan melalui cerita atau gambar-gambar yang terdapat dalam buku atau koleksi perpustakaan. sebagai pusat kultural, perpustakaan sekolah dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang mendorong pelestarian budaya misalnya seperti kegiatan story telling yang menceritakan cerita-cerita daerah dari seluruh provinsi di Indonesia.

e. Pusat Penyimpanan

Perpustakaan tidak dapat dipungkiri berfungsi sebagai tempat penyimpanan, begitupun perpustakaan sekolah. Perpustakaan


(33)

sekolah harus menyimpan hasil karya penelitian civitas akademika yang sekiranya dapat bermanfaat bagi pemustaka disekolah tersebut seperti para siswa, guru, maupun staff sekolah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan sekolah secara optimal.

4. Manajemen Perpustakaan Sekolah

Manajemen menurut James Stoner adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya lain yang ada dalam organisasi guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.11 Hakekat manajemen secara sederhana pada dasarnya adalah proses mengoptimalkan kontribusi manusia, material, anggaran untuk mencapai tujuan organisasi.12

Tujuan dan fungsi perpustakaan sekolah dapat tercapai dengan baik apabila perpustakaan sekolah tersebut dikelola dengan baik sesuai dengan aspek aspek manajemen sebagai berikut:

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan salah satu aspek penting dalam pengelolaan perpustakaan sekolah. Dalam perencanaan ini perlu dipersiapkan langkah-langkah operasional yang perlu dilakukan di masa yang akan datang. Dalam proses perencanaan ini ada beberapa hal yang penting untuk dilakukan, yaitu:

11

Soelistia, Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1995), hal. 24.

12

Darmono, Perpustakaan Sekolah : Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, (Jakarta: PT.Garsindo, 2007), hal. 25.


(34)

1) Menentukan tujuan perpustakaan sekolah.

Tujuan perpustakaan sekolah haruslah sejalan dengan tujuan sekolah secara keseluruhan. Dalam menentukan tujuan perpustakaan sekolah, pustakawan sekolah dapat bekerja sama dengan guru agar tujuan guru dengan tujuan perpustakaan bias berjalan bersama, sehingga bahan-bahan perpustakaan bias sesuai dengan tingkat pendidikan dan mata pelajaran yang diajarkan.

2) Mengidentifikasi pemakai perpustakaan sekolah yang akan dilayani.

Pustakawan harus secara matang mengidentifikasi pemakai perpustakaan sekolah, baik itu siswa, maupun guru. Masing masing pemakai memiliki kebutuhan informasi yang berbeda-beda. Kebutuhan siswa berkaitan dengan referensi, bahan bacaan, tugas sekolah, rekreasi dan kegemaran. Sedangkan kebutuhan guru adalah berkaitan dengan bahan ajar, informasi tentang pendidikan seperti program pengajaran,metode pengajaran, dan penelitian pendidikan.

3) Perencanaan Anggaran (Budgeting)

Kegiatan perencanaan termasuk juga merencanakan anggaran atau keuangan yang diperlukan dalam kurun waktu tertentu. Pada umumnya anggaran untuk kepentingan perpustakaan sekolah ditentukan jumlahnya oleh kepala sekolah bersamaan dengan penetapan anggaran sekolah secara keseluruhan untuk satu tahun


(35)

anggaran. Walaupun di lapangan pembuatan keputusan anggaran berada di tangan kepala sekolah, pustakawan sebaiknya menyiapkan rencana anggaran yang diperlukan baik untuk pembelian atau pengadaan koleksi baru perpustakaan, biaya perawatan dan perbaikan koleksi maupun biaya operasional lainnya. Rencana anggaran yang telah dibuat ini kemudian diajukan kepada kepala sekolah agar dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan besarnya anggaran perpustakaan sekolah untuk tahun anggaran berikutnya.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian atau pengaturan perpustakaan sekolah merupakan tanggung jawab pustakawan sekolah, hal ini merupakan aspek manajemen yang menyangkut organisasi manusia dan bahan atau materi. Kegiatan ini diantaranya:

1) Pengaturan pelayanan peminjaman yang efisien bagi guru dan siswa.

2) Menyediakan sistem peminjaman silang layan (inter-library loan) untuk bahan-bahan yang berada di luar sekolah.

3) Memberikan sistem yang fleksibel bagi pemustaka untuk menggunakan perpustakaan untuk proses belajar mengajar.


(36)

c. Pengaturan Staf (Staffing)

Staffing adalah kegiatan pengaturan staf atau personil sesuai tugas dan tanggung jawab yang diberikan berdasarkan kemampuan yang dimiliki.

d. Pengarahan (Directing)

Dalam konteks perpustakaan sekolah, pengarahan merupakan tanggung jawab pimpinan perpustakaan. Peran seorang pimpinan benar-benar diperlukan dalam mendorong staf yang dipimpinnya sehingga mereka dapat bekerja seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

e. Pengendalian (Controlling)

Pengendalian/pengontrolan adalah kegiatan meneliti dan mengawasi agar semua tugas dan pekerjaan dilakukan sesuai peraturan yang ada. Hal harus diperhatikan dalam pengontrolan di perpustakaan diantaranya adalah:

1) Selalu menyadari tujuan yang sedang dilaksanakan. 2) Menghindari kegiatan yang tidak efisien.

3) Evaluasi terhadap pelayanan yang telah dilakukan.13

13

Soelistia, Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: UniversitasTerbuka, 1995), hal. 26-32.


(37)

B. Kinerja

1. Pengertian Kinerja

Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, sebenernya kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi (Amstrong dan Baron dalam Wibowo). Dengan demikian, kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan tersebut. kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya.14

Whitmore dalam Hamzah dan Nina secara sederhana mengemukakan, kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang. Pengertian yang menurut Whitmore merupakan pengertian yang menuntut kebutuhan paling minim untuk kinerja yang dianggapnya representatif, maka tergambarnya tanggung jawab yang besar dari pekerjaan seseorang.15

Pandangan lain dikemukakan oleh McDaniel dalam Hamzah dan Nina, yang memandang kinerja adalah interaksi antara kemampuan seseorang dengan motivasinya. Berdasarkan pandangan ini dapat

14

Wibowo, Manajemen Kinerja (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007), hal. 7.

