Analisis Efisiensi Pemasaran Kayu Rakyat
Pemasaran produk kayu sengon berdasarkan Tabel 21 di atas, marjin pemasaran tertinggi diterima oleh industri penggergajian pada saluran 2 yaitu
sebesar 45,83 dari harga beli konsumen industri besar. Pada saluran 2 ini, industri penggergajian bertindak sebagai pengolah kayu dan menjual kayunya
dalam bentuk kayu olahan. Industri penggergajian ini mendapatkan bahan baku kayu rakyat langsung dari petani. Sedangkan marjin pemasaran yang paling kecil
diterima oleh pedagang pengumpul pada saluran 1 sebesar 8,33. Hal ini dikarenakan pendistribusian bahan baku yang dilakukan oleh pedagang
pengumpul hanya kepada industri penggergajian. Sehingga akan mendapatkan keuntungan yang relatif lebih kecil.
Marjin yang diterima masing-masing saluran pemasaran ditentukan oleh biaya yang dikeluarkan dan keuntungan yang diperoleh. Pada lokasi penelitian,
dalam pemasaran kayu rakyatnya biaya pemanenan tidak menjadi tolok ukur utama bahkan cenderung diabaikan. Dalam hal ini, pedagang pengumpul
memperoleh marjin yang kecil. Sehingga pedagang pengumpul harus menekan harga serendah mungkin ditingkat petani agar keuntungan yang diperoleh semakin
besar. Saluran pemasaran kayu rakyat pada lokasi penelitian memiliki total
marjin pemasaran antara 45,83 sampai 50. Total marjin pemasaran yang paling tinggi pada saluran 1 sebesar 50. Sedangkan saluran kedua memiliki total
marjin yang rendah 45,83 Lampiran 7. Adapun total biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing saluran pemasaran adalah sama sebesar 25,75. Dan total
keuntungan yang diperoleh dari saluran 1 dan 2, yaitu: sebesar 24,25 dan sebesar 20,08.