Persalinan normal FISIOLOGI KEHAMILAN

4. Persalinan normal

PENDAHULUAN GLOSSARY Sebelum membahas secara mendalam tentang proses persalinan, ada beberapa istilah yang harus dimengerti : Parturition : proses kelahiran Parturient : pasien dalam persalinan Parity : keteranganstatus wanita yang sudah melahirkan janin500 gr, hidup atau mati Gravidity : jumlah total kehamilan termasuk : - Abortus - Molahidatidosa - Kehamilan ektopik - Kehamilan intro uterin kehamilan normal Persalinan dapat dibedakan yaitu : - labor - Delivery Labor : proses koodinatif yang berurutan sequence berupa kontraksi uterus yang menyebabkan pembukaan serviks uteri. Delivery : proses pengeluaran ekspulsi janin dan plasenta Persalinan bisa juga dibedakan fals labor dan true labor. False labor : umumnya terjadi pada kehamilan aterm, namun kontraksi uterus tidak teratur dan tidak menyebabkan pembukaan serviks, berlangsung selama beberapa waktu tertentu sebelum kelahiran yang sesungguhnya. True labor :terjadi his kontraksi uterus yang ritmis-perasaan dan menyebabkan pembukaan serviks uteri. TABEL PERBEDAAN ANTARA TRUE DAN FALS LABOR HAL TRUE LABOR FALS LABOR 1. His Reuler, makin cepat dan kuat Tidak 2. Sakit Mula dari punggung ke perut depan Perut bagian bawah 3. Intensitas Bertambah dengan berjalan Tidak 4. Kontraksi Makin keras dan sakit Tidak 5. Bloody show Sering ada Tidak 6. Serviks Mandatar dan membuka Tidak 7. Kepala Ada penurunan kepala Tidak 8. Bila ada his Kepala tercekam Tidak Proses persalinan merupakan suatu proses yang sangat menentukan kelangsungan hidup si janin dan juga si ibu. Penanganan yang salah dan tidak tepat akan menimbulkan berbagai dampak morbiditas dan atau mortalitas janin dan atau ibu. Meskipun secara alama Tuhan Yang Maha Suci dan Maha Bijaksana telah menciptakan kemampuan secara alami tanpa bantuan atau intervensi medis, akan tetapi manusia juga diberi kesempatan untuk melakukan tindakan dan pemikiran untuk menyelamatkan jiwa janin dan ibu dalam proses persalinan 23 9. sedatif Tidak menghilangkan rasa sakithis Tidak FAKTOR-FAKTOR ESENSIAL PERSALINAN Faktor-faktor essensial persalinan yaitu 5P : Passage, Presentation, Powers, Passenger, Psyche. 1. Passage Terdiri dari pelvis tulang dan otot-otot dasar panggul. Tulang-tulang yang membatasi jalan lahir keras tulang, ialah : - Conjugata vera : jarak antara tepi cranial simfisis sampai dengan promontorium. - Conjugata obstetrica : jarak antara tepi caudal simfisis ke promontorium dalam proses persalinan, ukuran yang paling diperlukan ialah conjugata obstetrica yang panjangnya 10 cm. Bisa diukur panjang Conjugata diagonalis, kemudian dikurangi 1,5 cm = Conjugata obstetrica. Selain dari yang disebutkan diatas, perlu diperiksa aapakah: - Promontorium menonjol ke ventral - Arcus pubis 90 o atau ≤ 90 o Ukuran dari PTP ialah distansia interpinarum : 10 cm dan apakah menonjol spina ishiadicaltidak. Bila menonjol teraba incisura ischiadica lebih dalam dinding samping pelvis ditetapkan lurus, convergen atau divergen. Pengertian ukuran panggul normal adalah yang bisa dilalui ukuran kepala janin dengan BB lahir ≥ 2500gr. Panggul sempit absolut bila ditemukan conjugata vera , 6 cm. Pada kehamilan janin presentasi kepala, untuk diketahui apakah persalinan bisa pervaginam atau dengan SC ditentukan dengan prasat: - Osbom - Leopold IV Bila kepala janin ukuran paling besar tidak bisa melewati PAP disebut DKP Disproporsi kepala panggul DKPCPD dibedakan : - Berat, persalinan diterminasi SC - Ringan, persalinan dengan manajemen partus percobaan dengan syarat-syarat tertentu terpenuhi. Tempat pelayanan harus ada sarana untuk melakukan tindakan operasiSC DKP : ukuran kepala janin tidak seimbang dengan ukuran tubuh janin CPd : Cephalo Pelvic Disproportion Jalan lahir Jalan lahir memang peranan penting di dalam proses persalinan. Kondisi jalan lahir juga menentukan tindakan yang harus diambil oleh dokter atau bidan penolong persalinan. Apabila jalan lahir tidak memungkinkan untuk dilewati bayi,maka operasi caesar menjadi pilihan yang dapat diambil untuk menyelamatkan jiwa si ibu dan janin. Jalan lahir terdiri atas jalan lahir keras berupa pelvis atau panggul dan jalan lahir lunak berupa serviks uteri, vagina, introitus vagina dan vulva. Variasi bentuk pelvis harus benar-benar dimengerti oleh dokter penolong persalinan. Menurut Caldwell dan Molley, ada 4 tipe pelvis manusia yaitu : android, Ginekoid, antropoid, dan platipelloid. 