15

Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, Teori Kinerja dan Pengukurannya (Jakarta: Bumi Aksara, 2012) hal. 59


(38)

ditegaskan bahwa kinerja merupakan penjumlah antara kemampuan dan motivasi kerja yang dimiliki seseorang.16

Kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi, organisasi. Kinerja dapat diketahui dan diukur jika individu atau sekelompok karyawan telah mempunyai kriteria atau standar keberhasilan tolak ukur yang ditetapkan oleh organisasi. Oleh karena itu, jika tanpa tujuan dan target yang ditetapkan dalam pengukuran, maka kinerja pada seseorang atau kinerja pada seseorang atau kinerja organisasi tidak mungkin dapat diketahui bila tidak ada tolak ukur keberhasilannya.17

Kinerja dalam menjalankan fungsinya tidak berdiri sendiri, melainkan selalu berhubungan dengan kepuasan kerja karyawan dan tingkat besaran imbalan yang diberikan, oleh karena itu menurut model partner-lawyer kinerja individu pada dasarnya dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu :

a. Harapan mengenai imbalan b. Dorongan

c. Kemampuan d. Kebutuhan

e. Persepsi terhadap tugas f. Imbalan internal

g. Eksternal

16 Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, Teori Kinerja…, hal. 62 17

Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012), hal. 95.


(39)

h. Persepsi terhadap tingkat imbalan dan kepuasan kerja18

Dari beberapa definisi tentang kinerja di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah kerja yang dicapai oleh seseorang dalam suatu organisasi yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Pengukuran Kinerja

Pengukuran terhadap kinerja perlu dilakukan untuk mengetahui apakah selama pelaksanaan kinerja terdapat deviasi sesuai jadwal waktu yang telah ditentukan, atau apakah hasil kinerja telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan.19

Beberapa aspek yang mendasar dari pengukuran kinerja adalah sebagai berikut :

a. Menetapkan tujuan, sasaran dan strategi organisasi, dengan menetapkan secara umum apa yang diinginkan oleh organisasi sesuai dengan tujuan, visi dan misinya

b. Merumuskan indikator kinerja dan ukuran kinerja, yang mengacu pada penilaian kinerja secara tidak langsung, sedangkan indikator kinerja mengacu pada pengukuran kinerja secara langsung yang berbentuk keberhasilan utama (critical success factors) dan indikator kinerja kunci (key performance indicator).

c. Mengukur tingkat capaian tujuan dan sasaran organisasi, mengenalisis hasil pengukuran kinerja yang dapat

18

Moeheriono, Pengukuran Kinerja..., hal. 96


(40)

diimplementasikan dengan membandingkan tingkat capaian tujuan, dan sasaran organisasi.

d. Mengevaluasi kinerja dengan menilai kemajuan organisasi dan pengambilan keputusan yang berkualitas, memberikan gambaran atau hasil kepada organisasi seberapa besar tingkat keberhasilan tersebut dan mengevaluasi langkah apa yang diambil organisasi selanjutnya.20

3. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja pada dasarnya mempunyai dua tujuan utama, yaitu: a. Penilaian kemampuan personal

Merupakan tujuan yang mendasar dalam rangka penilaian personal secara individual, yang dapat digunakan sebagai informasi untuk penilaian efektivitas menajemen sumber daya manusia.

b. Pengembangan personal

Sebagai informasi untuk pengambilan keputusan untuk pengembangan personal seperti: mutasi, rotasi, terminasi, dan penyesuaian kompensasi.21

4. Standar Pengukuran Kinerja

Membicarakan kinerja akan selalu terkait dengan ukuran atau standar kinerja. Ukuran atau standar kinerja terkait dengan parameter-parameter tertentu yang dijadikan dasar atau acuan oleh organisasi untuk mengukur kinerja.

20

Moeheriono, Pengukuran Kinerja..., hal. 97

21

Yaslis Ilyas, Kinerja : Teori, Penilaian dan Penelitian (Depok: Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKMUI, 2002), hal. 88-89.


(41)

C. Kompetensi

1. Pengertian Kompetensi

Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, kemampuan, atau karakteristik yang berhubungan dengan tingkat kerja suatu pekerjaan seperti pemecahan masalah, pemikiran, analitik, atau kepemimpinan dan merupakan persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh seseorang yang memegang satu jabatan.22

Kesamaan persepsi banyak orang terhadap “kompetensi” barangkali terletak pada bahwa terminologi itu merupakan atribut untuk melekatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas atau unggul. Suatu atribut adalah kualitas yang diberikan kepada orang atau benda. Atribut mengacu pada karakteristik tertentu yang diperlukan untuk dapat melaksanakan pekerjaan secara efektif. Oleh karenanya, atribut terdiri atas persyaratan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian atau karakteristik tertentu.23

Menurut Michael Zwell konsep kompetensi secara sederhana adalah cara yang baik untuk memecahkan perilaku ke dalam komponen-komponennya. Hal ini terkait dengan penggunaan kompetensi untuk membantu menyelesaikan atau mencapai sasaran organisasi.24

Menurut Michael Armstrong kompetensi adalah apa yang orang bawa pada suatu pekerjaan dalam bentuk tipe dan tingkat-tingkat perilaku yang

22

Titiek Kismiyanti, Kesiapan Sertifikasi Pustakawan, Media Pustakawan, Vol.18 No.3 & 4 Tahun 2011, hal 13

23

Sudarmanto, Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2009) hal.45

24


(42)

berbeda-beda. Kompetensi menentukan aspek-aspek proses kinerja pekerjaan.25

Badan Kepegawaian Negara mendefinisikan kompetensi sebagai kemampuan dan karakteristik yang dimiliki seorang Pegawai Negeri Sipil yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga Pegawai Negeri Sipil tersebut dapat melaksanakan tugasnya secara professional, efektif, dan efisian.26

2. Jenis dan Kategori Kompetensi

Menurut Boyatzis komponen-komponen kompetensi terdiri dari:27

a. Motive (dorongan); “perhatian berulang terhadap pernyataan tujuan atau kondisi, yang muncul dalam bayangan yang mendorong,

memerhatikan atau menyeleksi perilaku individu”. Motive juga

termasuk pemikiran-pemikiran yang berhubungan dengan pernyataan tujuan atau tema tertentu. Motive ini hadir dalam level kesadaran atau ketaksadaran setiap orang. Sebagai contoh, orang yang berpikir (sadar atau tidak) seputar perbaikan dan berlomba terhadap standard prima / terbaik (dalam kerja), maka ia di katankan berada pada motive pencapaian. Contoh dari motive ini adalah; kebutuhan atau dorongan berprestasi, kebutuhan atau dorongan berkuasa.

