yaitu: Desa Neglasari, Desa Bangunsari, Desa Sidamulih, dan Desa Margajaya yang terletak di Kecamatan Pamarican. Penentuan lokasi penelitian yaitu
berdasarkan desa-desa yang memiliki areal hutan rakyat terluas. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan yaitu Bulan Juli sampai Agustus 2011. Tabel 2
memperlihatkan jumlah dan lokasi dari para responden. Tabel 2 Jumlah dan lokasi responden
Kategori Responden Jumlah orang
Lokasi Petani
60 Desa Sidamulih, Desa Margajaya
Kecamatan Pamarican Pedagang Pengumpul
15 Desa Sidamulih, Desa Margajaya,
dan Desa Neglasari Kecamatan Pamarican
Industri Penggergajian 10
Desa Bangunsari, Desa Neglasari, dan Desa Sidamulih Kecamatan
Pamarican
3.3 Sasaran dan Alat
Sasaran dalam penelitian ini adalah responden atau pelaku yang terlibat dalam pemasaran kayu rakyat, yaitu: petani, pedagang pengumpul atau tengkulak,
dan industri penggergajian sawmill. Sedangkan Alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: kuisioner, kamera digital, Microsoft excel, dan tally
sheet.
3.4 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari lapangan dengan cara wawancara dan observasi
terhadap pelaku pemasaran kayu rakyat. Sedangkan data sekunder dikumpulkan dengan teknik mencatat data yang sudah ada di instansi terkait dengan penelitian
dan studi pustaka.
3.4.1 Data Primer
Data primer yang dikumpulkan dari pelaku pemasaran kayu rakyat, yaitu petani, pedagang pengumpul, dan industri penggergajian yang dijadikan sebagai
responden. Data yang dikumpulkan adalah sebagai berikut:
1. Karakteristik dan Sistem Pengelolaan Hutan Rakyat
Data tersebut diperoleh dari petani hutan rakyat sebagai pelaku utama dalam pengelolaan hutan rakyat. Data yang dikumpulkan meliputi: jenis dominan;
pola dan pergiliran tanam; pembuatan tanaman persiapan lahan, pengadaan bibit, dan penanaman; pemeliharaan dan perlindungan pemupukan, penyulaman,
pemberantasan hama penyakit, pemanenan pembuatan surat izin tebang, penebangan, pembagian batang, penyaradan, pengangkutan kayu, penimbunan
kayu, dan penggergajian kayu. 2.
Karakteristik Pelaku Pemasaran Kayu Rakyat a.
Petani hutan rakyat, data yang dikumpulkan, antara lain: kelompok umur, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, mata pencaharian, luas rata-rata
hutan rakyat, bentuk kayu yang dijual, produksi kayu rakyat, dan harga jual. b.
Pedagang pengumpul kayu rakyat atau tengkulak, data yang dikumpulkan, antara lain: jenis kayu yang diperjualbelikan, volume pembelian, konsumen,
bentuk kayu yang dijual, dan harga jual c.
Industri penggergajian, data yang dikumpulkan, antara lain: produk yang dihasilkan, konsumen, ukuran dan harga jual, upah, dan jumlah tenaga kerja.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder yang dikumpulkan adalah sebagai berikut: 1.
Data keadaan umum Desa Sidamulih, Desa Margajaya, Desa Neglasari, dan Desa Bangunsari Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis dari kantor desa
masing-masing 2.
Data keadaan umum Kabupaten Ciamis dari BPS Kabupaten Ciamis 3.
Buku aturan kehutanan Kabupaten Ciamis dari Dinas Kehutanan Kabupaten Ciamis
3.5 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan teknik observasi dan teknik wawancara. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi dengan
melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti berupa keadaan hutan rakyat dan kegiatan-kegiatan dalam pengelolaan hutan rakyat. Sedangkan
pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara, data dikumpulkan dengan cara tanya jawab langsung kepada responden yang berhubungan langsung
dalam kegiatan pemasaran hutan rakyat. Wawancara ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner daftar pertanyaan terstruktur.
