Motivasi Belajar Siswa Analisis Data
Gambar 16. Grafik Ketuntasan Klasikal Aspek Kognitif
Dari analisis didapatkan nilai
Post-test
siklus I terdapat 37.5 siswa yang tuntas standar KKM. Nilai
Post-test
siklus II terdapat 37,5 siswa yang tuntas standar KKM. Dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat peningkatan sama sekali pada tiap siklusnya. Hasil belajar aspek kognitif ini juga belum memenuhi indikator target
keberhasilan peneliti yaitu 75 siswa tuntas KKM 75. Rendahnya hasil aspek kognitif ini dipengaruhi oleh waktu yang
kurang efektif atau manajemen waktu yang kurang baik. Akibatnya penjelasan materi menjadi kurang maksimal dan menjadi terburu-buru.
Siswa tidak mampu menyerap materi yang banyak dalam waktu yang singkat karena sebagian besar siswa tergolong memiliki rata-rata
kemampuan intelektual rendah. Aspek lain yang juga di duga mempengaruhi hasil aspek kognitif
ini adalah karena proses pembelajaran tidak sepenuhnya diajarkan oleh guru Biologi di sekolah yang bersangkutan. Ada beberapa kali pertemuan
disiklus II diajarkan oleh peneliti sendiri karena guru Biologi yang bersangkutan berhalangan hadir. Faktor luar ini diduga menjadi salah satu
37.5 37.5
20 40
60 80
100
Post-Test Siklus I Post-Test Siklus II
Ketuntasan Klasikal
ketidakberhasilan pencapaian aspek kognitif siswa. Gaya mengajar yang dilakukan peneliti yang diduga berbeda dari gaya mengajar guru biologi di
sekolah tersebut membuat siswa sulit beradaptasi. Peneliti belum berpengalaman banyak dan belum begitu mengenali karakter dan
kebutuhan siswa yang diajari sehingga siswa kurang puas dengan proses belajar-mengajar di dalam kelas. Hal ini sesuai dengan Winkell 2004
bahwa guru berperan sekali dalam keseluruhan proses belajar-mengajar di dalam kelas. Siswa mengharapkan banyak sekali dari guru. Bila harapan
itu dipenuhi, siswa akan merasa puas; bila tidak, siswa akan merasa kecewa.