25

Michael Armstrong, Reward Management (Jakarta: Gramedia, 2003) hal. 92

26 Republik Indonesia, “

keputusan kepala badan kepegawaian negara, tentang Standar Kompetensi Jabatan Struktural tahun 2003.

27

Boyatzis, Richard, The Competent Manage, A Model For Effective Performance (New York, 1982) hal. 51


(43)

b. Traits (ciri, sifat, karakter pembawaan); merupakan pemikiran-pemikiran dan aktivitas psikomotorik yang berhubungan dengan kategori umum dari kejadian-kejadian. Sebagai contoh, orang yang percaya bahwa dirinya berada dalam pengendalian masa depan dan nasibnya, maka ia dikatakan memiliki traits of efficacy. Ketika orang dengan sifat ini menemui atau menghadapi masalah atau isu-isu dalam aspek hidup, mereka akan mengambil inisiatif untuk memecahkan atau menyelesaikan masalah atau mengetahui isu-isu itu. Contoh dari sifat ini adalah sikap berani mengambil inisiatif, mengambil risiko. c. Self image (citra diri); merupakan persepsi orang terhadap dirinya dan

evaluasi terhadap citranya tersebut. Definisi self image ini termasuk di dalamnya self concept (konsep diri) dan self esteem (harga diri). d. Social role (peran sosial); merupakan persepsi orang terhadap

seperangkat norma sosial perilaku yang diterima dan dihargai oleh kelompok sosial atau organisasi yang memilikinya.

e. Skills (keterampilan); merupakan kemampuan yang menunjukkan sistem atau urutan perilaku yang secara fungsional berhubungan dengan pencapaian tujuan kinerja. Skills juga merupakan kapabilitas seseorang yang secara fungsional dapat efektif atau tidak efektif dalam situasi pekerjaan. Hasil dari skill adalah sesuatu yang dapat dilihat dan diukur. Sebagai contoh, kemampuan perencanaan. Seseorang yang memiliki skill ini dapat mengidentifikasi urutan dan tindakan tertentu yang perlu diambil dalam menyelesaikan sasaran tertentu.


(44)

Dari komponen-komponen tersebut, keterampilan dan pengetahuan sifatnya dapat dilihat (visible) dan mudah dikembangkan dalam program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, sedangkan citra diri, watak, motif sifatnya tidak tampak (hidden) dan lebih sulit untuk dikembangkan melalui program pelatihan dan pengembangan SDM.

3. Metode Penilaian Kompetensi

Metode penilaian kompetensi kerja dikembangkan oleh staf Mc Beer dan perusahaannya yang menggunakan lima tahap untuk menghasilkan suatu model pekerjaan lima tahap itu adalah:

a. Menentukan ukuran tepat terhadap penampilan kerja dan cara menilai pekerjaan itu karena; tanpa ukuran tepat, tidak mungkin kinerja/penampilan kerja valid.

b. Analisis elemen pekerjaan yang dikembangkan dari konsep analisis pekerjaan; hasil dari analisis elemen pekerjaan adalah daftar terbobot dari karakteristik yang dirasakan/diterima manajer sebagai suatu yang penting dalam membedakan kinerja unggul disbanding rata-rata dan karakteristik yang disyaratkan oleh suatu pekerjaan.

c. Wawancara insiden kritis, hasil wawancara tersebut adalah deskripsi detail dari sejumlah insiden kritis pekerjaan yang mencatat perilaku, pemiiran, serta perasaan yang diwawancarai. Kejadian secara sistematik dikode dalam sejumlah karakteristik atau kompetensi. Kode karakteristik-karakteristik tersebut kemudian dikaitkan dengan kriteria kinerja.


(45)

d. Identifikasi dan administrasi tes serta ukuran yang dipilih untuk menilai sejumlah kompetensi. Kompetensi tertentu yang diuji secara empiric ditentukan melalui kode wawancara; jawaban tes dan ukuran dikaitkan dengan kriteria penampilan kerja; hasil dari tahap tiga dan empat adalah daftar kompetensi yang telah divalidasi; karakteristik tertentu yang telah ditunjuk dikaitkan dengan kinerja unggul dan efektif, sementara yang lain tidak. e. Integrasi dari hasil tahapan. Hasil dari aktivitas ini adalah model

kompetensi kerja yang didasarkan pada sejumlah karakteristik yang dinilai melalui sejumlah metodologi pengukuran.

Rancangan studi terbaik model kompetensi dengan menggunakan sampel, ada 6 (enam) tahap, sebagai berikut:28

a. Menetapkan kriteria kinerja efektif b. Mengidentifikasi kriteria sampel c. Mengumpulkan data

d. Analisis data dan pengembangan model kompetensi e. Validasi model kompetensi

f. Mempersiapkan penerapan model kompetensi.

28

Spencer LM & Signe Spencer, Competence at Wor, Model for Superior Performance


(46)

5. Kompetensi Kepala Perpustakaan Sekolah

Sebagai seorang pemimpin diperpustakaan atau yang biasa disebut kepala perpustakaan, seseorang harus memiliki kompetensi di perpustakaan yang dipimpin. Hal ini untuk lebih terarah dan melancarkan kinerja di perpustakaan. Dalam hal ini kompetensi untuk kepala perpustakaan sekolah diantaranya :

a. Kompetensi manajerial, diantaranya: memimpin tenaga perpustakaan sekolah, merencanakan program perpustakaan sekolah, melaksanakan program perpustakaan sekolah, memantau pelaksanaan program perpustakaan sekolah, mengevaluasi program perpustakaan sekolah.

b. Kompetensi pengelolaan informasi, diantaranya: mengembangkan koleksi perpustakaan sekolah, mengorganisasi informasi, memberikan jasa dan sumber informasi, menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.

c. Kompetensi kependidikan, diantaranya: memiliki wawasan kependidikan, mengembangkan keterampilan memanfaatkan informasi, mempromosikan informasi, memberikan bimbingan literasi informasi.

d. Kompetensi kepribadian, diantaranya: memiliki integritas yang tinggi, memiliki etos kerja yang tinggi.

e. Kompetensi sosial, diantaranya: membangun hubungan sosial, membangun komunikasi.

f. Kompetensi pengembangan profesi, diantaranya: mengembangkan ilmu, menghayati etika profesi, menunjukan kebiasaan pembaca.29 Dapat disimpulkan bahwa kompetensi kepala perpustakaan sekolah/madrasah yang melalui jalur tenaga kependidikan harus memenuhi syarat berkualitas serendah-rendahnya diploma empat (D4) atau sarjana (S1), memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah/madrasah dari lembaga yang ditetapkan pemerintah dan masa kerja maksimal 3 (tiga) tahun

29 Republik Indonesia, “Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 25 tahun 2008


(47)

D. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang berkaitan dengan judul penelitian ini diambil dari Judul Skripsi.

