pada tindakan sendiri tetapi juga pada keseluruhan sistem itu dapat melayani kebutuhan konsumen akhir Kotler Amstrong 2008.
2.2.3 Pelaku Lembaga Pemasaran
Pelaku dalam usaha hutan rakyat dibedakan menjadi dua, yaitu: petani dan bukan petani hutan rakyat. Petani hutan rakyat merupakan pelaku utama penghasil
kayu rakyat dari lahan miliknya, sedangkan bukan petani hutan rakyat adalah pihak-pihak lain yang yang terkait dalam usaha hutan rakyat, yaitu: buruh tani,
penyedia jasa tebang, jasa angkutan, pihak yang bergerak dalam pemasaran, dan industri pengolah hasil hutan rakyat Fakultas Kehutanan IPB 2000.
Menurut Kotler 1993 lingkungan pemasaran terdiri dari pelaku-pelaku dan kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi kemampuan-kemampuan perusahaan
untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi dan hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan sasarannya. Lingkungan mikro terdiri dari
pelaku-pelaku dalam lingkungan perusahaan yang dekat dan mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pasar. Lingkungan pemasaran ini, yaitu:
perusahaan, pemasok, perantara pasar, pelanggan, pesaing, dan publik.
2.2.4 Riset Pemasaran
Kotler dan Amstrong 2008 mendefinisikan riset pemasaran marketing research adalah desain, kumpulan, analisis, dan laporan sistematis tentang data
yang berhubungan dengan situasi pemasaran tertentu yang dihadapi sebuah organisasi. Churchill 2001 mengatakan bahwa riset pemasaran adalah suatu
fungsi yang menghubungkan konsumen dengan para pemasar melalui informasi- informasi yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah
pemasaran; menghasilkan, menyaring, dan mengevaluasi aktivitas-aktivitas pemasaran; memunitor kinerja pemasaran; dan meningkatkan pemahaman akan
pemasaran sebagai suatu proses.
2.2.5 Manajemen Pemasaran
Boyd et al. 2000 mendefinisikan manajemen pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan program-
program yang menyangkut pengkonsepan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari produk, jasa dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan
memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
Kotler dan Amstrong 2008 menyatakan bahwa manajemen pemasaran adalah suatu seni dan ilmu memilih target pasar dan membangun hubungan yang
menguntungkan dengan target pasar itu. Tujuan dari manajemen pemasaran adalah menemukan, menarik, mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan
sasaran dengan menciptakan, memberikan, dan mengkomunikasikan keunggulan nilai bagi pelanggan.
2.2.6 Saluran Pemasaran
Kotler 1993 menyatakan bahwa saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan
suatu produk barang dan jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Hal itu mengatasi kesenjangan waktu, tempat, dan kepemilikan yang memisahkan barang
dan jasa dari orang-orang yang membutuhkan. Saluran pemasaran terdiri dari distributor, pengecer, dan pihak lain yang menghubungkan perusahaan dengan
pembelinya. Limbong dan Sitorus 1985 dalam Sugih 2009 menyatakan bahwa
sebagian besar produsen tidak menjual barang yang mereka miliki langsung ke konsumen akhir. Antara produsen dan konsumen akhir terdapat satu atau beberapa
saluran pemasaran, yaitu serangkaian perantara pemasaran yang melaksanakan berbagai fungsi. Dalam saluran pemasaran dapat dicirikan dengan memperhatikan
banyaknya tingkat saluran, sedangkan panjang suatu saluran pemasaran akan ditentukan oleh banyaknya tingkat perantara yang dilalui oleh suatu barang dan
jasa. Adapun saluran pemasaran tersebut, sebagai berikut: 1.
Saluran non tingkat atau dinamakan sebagai saluran pemasaran langsung, produsen atau pabrikan langsung menjual produknya ke konsumen
2. Saluran satu tingkat, saluran pemasaran yang menggunakan satu perantara
3. Saluran dua tingkat, saluran pemasaran yang mencakup dua perantara
4. Saluran tiga tingkat, saluran pemasaran yang mencakup tiga perantara.
2.2.7 Bauran Pemasaran