Komposisi dan Karakteristik Minyak

Gambar 7 Peta penutupan lahan Kabupaten Subang. 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari –April 2012. Penelitian dilakukan di wilayah pesisir Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan pantai dan masih dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Lokasi ini meliputi 12 titik pengamatan Gambar 8.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain GPS, kamera, dan meteran. Sedangkan bahan yang digunakan adalah peta lingkungan pantai Indonesia, peta bathimetri, dan citra satelit.

3.3. Metode Penelitian

3.3.1. Pengumpulan Data

Secara garis besar, penelitian ini terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama adalah menentukan parameter-parameter yang akan digunakan dalam membentuk IKL. Penentuan parameter-parameter yang akan digunakan untuk membentuk IKL dilakukan dengan cara studi literatur. Dari parameter yang telah didapatkan, kemudian dilakukan proses penapisan untuk memilih parameter yang sesuai untuk membentuk IK dan IE. Sedangkan untuk parameter IS mengacu pada PKSPL 2009. Bagian kedua adalah pengambilan data primer dan sekunder. Data yang dikumpulkan adalah data tentang fisik pantai dan hidrooseanografi, sumberdaya ekosistem mangrove, serta data sosial ekonomi mangrove yang mungkin terkena dampak jika terjadi tumpahan minyak. Data primer bersumber dari hasil survei dan pengukuran langsung dilapangan, sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literatur dan instansi terkait.

a. Data primer

Data primer yang diambil adalah data fisik pantai, data ekosistem mangrove, dan data sosial ekonomi terkait dengan mangrove. Data fisik pantai terdiri dari data substrat pantai dan jarak mangrove dari bibir pantai. Data ekosistem mangrove terdiri dari zonasi jenis mangrove, keragaman mangrove, kerapatan mangrove, umur mangrove, serta satwa yang dilindungi. Sedangkan data sosial ekonomi mangrove berhubungan dengan pemanfaatan mangrove oleh masyarakat sekitar. Pengambilan data substrat pantai dilakukan secara visual. Jarak mangrove dari bibir pantai dihitung dengan mengukur jarak keberadaan mangrove yang ditelusuri dari bibir pantai saat surut terendah yang dipengaruhi oleh lamanya perendaman akibat adanya pasang surut. Pengambilan data mangrove menggunakan metode kombinasi antara metode jalur dengan metode garis berpetak jalur berpetak Kusmana, 1997. Keragaman jenis mangrove didapat setelah dilakukan identifikasi mangrove. Identifikasi mangrove mengacu pada Bengen 2004. Penentuan zonasi jenis mangrove mengacu pada Bengen 2001. Gambar 8 Peta lokasi penelitian.