1. Skripsi berjudul: Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Di Perpustakaan Perguruan Tinggi Islam Swasta Di Jakarta yang disusun oleh Saiful Lathif dan telah diujikan pada tanggal 26 Februari 1996. Tujuan penelitian ini adalah: untuk memperoleh gambaran tentang jumlah, komposisi dan kualifikasi SDM di perpustakaan tersebut. Bekal pendidikan apa yang telah diperoleh staf dan pengetahuan atau keahlian apa yang dibutuhkan dalam rangka pelatihan dan pengembangan tersebut. Dukungan lembaga induk terhadap kegiatan pelatihan dan pengembangan serta minat staf perpustakaan untuk mengikuti program-program tersebut. Upaya yang dilakukan dalam rangka mensiasati permasalahan yang timbul sehubungan dengan masalah jumlah dan kualitas SDM perpustakaan. Tipe penelitian ini adalah penelitian deskritif dan metode yang digunakan adalah penelitian survai. Penelitian ini mengambil 4 sampel Perpustakaan Perguruan tinggi Islam Swasta di Jakarta yaitu Perpustakaan Universitas Islam As Syafi’iyah (UIA), Perpustakaan Universitas YARSI, Perpustakaan Institut Sains dan Teknologi Al Kamal (ISTA), dan IKIP Muhammadiyah Jakarta (IKIP MJ). Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 25 orang staf di perpustakaan. Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa jumlah staf masih sangat kurang, masih jauh dari


(48)

jumlah yang ideal. Komposisi dua kualifikasi staf masih jauh dari yang diharapkan. Bekal pendidikan yang diperoleh staf masih bertumpu pada kurikulum yang berpusat pada kepustakawanan tradisional. Pelatihan dengan metode di tempat kerja belum dilakukan dengan perencanaan dan pelaksanaan yang baik. Pelatihan

dilaksanakan tergantung kebutuhan yang mendesak.

Pengetahuan/keahlian yang dibutuhkan adalah manajemen perpustakaan dan komputer/otomasi perpustakaan, serta jaringan perpustakaan. Aktifitas yang dianggap penting dalam rangka pengembangan diri adalah berkunjung ke perpustakaan lain, menghadiri seminar tentang kepustakawanan, mengikuti kursus singkat kepustakawanan, diskusi dengan rekan kerja dan konsultasi. Dukungan lembaga induk cukup besar dalam bentuk dana untuk mengikuti pelatihan dan seminar-seminar, dukungan dalam bentuk waktu libur sulit diberikan mengingat kurangnya tenaga di perpustakaan. upaya yang dilakukan kepala perpustakaan diantaranya adalah dengan memotivasi karyawan agar mencintai pekerjaan dan mau meningkatkan pengetahuan. Upaya yang dilakukan staf di antaranya mengikuti pendidikan diploma perpustakaan pada Universitas Terbuka. Skripsi ini diperoleh melalui kunjungan langsung ke Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia.

2. Skripsi kedua disusun oleh Mardiyani yang telah diujikan pada tanggal 20 Juli 2010 dengan judul skripsi Kebutuhan Pelatihan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di PT Indonesia Air Transport


(49)

TBK. Tujuan penelitian ini: untuk mengetahui mengapa pelatihan dibutuhkan oleh pustakawan dan pelatihan apa saja yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerjanya serta untuk mengidentifikasi kebijakan perusahan dan upaya yang dilakukan pimpinan dan perusahan dalam rangka peningkatkan pelatihan yang berpengaruh terhadap kinerja pustakawan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menyarankan bahwa perlunya pendidikan formal khusus bagi pustakawan dalam memahami fungsi manual-manual pesawat, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pemustakanya dan meningkatkan kinerjanya dalam pengelolaan manajemen manual pesawat dalam memenuhi kebutuhan pemustakanya. Karena fungsi Technical Publication sebagai salah satu sub divisi yang mendukung dalam perawatan pesawat dan berpengaruh terhadap keselamatan pesawat terbang. Skripsi ini diperoleh melalui kunjungan langsung ke Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia.

3. Skripsi ketiga disusun oleh Inayatul Ramadita dengan judul Analisis Kualitas Layanan Perpustakaan SMA Bakti Idhata dengan Metode LibQual+TM Program studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tujuan dari Penelitian ini yaitu: untuk mengetahui persepsi dan harapan siswa terhadap kualitas layanan perpustakaan SMA Bakti Idhata dari aspek akses informasi (access to information). Untuk mengetahui persepsi dan harapan siswa terhadap kualitas layanan perpustakaan SMA Bakti


(50)

Idhata dilihat dari sikap petugas dalam melayani (affect to service) untuk mengetahui persepsi dan harapan siswa terhadap kualitas layanan perpustakaan SMA Bakti Idhata dilihat dari kemudahan pencarian informasi secara individual (personal control). Untuk mengetahui persepsi dan harapan siswa terhadap kualitas layanan perpustakaan SMA Bakti Idhata dilihat dari perpustakaan sebagai sebuah tempat (library as place). Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, angket, dan wawancara. Populasi penelitian ini adalah siswa SMA Bakti Idhata, dengan teknik accidental sampling diambil sampel 25% dari kelas 1 dan 2. Teknik pengumpulan data menggunakan metode LibQual yang mengukur gap/kesenjangan antara persepsi dan harapan pengguna terhadap layanan perpustakaan. Hasil penelitian, kualitas layanan perpustakaan SMA Bakti Idhata dari aspek sikap petugas dalam melayani pengguna (affect to service) dan kemudahan pencarian informasi secara individu (personal control) dinilai sudah cukup baik dalam harapan minimal dan harapan sesungguhnya atau pengguna telah puas dengan kedua layanan tersebut. Namun, dari kedua aspek masih terdapat penilaian negatif seperti tidak tersedianya komputer sebagai sarana temu kembali informasi dan kurangnya pemahaman serta wawasan yang cukup pada pustakawan mengenai perpustakaan, dilihat dari aspek akses terhadap informasi (access to information) dan perpustakaan sebagai sebuah tempat (library as place) dinilai sudah cukup


(51)

terpenuhi atau pengguna puas pada harapan minimal, walaupun pengguna belum puas dengan harapan sesungguhnya karena adanya beberapa factor yaitu terbatasnya dana, tidak tersedianya fasilitas yang memadai bagi pengguna dan kurangnya apresiasi pihak yayasan sekolah terhadap perpustakaan.

4. Jurnal yang berjudul An analysis of the acceptance’s staffs of madrasa

library on “senayan” – based library automation system using technology acceptance model (TAM), yang ditulis oleh Ade Abdul Hak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui keefektifan dari sebuah sistem automasi perpustakaan terbuka pada program perkembangan sumber daya manusia untuk perpustakaan madrasah. Program ini dilaksanakan oleh Menteri Agama Republik Indonesaia yang bekerja sama dengan UIN Jakarta, UIN Yogyakarta, UIN Makassar. Pendekatan yang digunakan adalah TAM, model yang didasarkan pada pembangunan, pengetahuan pada kemampuan, pandangan pada penggunaan, sikap terhadap perilaku, perilaku intensi, dan penggunaan yang aktual. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa mean skor untuk semua pembangunan adalah 3 (tinggi) dari skor maksimal yang diperoleh 4 (sangat tinggi), kecuali pada penggunaan yang actual tetap rendah (2,3). Tes analisis mengindikasikan terdapat efek positif dan signifikan untuk masing-masing pembangunan, kecuali pandangan pada kegunaan ke sikap terhadap perilaku dengan nilai efek 11,9%. Selain itu, yang paling sering terjadi dalam pandangan penggunaan ke sikap terhadap perilaku dengan nilai efek


(52)

64,3. Oleh karena itu, kemudahan menjadi lebih penting daripada kegunaan dalam pelatihan untuk staf perpustakaan madrasah. Selain itu, ketentuan dari komputer setelah pelatihan juga diambil pertimbangan, jadi staf dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuan mereka secepatnya.

Metode dan pendekatan yang digunakan oleh ketiga skrispi dan satu hasil penelitian tersebut berbeda, skripsi pertama menggunakan survai, skripsi kedua dengan indikator kualitatif, dan skripsi ketiga dengan kuantitatif. Sedangkan hasil penelitian yang penulis ambil sebagai penelitian terdahulu menggunakan pendekatan penelitian TAM dan dianalisis menggunakan SPss versi 2.2. Ketiga skripsi dan satu jurnal tersebut dilakukan ditempat yang berbeda, pada skripsi pertama, tempat penelitian adalah perguruan tinggi, skripsi yang kedua adalah perusahaan, dan skripsi yang ketiga adalah Sekolah Menengah Atas, dan jurnal untuk kalangan pustakawan madrasah/sekolah. Menurut penulis, tema dari ketiga skripsi dan satu jurnal itu relevan dengan penelitian yang sedang penulis lakukan, menggunakan metode kuesoner dan tempat penelitian dilakukan di perpustakaan sekolah.


(53)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.30 Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada.31

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Ini adalah salah satu model menemukan kebenaran konsep, hubungan konsep-konsep melalui wilayah-wilayah yang luas dengan populasi tanpa atau menggunakan sampling dalam jumlah besar. Pendekatan kuantitatif ini suatu pendekatan penelitian secara primer menggunakan paradigma postpositivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti pemikiran tentang sebab akibat, reduksi kepada variabel, hipotesis, dan pertanyaan spesifik, menggunakan pengukuran dan observasi, serta pengujian teori), menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data statistik.32

30

Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, (Jakarta : STIA-LAN Press, 1999), hal. 60.

31

Mardalis, Metode Penelitian (Jakarta : Bumi Aksara, 1995), hal. 26.

32

Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan : Kualitatif dan Kuantitatif, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2008), hal. 28.


(54)

B. Sumber Data 1. Data Primer

Data Primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan atau yang memakai data tersebut.33 Dalam penelitian ini, data primer ini bersumber dari responden langsung yang ditemui di lapangan (lokasi penelitian) dengan menyebarkan kuisioner kepada peserta pendidikan dan pelatihan program peningkatan kompetensi kepala perpustakaan madrasah.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder biasanya diambil dari dokumen-dokumen (laporan, karya tulis orang lain, koran, majalah) atau, seseorang mendapat

informasi dari “orang lain”.34

Dalam penelitian ini, data sekunder berasal dari kepustakaan, yakni terdiri dari buku-buku, literatur-literatur, artikel dan dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan unit pengamatan atau tentang informasi yang diinginkan.35 Kasus-kasus tersebut dapat berupa orang, barang, binatang, hal atau peristiwa. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta diklat program sertifikasi calon kepala perpustakaan madrasah 2014, yang

33

Boediono, Teori Dan Aplikasi Statistika Dan Probabilitas (Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA, 2008). Cet. 4, hal. 7.

34

Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, (Jakarta : STIA-LAN Press, 1999), hal. 86.

35


(55)

berada diwilayah Tangerang Selatan, dengan jumlah peserta 25 peserta dari jumlah keseluruhan peserta 142 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.36 Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengambilan sampel (teknik sampling) Nonprobability sampling dengan sampling jenuh. Penulis menggunakan teknik sampling ini karena jumlah populasi sebanyak 25 orang. Sampling jenuh ialah teknik pengambilan sampel yang menggunakan seluruh populasi berjumlah relative kecil, misalnya berjumlah kurang dari 30. Istilah lain dari penarikan contoh jenuh adalah sensus; misalnya sensus penduduk desa, maka seluruh penduduk desa dijadikan sampel.37

Dalam penelitian ini, melihat jumlah populasi sebanyak 25 orang, maka semua anggota populasi dijadikan sampel penelitian. Oleh karena itu, sampel yang diambil untuk penelitian ini sebanyak 25 orang.

