ketidakberhasilan pencapaian aspek kognitif siswa. Gaya mengajar yang dilakukan peneliti yang diduga berbeda dari gaya mengajar guru biologi di
sekolah tersebut membuat siswa sulit beradaptasi. Peneliti belum berpengalaman banyak dan belum begitu mengenali karakter dan
kebutuhan siswa yang diajari sehingga siswa kurang puas dengan proses belajar-mengajar di dalam kelas. Hal ini sesuai dengan Winkell 2004
bahwa guru berperan sekali dalam keseluruhan proses belajar-mengajar di dalam kelas. Siswa mengharapkan banyak sekali dari guru. Bila harapan
itu dipenuhi, siswa akan merasa puas; bila tidak, siswa akan merasa kecewa.
3. Hasil Belajar Aspek Psikomotor
Berdasarkan analisis hasil observasi selama proses pembelajaran terdapat adanya peningkatan aspek psikomotor. Peningkatan psikomotor
ini dilihat dari kenaikan persentase per kategori yang dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
Gambar 17. Grafik Kategori Aspek Psikomotor
75 25
100
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Tinggi Sedang
Rendah Siklus I
Siklus II
Berdasarkan diagram di atas terdapat 75 siswa masuk dalam kategori tinggi, 25 siswa masuk dalam kategori sedang, dan 0 untuk
kategori rendah pada siklus I. Sedangkan, pada siklus II terdapat 100 siswa masuk dalam kategori tinggi dan 0 untuk kategori sedang dan
rendah. Selama proses pembelajaran siswa cenderung aktif terutama dalam
aspek psikomotor. Aspek psikomotor ini semakin meningkat pada siklus II. Siswa terampil menggunakan alatbahan praktikum, siswa tidak
mengalami kesulitan dalam melakukan pembedahan hewan vertebrata, siswa percaya diri menggunakan bahasa yang komunikatif dalam
mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusi kelompoknya di depan kelas.
Dari hasil peningkatan motivasi belajar dan aspek psikomotor siswa menunjukkan bahwa metode observasi sangat memotivasi siswa dan
dapat meningkatkan aktivitas psikomotor siswa. Kegiatan observasi mendorong siswa untuk aktif bergerak dan menggunakan psikomotor
mereka secara maksimal. Kegiatan baru yang mereka lakukan juga membuat rasa ingin tahu siswa meningkat sehingga membuat siswa
menjadi aktif untuk bertanya baik kepada guru maupun dengan siswa lainnya. Rasa ingin tahu yang timbul juga memotivasi siswa untuk
mengamati bagian-bagain anatomi dan morfologi pada tiap bagian hewan vertebrata yang baru mereka amati.
Namun, jika cermati lebih detail peningkatan psikomotor dan motivasi belajar siswa terjadi hanya pada saat kegiatan praktikum
pembedahan hewan saja sedangkan pada saat diskusi siswa cenderung