Process Theory Reinforcement Theory

tindakan yang mereka lakukan, yaitu para individu akan bertindak untuk memuaskan kebutuhan mereka. Nampak teori ini sangat sederhana: yang diperlukan manajer adalah bagaimana menebak kebutuhan para karyawan dengan mengamati perilaku mereka, dan kemudian memilih cara apa yang bisa digunakan supaya mereka mau bertindak sesuai dengan keinginan manajer tersebut. Meskipun demikian, kita akan melihat betapa sulitnya penerapan teori ini dalam praktek yang terutama disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut: Pertama, kebutuhan sangat bervariasi antar individu. Perbedaan-perbedaan individual antara para bawahan sangat membuat semakin rumit tugas pemberian motivasi yang harus dilakukan oleh para pimpinan. Kedua, perwujudan kebutuhan dalam tindakan yang sangat bervariasi antara satu orang dengan orang lain. Ketiga, para individu tidak selalu konsisten dengan tindakan mereka karena dorongan suatu kebutuhan. Akhirnya reaksi para individu terhadap keberhasilan atau kegagalan memuaskan kebutuhan-kebutuhan mereka.

2. Process Theory

Process Theory bukannya menekankan pada isi kebutuhan dan sifat dorongan dari kebutuhan tersebut. Tetapi pendekatan ini menekankan pada bagaimana dan dengan apa tujuan apa setiap individu dimotivisir. Dalam pandangan ini, kebutuhan hanyalah salah satu elemen dalam suatu proses tentang bagaimana para individu bertingkah laku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dasar dari teori proses tentang motivasi ini adalah expentancy pengharapan yaitu yang dipercayai oleh para individu akan mereka peroleh dari tingkah laku mereka. Faktor tambahan dari teori ini adalah kekuatan dan preferensi individu terhadap hasil yang diharapkan.

3. Reinforcement Theory

Teori ini tidak menggunakan konsep suatu motif atau proses motivasi. Sebaliknya teori ini menjelaskan bagaimana konsekuensi perilaku di masa lalu mempengaruhi tindakan di masa yang akan dating dalam suatu siklus proses belajar. Dalam pandangan teori ini, individu bertingkah laku tertentu karena di masa lalu mereka belajar bahwa perilaku tertentu akan berhubungan dengan hasil yang menyenangkan. Mereka umumnya akan mengulangi perilaku yang akan mengakibatkan konsekuensi yang menyenangkan. 3. Jenis-Jenis Motivasi Bukti yang paling dasar terhadap keberhasilan suatu bentuk motivasi adalah hasil yang diperoleh dari pelaksanaan suatu pekerjaan. Untuk mempertahankan hidup, kebutuhan-kebuthan tertentu dari manusia harus dipenuhi. Menurut Maslow, kebutuhan dasar manusia ada 5 lima yang membentuk hirarki kebutuhan yaitu sebagai berikut: 1. Kebutuhan Fisiologis physiological needs, yaitu kebutuhan seperti rasa lapar, haus, seks, perumahan, tidur, dan sebagainya. 2. Kebutuhan Keamanan safety needs, yaitu kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan dari bahaya, ancaman, dan perampasan ataupun pemecatan dari pekerjaan. 3. Kebutuhan Sosial social needs, yaitu kebutuhan rasa cinta dan kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kepuasan dan perasaan memiliki serta diterima dalam suatu kelompok, rasa kekeluargaan, persahabatan, dan kasih sayang. 4. Kebutuhan Penghargaan esteem needs, yaitu kebutuhan akan status atau kedudukan, kehormatan diri, reputasi, dan prestasi. 5. Kebutuhan Aktualisasi Diri self-actualization needs, yaitu kebutuhan pemenuhan diri untuk mempergunakan potensi diri, pengembangan dirisemaksimal mungkin, kreativitas, ekspresi diri, dan melakukan apa saja yang paling cocok serta menyelesaikan pekerjaannya sendiri. Agar dalam perusahaan tercapai hasil yang telah ditentukan, maka terlebih dahulu perusahaan dapat memenuhi memenuhi keperluan dan kebutuhan para karyawan tersebut. Dalam memenuhi keinginan-keinginan karyawan tersebut dibutuhkan motivasi. 4. Faktor-Faktor Motivasi Menurut teori Herzberg dikutip dalam Sarwoto, 1997: 136-139, faktor- faktor motivasi yaitu: a. Keinginan Berprestasi Jika seorang karyawan mempunyai harapan yang besar dapat berprestasi tinggi dan jika dia juga menduga tercapainya prestasi yang tinggi akan mendapatkan hasil seperti yang dia harapkan maka dia akan mempunyai motivasi yang tinggi untuk bekerja lebih giat. Keinginan berprestasi dapat diartikan sebagai sikap hidup untuk berani mengambil resiko dan sasaran yang lebih tinggi. b. Penghargaan Penghargaan atas suatu prestasi yang telah dicapai oleh seseorang akan memberikan kepuasan batin sehingga seseorang akan berusaha lebih berprestasi dengan harapan akan memperoleh tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Menurut Manullang, penghargaan yaitu pengakuan atas keberhasilan seseorang dalam pelaksanaan tugasnya. c. Tantangan Adanya tantangan yang dihadapi akan menjadikan motivator yang kuat bagi karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Tantangan demi tantangan akan menimbulkan kegairahan kerja yang dapat mengatasi kebosanan dalam bekerja. Tantangan berarti pekerjaan itu sendiri. d. Tanggung Jawab Adanya rasa ikut memiliki akan menimbulkan motivasi untuk merasa bertanggung jawab secara benar terhadap kelangsungan hidup organisasi dimana dia bekerja. Jadi tanggung jawab diartikan sebagai kewajiban PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI melaksanakan suatu tugas sesuai dengan syarat yang telah ditentukan pihak lain. e. Pengembangan Agar faktor pengembangan benar-benar dapat berfungsi sebagai motivator, pimpinan dapat memulainya dengan melatih bawahan untuk pekerjaan yang lebih menuntut pertanggung jawaban. Pengembangan kemampuan seseorang dapat merupakan faktor terkuat bagi tenaga kerja untuk bekerja lebih giat atau bergairah, apalagi jika pengembangan dikaitkan dengan prestasi atau pruduktivitas tenaga kerja. Heidjrachman R dan Suad Husnan 2000: 204-205 memberikan pendapat bahwa pada garis besarnya motivasi yang diberikan bisa dibagi menjadi dua yaitu motivasi positif dan motivasi negatif. 1. motivasi positif yaitu proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar menjalankan sesuatu yang kita inginkan dengan cara memberikan kemungkinan untuk mendapat hadiah. 2. motivasi negatif yaitu proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang kita inginkan, tetapi teknik dasar yang digunakan adalah lewat kekuatan ketakutan. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Agus Mulyono 1997: 176, motivasi yang digunakan untuk memotivasi karyawan ada dua macam yaitu: motivasi finansial dan non finansial. Adapun keterangannya adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Motivasi finansial yaitu dorongan yang dilakukan dengan memberikan imbalan finansial kepada karyawan. Imbalan tersebut sering disebut “insentif”. 2. Motivasi non finansial yaitu dorongan yang diwujudkan tidak dalam bentuk finansial atau uang, akan tetapi berupa hal-hal berupa pujian, penghargaan, pendekatan manusiawi, dan lain sebagainya.

D. Semangat Kerja

Dokumen yang terkait

Pengaruh Semangat Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perum Pegadaian Kanwil 1 Medan

2 51 90

Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan CV. Garuda Medan

1 21 79

PENGARUH MOTIVASI DISIPLIN DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP Pengaruh Motivasi Disiplin Dan Semangat Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Outlet Distro Planet Di Kota Wonosobo.

0 0 13

Pengaruh persepsi karyawan pada lingkungan kerja non fisik terhadap semangat kerja (studi kasus pada karyawan restoran Washoku Sato, Cabang M.O.I. Jakarta).

2 6 127

Hubungan antara lingkungan kerja, tingkat upah karyawan dan jaminan sosial dengan semangat kerja : studi kasus pada karyawan Rumah Makan Boyong Kalegan, Turi, Pakem, Sleman, Yogyakarta.

0 0 149

Hubungan kepuasan konsumen terhadap kualitas produk, pelayanan, lingkungan fisik dengan tingkat loyalitas konsumen : studi kasus Restoran Boyong Kalegan, Pakembinangun Sleman, Yogyakarta.

0 0 219

PENGARUH KOMUNIKASI, LINGKUNGAN KERJA, PENGEMBANGAN KARYAWAN DAN MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN

0 1 12

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA, TINGKAT UPAH KARYAWAN DAN JAMINAN SOSIAL DENGAN SEMANGAT KERJA Studi Kasus Pada Karyawan Rumah Makan Boyong Kalegan, Turi, Pakem, Sleman, Yogyakarta SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarja

0 0 147

Pengaruh motivasi terhadap semangat kerja karyawan : studi kasus karyawan restoran Boyong Kalegan, Sleman, DIY - USD Repository

0 1 94

Pengaruh motivasi terhadap semangat kerja karyawan : studi kasus karyawan restoran Boyong Kalegan, Sleman, DIY - USD Repository

0 0 94