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk mendapatkan informasi atau data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu:

36

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal. 174

37


(56)

1. Studi Pustaka (Library Research), dalam studi pustaka ini penulis melakukan dengan mempelajari buku-buku, dokumentasi dan artikel yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

2. Penelitian Lapangan (Field Research), penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data secara langsung kelapangan melalui :

a. Observasi (Pengamatan)

Observasi yaitu pengamatan dalam rangka mengumpulkan data dalam suatu penelitian secara langsung ke lapangan kerja pelayanan perpustakaan.

b. Kuesioner atau Angket

Kuisioner atau angket adalah teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada responden.

E. Teknik Pengolahan Data 1. Editing Data

Editing data merupakan kegiatan persiapan data sebelum dianalisis. Proses yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah meyakinkan agar data atau kuesioner yang telah diisi responden tidak mengandung kesalahan atau cacat.

2. Tabulasi Data

Tabulasi data adalah penyajian data dalam bentuk tabel atau daftar untuk memudahkan pengamatan dan evaluasi.38

38 “Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online”, diakses pada 12 Januari 2016 dari


(57)

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data dan penyajian data dengan mengelompokkannya dalam suatu bentuk yang mudah dibaca dan interpretasi. Apabila data berguna untuk mereduksikan data menjadi wujud yang dapat dipahami dan ditafsir dengan cara tertentu hingga relasi masalah penelitian dapat ditelaah serta diuji.39

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskrptif persentase. Deskriptif persentase diolah dengan menggunakan cara frekuensi dibagi dengan jumlah responden dikali 100 persen. Rumusnya adalah sebagai berikut:

P x 100%

Keterangan:

P = Angka persentase untuk setiap kategori F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah responden40

Sedangkan dalam menganalisis data kuesioner yang telah disebarkan kepada responden, penulis akan memberi bobot penilaian terhadap pertanyaan-pertanyaan yang disediakan. Dalam pemberian bobot penilaian penulis menggunakan metode skala likert. Skala likert digunakan untuk

39

Uber Silalahi, Metode Penelitian Sosial (Bandung: PT. Refika Aditama, 2009). Hal. 332.

40


(58)

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomenal sosial.41

Jawaban dari setiap item instrument yang menggunakan sakala likert mempunyai jawaban dari sangat positif sampai dengan negative, yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Namun untuk menghindari responden memilih ragu-ragu, maka penulis hanya menggunakan 4 penilaian untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi. Untuk masing-masing penilaian tersebut, antara lain:

i. Sangat Setuju (SS) diberi nilai 4 ii. Setuju (S) diberi nilai 3

iii. Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2

iv. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1

Langkah selanjutnya, dari setiap pertanyaan yang terdapat bobot penilaian dikalian dengan frekuensi jawaban dari responden, setelah mendapatkan nilai atau skor dilakukan penjumlahan total nilai atau skor yang diperoleh. Lalu hasil total nilai atau skor dibagi dengan jumlah kuesioner yang disebarkan untuk mendapatkan nilai skor rata-rata. Rumus dari nilai skor rata-rata sebagai berikut:

Keterangan:

(x bar atau x garis) = rata-rata x Ʃx = Jumlah seluruh nilai x

41


(59)

n = Jumlah seluruh nilai n42

Setelah mengetahui skor rata-rata dari tiap pernyataan , maka tahap berikutnya adalah menafsirkan skor rata. Untuk menafsirkan skor rata-rata, penulis menggunakan perhitungan skor skala interval. Untuk menentukan skala interval, yaitu dengan cara membagi selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah. Rumus skala interval yaitu:

Skala Interval = a(m-n) : b} Keterangan :

a = Jumlah atribut m = Skor tertinggi n = Skor terendah

b = Jumlah penilaian yang ingin dibentuk atau diterapkan43

Jika skala penilaian yang ingin dibentuk berjumlah empat, dimana skor terendah adalah satu dan skor tertinggi adalah empat, maka dapat dihitung {1 (4-1) : 4 = 0,75. Jadi jarak antara setiap titik adalah 0,75 sehingga diperoleh kriteria penilaian sebagai berikut:44

Sangat baik 3,28 – 4,03

Baik 2,52 – 3,27

Tidak baik 1,76 – 2,51

Sangat tidak baik 1,00 – 1,75

42

Husaini Usman dan PurnomoSetiady Akbar, Pengantar Statistika (Jakarta: Bumi Aksara, 2088), hal. 89

43

Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2001), hal. 202

44


(60)

G. Jadwal Penelitian

Tabel 1 Jadwal Penelitian

No Kegiatan Waktu

Feb Mar April Mei Juni Juli Agu Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar 1 Penyusunan

Proposal

2 Pengajuan

Proposal

3

Bimbingan Skripsi

4

Penelitian

5 Penyusunan

Skripsi

6

Pengajuan Sidang

7


(61)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Objek Penelitian 1. Latar Belakang Pelatihan

Kegiatan memajukan pendidikan di Indonesia telah dilakukan antara lain melalui peningkatan pendidikan yang diwujudkan dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Pasal 1 menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta aktif mampu mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat, bangsa dan negara.

Atas dasar alasan inilah tidak dapat dipungkiri bahwa manusia mutlak membutuhkan pendidikan, pendidikan berperan membantu manusia memahami makna di balik perubahan serta membantu manusia mengerti makna yang terkandung dalam nilai-nilai baru serta mampu merespon perubahan sekaligus mampu menyesuaikan diri dengan sesuatu yang baru, dengan demikian, masyarakat pendidikan menganggap bahwa tidak ada kehidupan tanpa pendidikan.

Pendidikan tidak mungkin terselenggara dengan baik apabila guru dan siswa tidak didukung dengan perpustakaan yang memadai. perpustakaan adalah salah satu sarana pendidikan yang strategis yang akan ikut menentukan mutu hasil pendidikan. Perpustakaan merupakan pusat


(62)

sumber belajar sebagai prasyarat dari proses pembelajaran di madrasah. Selain itu, penerapan kurikulum berbasis kompetensi pengalaman belajar dan pembelajaran mandiri.

