4. Pendidikan Karakter Terintegrasi di SMP
Berdasarkan pedoman Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan Nasional 2010, pendidikan karakter terintegrasi di SMP dilaksanakan melalui proses pembelajaran,
manajemen sekolah, dan kegiatan pembinaan kesiswaan. a.
Pendidikan karakter terintegrasi dalam pembelajaran Pendidikan karakter terintegrasi dalam pembelajaran adalah
pengenalan nilai-nilai, fasilitasi diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam
tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran, baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua
mata pelajaran. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi materi yang
ditargetkan, juga dirancang untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadaripeduli, dan menginternalisasi nilai-nilai,
serta menjadikannya sebagai perilaku. Pada struktur kurikulum SMP, dasar setiap mata pelajaran
memuat materi-materi yang berkaitan dengan karakter. Secara subtantif, setidaknya terdapat dua mata pelajaran yang terkait
langsung dengan pengembangan budi pekerti dan akhlak mulia, yaitu pendidikan Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan PKn.
Kedua mata pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran yang
secara langsung eksplisit mengenalkan nilai-nilai, dan sampai taraf
tertentu menjadikan
peserta didik
peduli dan
menginternalisasi nilai-nilai. Integrasi pendidikan karakter pada mata-mata pelajaran di SMP mengarah pada internalisasi nilai-nilai
di dalam tingkah laku sehari-hari melalui proses pembelajaran dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.
b. Pendidikan karakter terintegrasi melalui manajemen sekolah
Pada konteks dunia pendidikan, yang dimaksud dengan manajemen pendidikan sekolah adalah suatu proses perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan dalam upaya untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan visi, misi, dan tujuan
pendidikan itu sendiri. Penyelenggaraan pendidikan karakter memerlukan pengelolaan yang memadai. Pengelolaan yang
dimaksudkan adalah bagaimana pembentukan karakter dalam pendidikan direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan secara
memadai. Unsur-unsur
pendidikan karakter
yang akan
direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan tersebut antara lain meliputi: 1 nilai-nilai karakter kompetensi lulusan, 2 muatan
kurikulum nilai-nilai karakter, 3 nilai-nilai karakter dalam pembelajaran, 4 nilai-nilai karakter pendidik dan tenaga
kependidikan, dan
5 nilai-nilai
karakter pembinaan
kepesertadidikan.
Beberapa contoh bentuk kegiatan pendidikan karakter yang terpadu dengan manajemen sekolah antara lain: 1 pelanggaran
tata tertib yang berimplikasi pada pengurangan nilai dan hukumanpembinaan, 2 penyediaan tempat-tempat pembuangan
sampah, 3 penyelenggaraan kantin kejujuran, 4 penyediaan kotak saran, 5 penyediaan sarana ibadah dan pelaksanaan ibadah,
misalnya: shalat dzuhur berjamaah, 6 salim-taklim jabat tangan setiap pagi saat siswa memasuki gerbang sekolah, 7 pengelolaan
dan kebersihan ruang kelas oleh siswa, dan bentuk-bentuk kegiatan lainnya.
c. Pendidikan karakter terintegrasi melalui kegiatan pembinaan
kesiswaan Kegiatan pembinaan kesiswaan adalah kegiatan pendidikan di
luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi,
bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang
berkemampuan dan berwenang di sekolah. Visi kegiatan pembinaan kesiswaan adalah berkembangnya
potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk
diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Misi kegiatan pembinaan kesiswaan adalah 1 menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat
dipilih oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka; 2 menyelenggarakan kegiatan yang
memberikan kesempatan peserta didik mengeskpresikan diri secara bebas melalui kegiatan mandiri dan atau kelompok.
5. Peran Guru BKKonselor dalam Pendidikan Karakter