3.6 Metode Pengambilan Sampel
Metode dalam pengambilan sampel dilakukan pemilihan secara purposive sampling terhadap responden yang terkait langsung dalam pemasaran kayu rakyat,
yaitu petani, pedagang pengumpul, dan industri penggergajian. Untuk responden petani diambil sampel sebanyak 60 orang dari dua desa, yaitu: Desa Sidamulih
dan Desa Margajaya. Sedangkan untuk responden pedagang pengumpul tengkulak sebanyak 15 orang berasal dari Desa Sidamulih, Desa Neglasari, dan
Desa Margajaya. Responden industri penggergajian sebanyak 10 industri berasal dari Desa Bangunsari, Desa Sidamulih, dan Desa Neglasari.
3.7 Metode Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh pada penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif guna menjawab semua tujuan yang diinginkan. Data yang dianalisis
antara lain: saluran pemasaran, struktur pasar, pendapatan usaha, marjin dan efisiensi pemasaran, serta tabulasi silang.
3.7.1 Analisis Saluran Pemasaran
Saluran pemasaran adalah sekumpulan pelaku pasar yang terlibat dalam kegiatan pemasaran. Saluran pemasaran dianalisis dengan mengamati pelaku
pemasaran yang ada. Setiap pelaku pemasaran membentuk saluran pemasaran yang berbeda, yang mempengaruhi besarnya bagian harga yang diterima.
3.7.2 Analisis Struktur Pasar
Hammond dan Dahl 1997 dalam Setyawan 2002 menyatakan bahwa analisis struktur pasar dapat dilakukan dengan menggunakan derajat konsentrasi
pasar, yakni pendekatan indeks herfindahl. Indeks ini akan mengukur tingkat konsentrasi pasar yang terjadi dengan memperhitungkan penjumlahan hasil
kuadrat dari pangsa pasar setiap pedagang. Berikut adalah rumus dengan pendekatan indeks herfindahl:
Keterangan: H = indeks herfindahl; jika H mendekati satu H 0,5, berarti pasar
terkonsentrasi; jika H=1 maka pasar monopoli; dan jika H mendekati 0 H 0,5 berarti pasar semakin kompetitif kurang terkonsentrasi
Xi = Volume penjualan yang dikuasai pedagang ke-i m³ i = 1,2,…,n dengan n
adalah jumlah pedagang T = Total volume penjualan pedagang m³
3.7.3 Analisis Pendapatan Usaha
Soekartawi et al. 1986 dalam Saputra 2007 menyatakan bahwa pendapatan dari suatu usaha adalah nilai dari pengusahaan dalam jangka waktu
tertentu, yang berupa selisih dari penerimaan usaha atas biaya usaha. Berikut adalah rumus dalam penghitungan pendapatan usaha:
Keterangan : =
TR = Total Revenue
TC = Total Cost
p = Price
q = Quantity
TFC = Total Fixed Cost
TVC = Total Variable Cost
3.7.4 Analisis Marjin dan Efisiensi Pemasaran
Analisis marjin pemasaran dapat dihitung berdasarkan pengurangan harga penjualan dengan harga pembelian pada setiap tingkat lembaga pemasaran.
Berikut adalah rumusan secara matematis:
n H = ∑ XiT²
i = 1
x q – TFC+TVC
Mi = Psi - Pbi
Farmer’s share Harga ditingkat petani Harga di tingkat konsumen akhir
Keterangan: Mi = Marjin pemasaran lembaga pemasaran tingkat ke-i Rpm³
Psi = Harga penjualan lembaga pemasaran tingkat ke-i Rpm³ Pbi = Harga pembelian lembaga pemasaran tingkat ke-i Rpm³
Sedangkan analisis efisiensi pemasaran dapat diketahui dari rasio perbandingan antara keuntungan dan biaya-biaya pemasaran pada masing-masing
lembaga pemasaran. Berikut adalah rumusan secara matematis :
Keterangan: Keuntungan pemasaran lembaga pemasaran ke- i Rpm³
Ci = Biaya pemasara lembaga pemasaran ke- i Rpm³ Besar kecilnya rasio keuntungan terhadap biaya-biaya pemasaran belum
tentu dapat menggambarkan efisiensi pemasaran, sehingga indikator lain yang digunakan adalah memperbandingkan bagian harga yang diterima oleh petani
farmer share, yang dirumuskan:
3.7.5 Analisis Tabulasi Silang
Metode analisis
tabulasi silang
digunakan untuk
mengetahui kecenderungan hubungan antar karakteristik petani hutan rakyat. Karakteristik
yang digunakan dalam analisis ini adalah luas hutan rakyat, luas lahan pertanian, umur, pendidikan, pendapatan, dan sistem penjualan.
