TEBU
GILINGAN
Nira Mentah
PEMURNIAN
Nira Jernih
PENGUAPAN
Nira Kental
KRISTALISASI
Massecuite
PUTARAN
GULA SHS 1 Ampas
Air hilang Blotong
Air menguap
Air menguap
Tetes tebu Kehilangan gula-gula
Air imbibisi
Susu kapur Air cucian Vac. Filter
Belerang
Air cucian kristal Stroop
Air siraman gula
Gambar 4.6 Proses Produksi Gula PT Madu Baru
F. Pemasaran
Pabrik Gula Madukismo sewaktu distribusi pemasarannya dipegang oleh Dolog, pemasarannya masih di sekitar Daerah Istimewa Yogyakarta dan
sebagian Jawa Tengah. Untuk mengembangkan pemasarannya tahun 2000 PG PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Madukismo melakukan swastanisasi atau pemasaran bebas, sehingga luas daerah lingkup pemasarannya tidak tergantung Dolog. Oleh karena itu, PG
Madukismo melakukan profesionalisme tenaga karyawan untuk meningkatkan mutu atau kualitas produksinya. Dengan daerah pemasaran yang lebih luas
meliputi pulau Jawa atau sebatas Jawa Timur. Maka dengan sendirinya produksi di PG Madukismo dapat bersaing dengan produk-produk lain
terutama produk impor dan kesejahteraan karyawan dapat meningkat karena produk PG Madukismo sudah bisa menguasai pulau Jawa dan tidak hanya di
seputar Daerah Istimewa Yo gyakarta.
G. Partisipasi Perusahaan terhadap Program Pemerintah
Antara lain: 1. Mengadakan program Agro Wisata sebagai sarana untuk
memasyarakatkan teknologi pembuatan gula dan alkohol, serta menggalakkan pariwisata.
2. Memberikan kesempatan kepada para siswa dan mahasiswa yang melaksanakan kerja praktek, sebatas kemampuan perusahaan.
3. Melunasi kewajiban terhadap pemerintah secara tepat waktu.
H. Limbah Industri
PG dan PS Madukismo telah menyusun dokumen AMDAL dan telah mendapat persetujuan dari Departemen pembinaannya yaitu sebagai berikut :
- PG Madukismo disetujui oleh Departemen Pertanian RI.
- PS Madukismo disetujui oleh Departemen Perindustrian RI.
Jenis limbah industri yang timbul dan cara pengolahannya : 1. Limbah Padat :
a. Pasir lumpur Kotoran yang terbawa oleh nira mentah, dipisahkan dengan Dorrclone,
dimanfaatkan untuk urug lahan, atas permintaan masyarakat. b. Abu Ketel Uap
Sisa pembakaran di Stasiun Ketel Uap, ditampung dengan lori jading dan dimanfaatkan juga untuk urug lahan yang memerlukan.
c. Debu langes dari Ketel Uap Debu yang terbawa keluar lewat cerobong asap, ditangkap dengan alat
penangkap debu dust collector dan ditampung dalam lori jading juga. d. Blotong
Endapan kotoran dari nira tebu yang terjadi di Stasiun Pemurnian nira dipisahkan dengan alat Rotary Vacum Filter, dimanfaatkan untuk
pupuk tanaman. Dapat juga dimanfaatkan untuk bahan bakar. Jumlah blotong yang dihasilkan sekitar 100 tonhari.
2. Limbah Cair : a. Bocoran minyak pelumas
Berasal dari pelumas mesin kedua di Stasiun Gilingan, dan pelumas yang terbawa pada air cucian kendaraan di garasi pabrik. Bocoran
minyak pelumas ini dipisahkan dari air limbah di dalam bak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penangkap minyak, kemudian ditampung dalam drum-drum untuk dimanfaatkan lagi.
b. Vinase Slop Berasal dari sisa penyulingan alkohol di Stasiun Sulingan PS
Madukismo, jumlahnya sekitar 20 m
3
jam. Sebelum dibuang ke sungai, terlebih dahulu diolah di Unit Pengolahan Limbah Cair
UPLC yang ada dengan menggunakan sistem cara biologis. Campuran limbah cair dari
PG dan PS Madukismo banyak dimanfaatkan untuk air irigasi oleh petani sekitar pabrik, karena
mengandung unsur Nitrogen, Pospor dan Kalium yang diperlukan tanaman untuk pupuk.
c. Limbah Soda Berasal dari cucian alat-alat penguapan di PG Madukismo, pengolahan
diikutkan di UPLC ya ng ada. 3. Gangguan lingkungan yang lain :
a. Suara bising Berasal dari uap yang berlebih di Stasiun Ketel Uap, untuk meredam
suara tersebut, saat ini sudah dilengkapi dengan silencer alat peredam suara di setiap ketel uap.
b. Limbah gas Bau belerang dan bau bus uk yang lain, ditanggulangi pada alat-alat
yang terkait inhause keeping. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN