Pengertian rasio keuangan menurut James C. Van Home merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan
diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya
15
. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja
perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan.
Jadi dapat dikatakan bahwa rasio keuangan adalah kegiatan membandingkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan
dengan cara membagi angka tersebut dengan angka lainnya. Hasil dari rasio keuangan ini dapat digunakan untuk menilai kinerja manajemen
perusahan apakah mencapai target yang ditetapkan atau tidak.
2. Jenis-Jenis Rasio Keuangan
Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
a. Return On Asset ROA
Return On Asset merupakan kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan laba dari pengelolaan aset yang dimiliki. ROA penting bagi bank
karena ROA digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang
15
Kasmir, S.E., M.M, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2014, hal. 104
dicapai bank, dan semakin baik posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset
16
. Rumus ROA adalah sebagai berikut:
b. Return On Equity ROE
Return On Equity atau yang sering disingkat dengan ROE adalah tingkat profitabilitas yang sering dihubungkan dengan penggunaan modal
sendiri oleh perusahaan. Perhitungan ROE dapat dilakukan dengan menggunakan basis setelah pajak, maupun sebelum pajak. Namun, basis
setelah pajak-lah yang sering dipergunakan di dalam menghitung ROE. ROE dapat digunakan untuk memperkirakan keuntungan bersih yang diterima oleh
shareholder apabila menginvestasikan dananya pada bank. Return On Equity ROE is a central measure of performance in the
banking industry, whuch is used to allocate capital inside and cross divisions
17
.
c. Capital Adequacy Ratio CAR
CAR adalah rasio perbandingan jumlah modal baik modal inti maupun modal pelengkap terhadap aktiva tertimbang menurut risiko ATMR.
Besarnya modal suatu bank akan berpengaruh terhadap mampu atau tidaknya suatu bank secara efisien menjalankan kegiatannya, selain itu juga berpengaruh
terhadap tingkat kepercayaan masyarakat peminjam. Penggunaan modal bank juga dimaksudkan untuk memenuhi segala kebutuhan bank guna menunjang
16
Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009, hal. 118.
17
Christophe Moussu dan Arthtur Petit-Romec, ROE in Banks: Myth and Reality, Journal of ESCP Europe, 2013, hal. 2.
kegiatan operasi. Penurunan jumlah CAR merupakan akibat dari menurunnya jumlah modal bank atau meningkatnya jumlah aktiva tertimbang menurut
risiko ATMR. Jumlah modal yang kecil disebabkan oleh adanya penurunan laba yang diperoleh perusahaan
18
. Rasio CAR digunakan untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki
bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya dari pembiyaan atau kredit yang diberikan. Jika nilai CAR tinggi
sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia sebesar 8, berarti bahwa bank tersebut mampu membiayai operasi bank. Rumus untuk mencari CAR adalah
sebagai berikut:
d. Financing to Deposit Ratio FDR