Karakteristik Pengelolaan Hutan Rakyat

Pada umumnya industri ini memperoleh bahan bakunya dari pedagang pengumpul. Bahan baku tersebut akan langsung dikirimkan ke TPK milik industri. Sehingga industri penggergajian tidak disulitkan dalam hal pemenuhan bahan bakunya. Gambar 8 Log di TPK industri penggergajian.

5.3 Karakteristik Pengelolaan Hutan Rakyat

Sistem pengelolaan hutan rakyat di Desa Sidamulih dan Desa Margajaya Kecamatan Pamarican hampir sama. Pengelolaan masih dilakukan secara tradisional dan menggunakan alat yang masih manual. Petani hutan rakyat memanfaatkan lahan mereka untuk ditanami jenis-jenis kayu rakyat yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Pola tanam yang dilakukan dalam penanaman adalah pola tanam hutan rakyat campuran heterogen. Dalam satu luasan lahan terdapat beberapa jenis kayu rakyat yang ditanam. Jenis-jenis tersebut, antara lain: sengon, jati, mahoni, dan kayu rimba. Petani juga menanam tanaman buah-buahan dan palawija seperti kelapa, durian, kapol, kopi, coklat dan pisang dibawah tegakan. Pengelolaan ini sangat menguntungkan bagi petani karena dapat memanfaatkan hasil yang dipanen dalam jangka waktu yang pendek dan panjang. Jenis kayu dapat dimanfaatkan hasilnya dalam jangka waktu yang panjang dan sesuai kebutuhan, sedangkan tanaman yang berada dibawahnya dapat dipanen dalam jangka yang pendek untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sistem hutan rakyat dengan pola tersebut adalah sistem agroforestri yang memadukan antara tanaman kehutanan dengan pertanian. Gambar 9 Hutan rakyat pola agroforestri. Dalam pengelolaannya petani menyadari bahwa dengan adanya penanaman hutan rakyat akan memperbaiki fisik tanah, mencegah erosi, dan sebagai penghijauan. Petani pun telah melaksanakan sistem pengelolaan yang lestari dan berkelanjutan dengan memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan ekologi. Penanaman yang dilakukan oleh petani pada saat cuaca memungkinkan. Penyiapan lahan dilakukan dengan pengolahan tanah dengan cara membersihkan lahan dari gulma dan pemberian pupuk kandang agar tanah menjadi subur. Setelah tanah siap digunakan petani membuat jalur tanam dan ditandai dengan menggunakan ajir dan lubang tanam seluas 30 cm x 30 cm x 30 cm. Petani dapat melakukan penyemaian sendiri disekitar lahan miliknya. Disamping itu juga petani dapat membeli bibit dari pedagang keliling yang datang ke desa. Jarak tanam yang digunakan di Desa Sidamulih rata-rata lebih rapat 3 m x 2 m dibandingkan dengan Desa Margajaya rata-rata 3 m x 6 m. Sebagian besar petani hutan rakyat di Desa Margajaya dan Desa Sidamulih membiarkan pohonnya tanpa pemeliharaan. Petani hanya mengandalkan air hujan untuk penyiraman. Pemupukan dengan menggunakan pupuk kandang ataupun buatan jarang sekali dilakukan. Hal tersebut dikarenakan tanaman tersebut telah diberi pupuk pada saat penanaman yang dicampurkan ke dalam media tanam. Pupuk tersebut berupa pupuk bokasi yang dibuat sendiri dengan menggunakan kotoran ternak. Petani hanya memberi perlakuan terhadap pohon yang terkena hama dengan mengupas kulit dan menempelkan insektisida berupa puradan. Penyulaman pada tanaman yang mati hanya dilakukan pada saat tanaman berumur 10-20 hari. Penjarangan pun jarang dilakukan petani karena pada saat tanaman masih kecil terdapat pohon yang mati sehingga tidak perlu dilakukan penjarangan. Tanaman yang ditanam di bawah tegakan pohon dapat ditanam pada saat pohon kayu rakyat masih kecil. Pada umumnya tanaman buah-buahan ataupun palawija di tanam di sela-sela jarak tanam pohon kayu rakyat. Tanaman buah- buahan dan palawija hanya di pupuk sesekali jika tanaman tersebut kurang baik. Tanaman sela yang digunakan petani pada umumnya yaitu kapol, karena kapol memiliki harga jual yang cukup tinggi. Kegiatan Pemanenan hasil kayu rakyat dapat disesuaikan dengan kebutuhan petani. Pohon sengon dapat di panen setelah berumur lebih dari 5 tahun, sedangkan untuk jati dan mahoni dapat dipanen setelah umur lebih dari 15 tahun. Pada umumnya kegiatan pemanenan dilakukan sepenuhnya oleh pembeli kayu rakyat, sehingga petani tidak perlu mengeluarkan biaya untuk kegiatan pemanenan. Berbeda dengan tanaman yang berada dibawah tegakan dapat dipanen oleh petani sendiri berdasarkan musiman.

5.4 Analisis Struktur Pasar