Gambar 4 Bentuk-bentuk akar pohon mangrove Bengen, 2004 Dari segi ekosistem perairan, hutan mangrove mempunyai arti yang sangat
penting. Berbagai jenis hewan laut hidup di kawasan ini atau sangat bergantung pada eksistensi hutan mangrove. Perairan mangrove dikenal berfungsi sebagai
tempat asuhan nursery ground bagi berbagai jenis hewan akuatik yang mempunyai nilai ekonomi penting seperti ikan, udang, dan kerang-kerangan
Nontji 2007. Mengingat berbagai fungsi penting mangrove yang sangat besar terhadap organisme laut dan manusia itu sendiri, maka keberadaan mangrove
harus selalu dipelihara. Sehingga mangrove perlu diberi prioritas tinggi dalam pemetaan inventarisasi kepekaan daerah pesisir Sloan 1993.
2.3. Komposisi dan Karakteristik Minyak
Minyak mentah merupakan campuran komplek dari senyawa hidrokarbon dengan berat molekul yang bervariasi dan campuran dari tiga kelompok senyawa
kimia utama yaitu paraffin, naphtan, dan senyawa aromatik IMO, 1988. Komposisi campuran dari rantai hidrokarbon yang terbentuk bergantung dari
formasi geologi dilokasi penemuan ladang minyak dan sangat berperan dalam menentukan karakteristik minyak Fingas 2000.
Karakteristik minyak meliputi densitas, viskositas, titik didih, pour point, flashpoint, solubilitas, dan kandungan aspal IMO,1988; API, 1999. Densitas
sangat penting untuk diketahui karena memberikan indikasi apakah minyak akan terapung dipermukaan air atau tenggelam ke dalam air jika mengalami tumpahan.
Air memiliki densitas sebesar 1.0 grcm
3
pada suhu 15°C dan kebanyakan minyak mentah memiliki densitas sebesar 0,78
– 1 grcm
3
maka minyak akan terapung di permukaan air. Viskositas atau kekentalan berpengaruh pada proses pembersihan
minyak dimana minyak yang sangat kental sangat sulit dibersihkan dengan teknologi konvensional API, 1999.
Titik didih minyak berhubungan dengan penguapan. Penguapan langsung terjadi ketika minyak tumpah dan dapat berlanjut hingga dua minggu lamanya.
Semakin rendah titik didih, semakin cepat minyak menguap. Pour point yaitu suhu terendah dimana minyak tidak mengapung. Jika minyak tumpah pada daerah
beriklim dingin dimana suhunya lebih rendah dari pour point, maka minyak akan tenggelam ke perairan. Flashpoint adalah suhu terendah dimana minyak menjadi
mudah terbakar, sedangkan kandungan aspal menentukan formasi dan stabilitas minyak ketika bercampur dengan air. Minyak dengan kandungan aspal yang
rendah memiliki stabilitas yang rendah. API, 1999. Karakteristik berbagai minyak mentah tersaji pada Tabel 3 dan karakteristik beberapa produk minyak
tersaji pada Tabel 4.
Tabel 3 Karakteristik minyak mentah API, 1999
Karakteristik Nilai
Densitas specific gravity, 1515 °C
800 sd 980 kgm
3
Titik didih boiling point °C
30 sd 125 Viskositas 40
°C 3 sd 100 15
– 20.000 Pour point
°C -30 sd +25
Flashpoint Abel °C
-18 sd 190 Sulphur wt.
0,08 sd 5 Wax wt.
Mencapai 15 Aspal wt.
Mencapai 15 Vanadium, ppm V
5 sd 170 Tabel 4 Karakteristik dari berbagai jenis produk minyak Fingas, 2000
Property Units
Gasoline Diesel Light
Crude Heavy
Intermediate Fuel Oil
Bunker C Crude Oil
Emulsion
Viscosity 10,000
mPa.s at 50 sd
1,000 sd sd
20,000 sd 15
°C 0.5
2 5-50
50,000 15,000
50,000 100,000
gml at 0.78 sd
0.88 sd 0.94 sd
0.96 sd 0.95 sd
Density 15
°C 0.72
0.84 0.88
1.00 0.99
1.04 1.0
-30 sd -30 sd
Flash point °C
-35 45
30 60
80 sd 100 100
80 Solubility in
water Ppm
200 40
10 sd 50 5sd 30 10 sd 30
1 sd 5 -
-35 sd -
-40 sd 40 sd
Pour point °C
- 1
30 30
-10 sd 10 5 sd 20
50 10 sd
API gravity 65
35 30
10 sd 20 5 sd 15
10 sd 50 Interfacial
mNm 15 sd
25 sd Tension
at °C
27 27
30 25 sd 30
35 -
destilated at
100 °C
70 1
2 sd 5 1 sd 10
- -
- 200
°C 100
30 15 sd 40 2 sd 25
2 sd 5 2 sd 5
15 sd 300
°C 85
30 sd 60 45 15 sd 25
5 sd 15 25 sd
15 sd 400
°C 100
45 sd 85 75 30 sd 40
25 Destillation
25 sd 75 sd
Fraction residual
15 sd 55 75 60 sd 70
85