Rasio Keuntungan Biaya
= x 100
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Letak Geografis dan Luas Wilayah
Wilayah Kecamatan Pamarican memiliki 13 Desa dengan luasan sebesar 10.400 ha. Batas-batas geografi wilayah administrasi di Kecamatan Pamarican
adalah sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Pataruman Kota Banjar, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Banjarsari, sebelah Selatan
berbatasan dengan Kecamatan Langkaplancar, dan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Cidolog.
Sampai dengan akhir Desember 2010 jumlah penduduk di Kecamatan Pamarican adalah sebanyak 68.197 orang, jumlah penduduk laki-laki sebanyak
34.047 orang dan penduduk perempuan sebanyak 34.150 orang. Penduduk yang berumur kurang dari 10 tahun memiliki jumlah yang paling tinggi sebanyak
11.209 orang. Sedangkan penduduk yang berumur lebih dari 60 tahun memiliki jumlah yang paling rendah yaitu sebanyak 6.113 orang.
Tabel 3 Jumlah penduduk menurut umur di Kecamatan Pamarican tahun 2010
No Desa
Struktur Umur Jumlah
0-10 11-20
21-30 31-40
41-50 51-60
60 1
Sidamulih 1170
1048 971
997 974
998 518
6676 2
Margajaya 514
721 605
585 784
501 580
4290 3
Neglasari 1236
1114 1002
902 983
815 719
6771 4
Pamarican 1160
728 836
1181 672
403 464
5632 5
Sukahurip 655
859 1019
743 755
798 536
5037 6
Kertahayu 1361
1235 957
980 1020
722 372
7502 7
Sukajadi 842
1126 960
823 774
474 481
5676 8
Sukamukti 527
331 467
800 631
734 504
4801 9
Sidaharja 732
408 471
483 460
103 71
3739 10
Bangunsari 1204
1518 1129
1099 1139
906 983
7984 11
Sukajaya 768
413 530
416 931
731 465
4254 12
Bantarsari 335
389 371
322 401
310 330
2458 13
Pasirnagara 705
484 596
481 505
516 90
3377 Jumlah
11209 10374
9914 9812
10029 8011 6113
68197
Sumber: BP3K Kec.Pamarican 2011
Berdasarkan tingkat pendidikannya, penduduk Kecamatan Pamarican sebagian besar memiliki tingkat pendidikan yang rendah yaitu Sekolah Dasar
sebanyak 22.986 orang. Tabel 4 Jumlah penduduk menurut tingkatan pendidikan kecamatan pamarican
tahun 2010
No Desa
Tingkat Pendidikan Jumlah
BelumTidak Sekolah
SD SLTP
SLTA Akademi
PT 1
Sidamulih 1254
4127 1024
207 24
40 6676
2 Margajaya
555 3246
360 115
8 6
4290 3
Neglasari 975
4444 822
450 -
80 6771
4 Pamarican
325 1315
3145 640
95 52
5632 5
Sukahurip 681
1497 2140
604 74
41 5037
6 Kertahayu
780 360
3132 3150
65 15
7502 7
Sukajadi 2183
1603 1267
516 84
23 5676
8 Sukamukti
1225 1440
1441 640
30 25
4801 9
Sidaharja 346
2423 607
280 29
98 3739
10 Bangunsari
5479 536
1352 564
18 35
7984 11
Sukajaya 3706
243 152
117 4
31 4254
12 Bantarsari
1826 353
123 126
- 30
2458 13
Pasirnagara 871
2036 304
131 17
18 3377
Jumlah 18206
22986 15869
7540 148
494 68197
Sumber: BP3K Kec.Pamarican 2011
4.2 Topografi, Geologi, Tanah dan Iklim