1. Android Pelvis android berbentuk hampir segitiga, panjang diameter anteroposterior hampir sama dengan diameter transversal. Akan tetapi diameter ini agak mendekati sakrum sehingga bagian belakang akan pendek dan gepeng, sedangkan depannya menyempit ke muka. Tipe pelvis ini banyak terdapat pada laki-laki. 24 2. Ginekoid Bentuk pelvis hampir bulat, panjang diameter AP hampir sama dengan diameter transversal. Bentuk ini merupakan bentuk yang paling umum pada wanita sesuai perannya untuk melahirkan anak. 3. Antropoid Panjang diameter AP lebih panjang daripada diameter transversal. Bentuk pintu atas panggul agak lonjong seperti telur. 4. Platipelloid Tipeini bisa untuk jalan lahir pervagina. Segmen dorsal panggul lebih luas sehingga janin selalu berada di belakang dan tidak bisa ke arah depan persisten pada posisi oksitoposterior Secara fungsional, pelvis dibagi menjadi pelvis mayor dan pelvis minor. Pelvis mayor adalah pelvis yang terletak diatas linea terminalis, disebut juga sebagai false pelvis. Sedangkan dalam ilmu kebidanan yang dimaksud dengan pelvis adalah pelvis minor, yaitu pelvis yang terletakdi bawah linea terminalis. Pelvis minor terdiri atas pintu atas panggul PAP inlet, pintu tengah panggul PTP midpelvis dan pintu bawah panggul PBP outlet Pintu atas panggul : pintu atas panggul merupakan bidang yang terletak miring membentuk sudut 55 o dengan bidang horizontal. Sudut ini disebut inklinasi pelvis,semakin kecil inklinasi pelvis prognosis persalinan makin jelek. Beberapa ukuran yang secara klinik dianggap penting yaitu : 1 Konjugata vera : jarak antara promontorium dengan margo superior symphisis pubis 2 Konjugata obstetrika : jarak antara promontorium dengan margo medial symphisis pubis 25 3 Konjugata diagonalis : jarak antara promontorium dengan margo inferior symphisis pubis Pintu tengah panggul : merupakan bagian panggul yang paling sempit karena terdapat spina ishiadica, apalagi kalau menonjol. PTP dibatasi oleh tepi bawah simphisis pubis batas depan, spina ishiadica batas lateral dan sekrum setinggi S 3-4 batas belakang. Ukuran yang penting pada PTP adalah diameter interspinosum jarak antara kedua spina ischiadikasebesar 10,5 cm dan diameter anteroposterior 12 cm. Pintu bawah panggul : pintu bawahpanggul dibatasi oleh tepi bawah symphisis pubis batas depan, tuber isciadicum batas lateral dan artikulasiosakrokoksigea batas belakang. Ukuran yang paling dalam PBP adalah diameter anteroposterior 11,5-12 cm dan diameter intertuberosum10,5-11cm. Panggul sempit : suatu panggul dikatakan sempit apabila berada dibawah ukuran-ukuran berikut: PAP : diameter transversal 11 cm Diameter AP 10 cm Konjugata diagnalis 11,5 cm DIT + Diameter sagital posterior 15 cm Pelvis yang berada dibatas nilai di atas disebut sebagai borderline pelvic contraction. Akan tetapi parameter yang dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu persalinan dapat dilakukan pervagina atau tidak bukan hanya ukuran-ukuran panggul tersebut, melainkan juga imbangan atau proporsi antara kepala janin dengan panggul. Ketidak seimbangan proporsi antara kepala janin dengan panggul ibu ini disebut sebagai disproporsi kepala panggul. Pengukuran panggul. Pengukuran panggul dapat dilakukan dengan dua cara yaitu klinik obstetrik dan rontgenologik. Secara klinik dapat dilakukan dengan periksa dalam toucher. Hal yang penting dalam periksa dalam ini adalah menentukan imbangan atau proporsi antara kepala janin dengan ukuran panggul.

2. Presentation