Sejalan dengan keinginan untuk mewujudkan sebuah perpustakaan madrasah sebagaimana disebutkan di atas, tentu harus ada kerjasama dan sinergi, termasuk apresiasi terhadap perpustakaan di antara pemerintah, komite madrasah, kepala madrasah, guru, dan pustakawan atau para pengelola perpustakaan. Sebagai bentu kepedulian pemerintah dalam pengembangan perpustakaan madrasah ini, saat ini telah terbit Standar Nasional Perpustakaan (SNP 007: 20011) tentang standar perpustakaan sekolah/madrasah mulai dari tingkat ibtidaiyah sampai alliyah yang meliputi standar koleksi, sarana prasarana, layanan, tenaga, penyelenggaraan, pengelolaan, pengorganisasian, bahan perpustakaan, anggaran, perawatan, kerjasama, dan integrasi dengan kurikulum. Standar ini berlaku pada perpustakaan sekolah/madrasah baik negeri maupun swasta.

Pada Peraturan Kementrian Pendidikan Nasional No 25 Tahun 2008 Pasal 2 menjelaskan secara tegas bahwa penyelenggara sekolah/madrasah wajib menerapkan standar tenaga perpustakaan sekolah/madrasah sebagaimana diatur dalam peraturan menteri ditetapkan, yaitu pada tanggal 2 Juni 2008.

Seiring dengan pentingnya keberadaan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran bagi para siswa dan guru di sebuah lembaga pendidikan, maka dipandang perlu sebuah lembaga untuk melaksanakan koordinasi


(63)

dan bertanggung jawab atas pengembangan kompetensi tenaga perpustakaan sekolah/madrasah. Dalam hal ini Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta bekerjasama dengan Direktorat Pendidikan Madrasah Kemenag Republik Indonesia menyelenggarakan Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Perpustakaan Madrasah.

2. Dasar Hukum Pelatihan

1) Undang-undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945.

2) Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

3) Undang-undang Nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, pasal 23 ayat 1: Setiap sekolah/madrasah menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan standar nasional pendidikan.

4) Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 42, ayat 2: Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang pendidikan, ruang tata usaha, dan ruang perpustakaan, atau tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

5) Peraturan pemerintah RI tahun 2012 tentang penyelenggaraan pendidikan serta Wajib Belajar.

6) Peraturan Mendiknas RI Nomor 25 tahun 2008 tentang standar tenaga perpustakaan sekolah/madrasah, pasal 2: Penyelenggara


(64)

sekolah/madrasah wajib menerapkan standar tenaga perpustakaan sekolah/madrasah, selambat-lambatnya 5 tahun setelah permen ini ditetapkan.

7) Standar Nasional Perpustakaan (SNP 007:2011) tentang Standar Perpustakaan Sekolah/Madrasah.

8) Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam No. Dt.I.I/PP.00/622.B/2014 tentang Penetapan Peserta Peningkatan Kompetensi Tenaga Perpustakaan Madrasah PNS dan Surat

Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam No.

Dt.I.I/PP.00/622.B/2014 tentang Penetapan Peserta Peningkatan Kompetensi Tenaga Perpustakaan Madrasah Non PNS.

3. Tujuan Pelatihan

Pelaksanaan peningkatan program sertifikasi calon kepala perpustakaan sekolah/madrasah ini bertujuan untuk :

1) Memberikan pengetahuan dasar tentang pengolahan perpustakaan sekolah/madrasah berbasis teknologi informasi.

2) Memberikan keterampilan praktis dalam penglolaan perpustakaan sekolah/madrasah berbasis teknologi informasi.

3) Menyatukan pandangan tentang pentingnya pengelolaan perpustakaan sekolah/madrasah sebagai pusat pembelajaran bagi para siswa dan guru.


(65)

4. Lingkup Kegiatan Pelatihan

Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan dalam konteks pelaksanaan Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Perpustakaan Madrasah pada Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini secara umum, terbagi dalam 4 (empat) kegiatan besar, yakni (1) persiapan, (2) pelaksanaan, (3) penilaian, dan (4) pelaporan.

1) Kegiatan persiapan (1 November – 30 Desember 2014)

Kegiatan persiapan yang dimaksud adalah untuk menyiapkan berbagai kebutuhan dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu :

a) Penyiapan Kepanitian. b) Penyiapan Narasumber.

c) Penyiapan Modul dan Bahan Praktikum. d) Penyiapan Sarana dan Prasarana Diklat. e) Rekrutmen Peserta.

2) Kegiatan Pelaksanaan (7-16 Januari 2015)

Kegiatan Pelaksanaan dimaksudkan sebagai implementasi program peningkatan kompetensi tenaga perpustakaan madrasah dengan mensinergikan berbagai kebutuhan yang sudah disiapkan pada kegiatan persiapan sebelumnya. Dalam konteks ini,TIM Pelaksana melakukan program peningkatan bagi para tenaga pengelola perpustakaan selama 100 jam pelajaran dengan mencakup 6 (enam) materi pokok sesuai dengan rambu-rambu Permendiknas No.24 tahun


(66)

2008 tentang Standar Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah.

5. Sumber Daya Manusia

Secara umum, target dan sasaran pelaksanaan program peningkatan kompetensi tenaga perpustakaan madrasah pada Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini adalah para tenaga pengelola perpustakaan ataau pustakawan madrasah yang ditunjuk melalui SK Direktur Jendral Pendidikan Islam No Dt.I.I/PP.00/622.B/2014 tentang penetapan peserta peningkatan kompetensi tenaga perpustakaan madrasah PNS dan SK Direktur Jendral Pendidikan Islam No. Dt.I.I/PP.00/622.B/2014 tentang penetapan peseta peningkatan kompetensi tenaga perpustakaan madrasah Non PNS melalui penyelenggaraan peningkatan tenaga kependidikan wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten sebanyak 142 peserta sebagaimana terlampir. Untuk lebih jelasnya bias di lihat pada table di bawah ini:

Tabel.2

Domisili Peserta Pelatihan

No Wilayah Jumlah

1 DKI Jakarta 47

2 Jawa Barat 48

3 Banten 48

Jumlah Total 142

Dari tabel diatas penulis membatasi pengambilan sampel untuk penelitian ini khusus di wilayah Banten yang berdomisili di Kota


(67)

Tangerang Selatan, Peserta Pelatihan Program Sertifikasi Calon Kepala Perpustakaan Madrasah Tahun 2015 yang berdomisili di Kota Tangerang Selatan yang memiliki sumber daya manusia berjumlah 25 orang. Dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini:

Tabel. 3

Asal Tempat Kerja Peserta Pelatihan

No. Tingkat Madrasah Jumlah

1. Madrasah Ibtidaiyah 5

2. Madrasah Tsanawiyah 13

3. Madrasah Aliyah 7

Jumlah Total 25

6. Manfaat Pelatihan Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Perpustakaan Madrasah

1) Meningkatkan kemampuan dan kompetensi tenaga perpustakaan madrasah Se-Kota Tangerang Selatan.

