Penentuan Koefisien b Pengolahan Data untuk Orde Pertama

x 3 x 2 x 1 Titik pusat 0,0,0 -1,1,-1 1,1,-1 1,1,1 -1,1,1 -1,-1,1 1,-1,1 1,-1,-1 -1,-1,-1 Gambar 5.3. Desain 2 k

5.5. Pengolahan Data untuk Orde Pertama

5.5.1. Penentuan Koefisien b

, b 1 , b 2 dan b 3 Untuk menentukan model orde pertama, koefisien dari model ditentukan terlebih dahulu dengan pendekatan matriks. Langkah – langkah penentuan koefisien fungsi model orde pertama adalah sebagai berikut: 5. Daftarkan nilai dari prediktor x iu , matriks X dan nilai respon y u , matriks Y, seperti matriks dibawah ini: X Y 1 -1 -1 -1 315 1 1 -1 -1 245 1 -1 1 -1 280 1 1 1 -1 245 1 -1 -1 1 210 1 1 -1 1 280 Universitas Sumatera Utara 1 -1 1 1 245 1 1 1 1 315 1 0 280 6. Membuat persamaan normal dengan bentuk ij X’X dan iy X’Y Bentuk X’ Matriks X transpose: 1 1 1 1 1 1 1 1 1 X = -1 1 -1 1 -1 1 -1 1 -1 -1 1 1 -1 -1 1 1 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 Bentuk X’X dan X’Y: XX XY 9 2415 8 35 8 35 8 -35 Pembuatan matriks transpose berdasarkan prinsip pengubahan bentuk entry matriks dari baris k menjadi kolom k dan sebaliknya dari kolom n menjadi baris n. Prinsip perhitungan perkalian pada matriks adalah perkalian antara baris k dan kolom n. Dengan prinsip baris k matriks x 1 : x 01 x 11 … x k1 Dikalikan dengan kolom n matriks x 2 : x 01 Universitas Sumatera Utara x 02 . x 0n Dimana angka yang dikalikan adalah pasangan antara angka matriks pertama x kn dengan angka matriks kedua x nk . Contoh perhitungan akan diperlihatkan pada bagaimana munculnya angka 8 pada matriks XX yang terletak di kolom 2 baris 2. Perhitungan adalah sebagai berikut: Baris 2 pada matriks X’ sebagai berikut: -1 1 -1 1 -1 1 -1 1 Kolom 2 pada matriks X sebagai berikut: -1 1 -1 1 -1 1 -1 1 Universitas Sumatera Utara Pemisalan: Pengalian antara baris 2 matriks X’ dan kolom 2 matriks X adalah sebagai berikut: -1 x -1 + 1 x 1 + -1 x -1 + 1 x 1 + -1 x -1 + 1 x 1 + -1 x -1 + 1 x 1 + 0 x 0 = 8. Perhitungan lainnya dengan menggunakan cara yang sama. 7. Membuat inverse dari matriks X’X menjadi bentuk X’X -1 Pembuatan inverse dengan menggunakan metode reduksi baris. Perhitungan matriks X’X -1 sebagai berikut: X’X I 9 1 Baris 1 9 8 1 Baris 2 8 8 1 Baris 3 8 8 1 Baris 4 8 I XX -1 1 0.111 1 0.125 1 0.125 1 0.125 8. Menentukan koefisien regresi b n . Perhitungan mengalikan matriks X’X -1 dengan matriks X’Y sebagai berikut: XX -1 XY 0.111 × 2415 0.125 35 0.125 35 Universitas Sumatera Utara 0.125 -35 Hasil yang diperoleh dari perkalian yaitu: β = b : 268.065 b 1 : 4.375 b 2 : 4.375 b 3 : -4.375 Prinsip perhitungan perkalian pada matriks adalah perkalian antara baris k dan kolom n. dengan prinsip baris k matriks x 1 : x 01 x 11 … x k1 Dikalikan dengan kolom n matriks x 2 : X 01 X 02 . X 0n Contoh perhitungan: untuk mendapatkan nilai b = 268.065 adalah sebagai berikut: 0.111 x 2415 + 0 x 35 + 0 x 35 + 0 x -35 = 268.065 Dari langkah-langkah perhitungan diatas maka telah dapat diperoleh persamaan model orde pertama yaitu: Y = 268.065 + 4.375 x 1 + 4.375 x 2 – 4.375 x 3 . Universitas Sumatera Utara

5.5.2. Uji Ketidaksesuaian Model Orde Pertama