10. DISTOKIA KARENA FAKTOR IBU
PENGANTAR
Distokia berasal dari kata dis dan tokos. Dia berarti abnormalitas persalinan atau distokia dibedakan menjadi 3 golongan yaitu : kelainan tenagahis power, kelainan jalan lahir
passagepelvisbirth canal dan kelahiran janin passanger.
A. DISTOKIA KARENA FAKTOR TENAGA
Tenaga dalam persalinan berupa His dalam kala I dan II, serta kontraksi uterus pada kala III dan IV.Dalam kala II persalinan terdapat pula tenaga hejan perut.
Faktor Tenaga Dalam Persalinan Kala I
Kala II Kala III
Kala IV His
His Hejan perut
Kontraksi Uterus
His normal dimulia dari salah satu sudut di fundas uteri yang kemudian mejalar ke seluruh korpus uteri,dengan dominsai kekuatan pada fundus uteri dimana lapisan otot dominan. Selanjutnya
mengadakan relaksasi secara merata dan menyeluruh sampai tekanan dalam ruang amnion kembali ke asalnya, yaitu + 10 mmHg.
His yang baik adalah his yang teratur, mekin lama durasinya dan makin singkat intervalnya adanya dominasi fundal dan mampu menghsilkan pembukaan.
Distokia karena factor tenaga dapat disebabkan : •
Inersia Uteri Uterine Inertia : Hypotonic Uterine Contraction •
Inkoordinasi Rahim Incoordinated Uterine Action : Hypertonic Uterine Contraction PROSEDUR DIAGNOSIS
1. Abnormalitas His
1 Palpasi dinding abdomen. His kuat di tunjukan dengan hasil perbaan bagian besar janin
sama dengan bagian kecil janin. 2
Kadiotokografi 2.
Ganguan pembukaan serviks 1
Periksa colok vagina varginal tocher 2
Partogram , kurve friedman DIAGNOSIS DIFERENSIAL
• Persalinan palsu false-labor
• Kontraksi baxtron – Hicks
INERSIA UTERI Inersia uteri dapat dibedakan menjadi 2 yaitu inersia uteri primer dan sekunder.
66
INERSIA UTERI PRIMER
Dari awla persalinan his lemah dan servik idak membuka atau pembukaan berlangsung lambat.
INERSIA UTERI SEKUNDER
Semula his kemjuan persalinan baik, kemudian his melemah dan pembukaan serviks tidak bertambah atau lambat.
Normal Inersia uteri
KUASA DAN FAKTOR RESIKO •
Obstruksi persalinan , antara lain karena DKP, obstruksi jalan lahir •
Kelainan letak dan presentasi •
Overdistensi uterus, bias karena gemeli, hidramnion, atupun makrosomia •
Multiparitas •
Umur lanjut •
Obat-obatan sedative,anestetika, dan b-simpamometika •
Kelemahan karena anemia, malnutrisi, penyakit medic, ataupun kelelahan. DIAGNOSIS
• His :
1. Amplitudo kekuatan lebih lemah
2. Interval his memanjanglebih jarang
3. Lama durasi lebih singkat
• Pembukaan serviks tidak bertambah
• Partus kala I fase laten atau aktif tidak maju
KOMPLIKASI •
Partus lama, dan komplikasinya berupa infeksi, kelelahan , dehidrasi •
Kelemahan kontraksi kala III sehingga dapat menimbulkan pendarhan , dan retensio plasenta •
Atonia uteri dan pendarahan postpartum •
Koplikasi masa nifas seperti subinvolusi dan infeksi TERAPI
• Simulasi persalinan , dengan oksitosin sebagain pilihan
• Terapi suportif
• Penganan koplikasi
67
INKOORDINASI RAHIM KAUSA
• Psikologik tense mind, tense cerviks, tense labor dapat disebabkan riwayat obsterik jelek anak berharga, ataupun UWP unwanted pregnancy
• Kelainan uterus berupa riwayat SC, Histerotomi, Miomektomi, dan kelainan kongenital • Distokia servikalis karena primigravida tua atau adanya sikatriks.
• Obstruksi persalinan karena DKP, obstruksi jalan lahir, kelainan letak atau presentasi • Ketuban pecah dini, infeksi yang ditimbulkan akibat KPD, dapat menyebabkan fokal kkontraksi
sehingga terjadi inkoordinasi Rahim • Koriomnionitis
• Hiperstimulasi DIAGNOSIS
• His : 1. Amplituda normal atau lebih kuat
2. Interval normal, lebih pendek, atau tak teratur 3. Taka da dominasi fundal
• Serviks tak membuka, tebal, dan kaku • Gelisah dan kesakitan
KOMPLIKASI • Partus lama dan komplikasinya
• Gawat janin, kematian janin • Rupture uteri
TERAPI
• Sedativa, transkuiliser • Psikoterapi
• Seksio Cesarea
B. DISTOKIA KARENA JALAN LAHIR