2) Meningkatkan mutu pendidikan madrasah secara komprehensif. 3) Memberikan bekal yang baik dalam hal penguasaan materi dan

keterampilan teknis metode pembelajaran untuk tenaga perpustakaan madrasah Se-Kota Tangerang Selatan.


(1)

DIMENSI

KOMPETENSI KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI

3.4.2 Menyusun panduan dan materi bimbingan literasi informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna 3.4.3 Membimbing pengguna mencapai literasi informasi 3.4.4 Mengevaluasi pencapaian bimbingan literasi informasi

3.4.5 Memotivasi dan mengembangkan minat baca komunitas sekolah/madrasah 4.1.1 Disiplin, bersih, dan

rapi

4.1.2 Jujur dan adil 4.1 Memiliki integritas

yang tinggi

4.1.3 Sopan, santun, sabar, dan ramah

4.2.1 Mengikuti prosedur 4.2.2 Mengupayakan hasil 4.2.3 Bertindak secara tepat 4.2.4 Fokus pada tugas 4.2.5 Meningkatkan kinerja 4. Kompetensi

Kepribadian

4.2 Memiliki etos kerja yang tinggi

4.2.6 Melakukan evaluasi diri

5.1.1 Berinteraksi dengan komunitas

sekolah/madrasah 5.1 Membangun

Hubungan sosial

5.1.2 Bekerja sama dengan komunitas

sekolah/madrasah 5.2.1 Memberikan jasa

untuk komunitas sekolah/madrasah 5. Kompetensi Sosial 5.2 Membangun Komunikasi 5.2.2 Mengintensifkan komunikasi internal dan eksternal


(2)

DIMENSI

KOMPETENSI KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI

6.1.1 Membuat karya tulis di bidang ilmu

perpustakaan dan informasi

6.1.2 Meresensi dan meresume buku 6.1.3 Menyusun pedoman

dan petunjuk teknis ilmu perpustakaan dan informasi

6.1.4 Membuat indeks 6.1.5 Membuat bibliografi 6.1 Mengembangkan

ilmu

6.1.6 Membuat abstrak 6.2.1 Menerapkan kode etik

profesi

6.2.2 Menghormati hak atas kekayaan intelektual 6.2 Menghayati etika

profesi

6.2.3 Menghormati privasi pengguna

6.3.1 Menyediakan waktu untuk membaca setiap hari

6. Kompetensi Pengembangan Profesi

6.3 Menunjukkan kebiasaan membaca

6.3.2 Gemar membaca

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, TTD.

BAMBANG SUDIBYO

Salinan sesuai dengan aslinya. Biro Hukum dan Organisasi Departemen Pendidikan Nasional

Kepala Bagian Penyusunan Rancangan

Peraturan Perundang-undangan dan Bantuan Hukum I,

Muslikh, S.H. NIP 131479478


(3)

(4)

(5)

(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Jakarta pada 22 Agustus 1993, putra pertama dari Bapak Yuzirwan dan Ibu Khaeriawaty. Penulis bertempat tinggal di Jalan Gunung Raya, No 16 RT 01 Pisangan Timur Kelurahan Cirendeu Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan. Menyelesaikan pendidikannya di SD Negeri 02 Cirendeu. Kemudian menamatkan sekolah menengah pertamanya di SMP Negeri 01 Ciputat , dan sekolah menengah atasnya di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan. Pada tahun 2011 melanjutkan pendidikan pada program studi (S1) Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora. Menyelesaikan kuliahnya dengan menulis skripsi berjudul “Evaluasi Kinerja dan Kompetensi Kepala Perpustakaan Madrasah di Wilayah

Tangerang Selatan”. Penulis pernah menjalankan praktek kerja lapangan di Pusat

Informasi Agribisnis Kementerian Pertanian Republik Indonesia, dan Penulis pernah magang di Pertamina Hulu Energi – Pertamina Talisman Jambi Merang, serta pernah melaksanakan kuliah kerja nyata di Desa Tanjung Sari Kecamatan Tanjung Sari.


Dokumen yang terkait

Peran Komite Madrasah Dalam Mendukung Pencapaian Kinerja Kepala Madrasah Di Mi Miftahul Anwar Tapos Depok

0 8 118

pengembangan minat baca pemustaka: studi kasus pada perpustakaan daerah kota Tangerang Selatan

1 7 139

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA MADRASAH DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN MADRASAH ALIYAH DI KOTA TANGERANG:Studi Tentang Kemampuan Manajerial Kepala Madrasah Dan Kompetensi Guru Terhadap Peningkatan Kualitas Pendidikan Ma

1 2 62

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah, Iklim Kerja, Motivasi Kerja dan Kompetensi Pedagogik terhadap Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Negeri di Kabupaten Lampung Selatan

10 33 267

Kamus dan Kompetensi Jabatan Kepala Madrasah

0 0 34

KOMPETENSI KEPALA MADRASAH ALIYAH

0 0 15

View of KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA MADRASAH TERHADAP KOMPETENSI GURU MADRASAH ALIYAH NEGERI JAKARTA SELATAN

0 0 12

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah, Iklim Kerja, Motivasi Kerja dan Kompetensi Pedagogik terhadap Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Negeri di Kabupaten Lampung Selatan - Raden Intan Repository

0 0 71

BAB II LANDASAN TEORI A. Kompetensi Kepala Madrasah 1. Pengertian Kompetensi Kepala Madrasah - Kompetensi supervisi kepala Madrasah dalam meningkatkan kinerja guru di MIN 2 Tanggamus Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus - Raden Intan Repository

0 0 76

BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Kinerja Kepala Madrasah - KINERJA DAN PROFESIONALISME KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN MUTU MADRASAH DI MIM PASIRMUNCANG - repository perpustakaan

0 0 39