9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kinerja
Banyak batasan yang diberikan para ahli mengenai istilah kinerja, semuanya memiliki visi dan pandangan yang berbeda. Istilah kinerja yang didengar, sering
kali mengantarkan kita pada suatu bentuk pekerjaan yang dilakukan, serta seberapa banyak hasil yang diperolehnya dari pekerjaannya itu.
Menurut Suyadi Prawirosetno, 1999, yang dikutip oleh Joko Widodo, kinerja adalah suatu hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok
orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan tujuan organisasi secara legal, tidak
melanggar hukum, dan sesuai dengan moral dan etika
4
. Menurut Whitmore, kinerja adalah suatu perbuatan, suatu prestasi, atau apa
yang diperlihatkan seseorang melalui keterampilan yang nyata
5
. Kinerja menuntut adanya pengekspresian seseorang. Kinerja yang nyata menetapkan standar-standar
yang melampaui apa yang diminta atau diharapkan. Kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “suatu yang
dicapai” atau prestasi yang dicapai atau diperlihatkan sehingga kinerja dapat
4
Joko Widodo, Membangun Birokrasi Berbasis Kinerja, Malang: Bayu Publishing, 2005, Cet ke-1, hal 75.
5
John Whitmore, Coaching For Performance; Seni Mengarahkan Untuk Mendongkrak Kinerja, terjemahan Dwi Helly Purnomo dan Louis Novianto, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1997, hal. 108.
diartikan sebagai prestasi kinerja oleh individu perusahaan
6
. Oleh karena itu, pengukuran kinerja adalah mengidentifikasikan indikator
pekerjaan yang telah dilakukan dan hasil yang dicapai oleh aktivitas, proses, atau unit organisasi
7
. Firman Allah SWT dalam surah Al-Ahqaaf ayat 19:
ٖل ُ كِلَو
ٖ َٖن مَ ۡظ يٖ
َ َٖۡ هَوٖۡ َ ٰ َمۡع
َ أٖۡ َيُِفَ َِِوٖ ۖ
ا ِمَعٖاَمُِمٖٞتٰ َجَرَد ١٩
ٖ
Artinya: “Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka alasan pekerjaan-
pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan.” Dari ayat tersebut Allah pasti akan membalas setiap perbuatan manusia
berdasarkan apa yang mereka kerjakan. Artinya, jika seseorang melaksanakan pekerjaan dengan baik dan menunjukan kinerja yang baik pula bagi organisasinya,
maka ia akan mendapatkan hasil yang baik pula dari kerjaannya dan akan memberikan keberuntungan untuk organisasinya.
Penilaian kinerja merupakan bagian dari aktivitas entitas perusahaan, baik bank maupun lembaga bukan bank. Sebagai usaha untuk menilai kinerja lembaga
keuangan, maka dikenal dengan istilah kinerja keuangan. Penilaian kinerja keuangan bank dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan yang
diterbitkan oleh pihak bank.
6
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Balai Pustaka, 1997, Cet ke 9, hal, 22.
7
Edward J, Blocher, et.al, Manajemen Biaya Dengan Tekanan Strategik, Jakarta: Salemba Empat, 2000, Cet. Ke-1, Hal. 133.
Menurut Irham Fahmi, kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana perusahaan telah melaksanakan dengan
menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar
8
. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan
yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan
prestasi kerja dalam periode tertentu. Dalam Standar Akuntansi Keuangan, dijelaskan juga mengenai informasi
dari kinerja perusahaan, yaitu informasi kinerja perusahaan terutama profitabilitas dimana diutamakan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang
mungkin dikendalikan di masa depan. Kinerja keuangan bank dapat dikatakan sebagai hasil kerja bank untuk
meningkatkan nilai usahanya melalui peningkatan laba, peningkatan kualitas aset, dan prospek bank kedepan, namun titik berat yang menjadi fokus tetap pada aspek
profitabilitas. Disamping itu, kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi
keuangan bank pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan
modal, likuiditas, dan profitabilitas bank
9
. Penilaian aspek profitabilitas ROA dan ROE pada bank untuk mengetahui kemampuan bank dalam menciptakan profit.
8
Irham Fahmi, Analisis Kinerja Keuangan Panduan Bagi Akademisi, Manajer, dan Investor untuk Menilai dan Menganalisis Bisnis dari Aspek Keuangan, Bandung: Alfabeta, 2011, hal. 2.
9
Jumingan, Analisa Laporan Keuangan, Cet. Pertama, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006, hal. 239.
Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang digunakan oleh manajemen bank untuk memenuhi kewajibannya terhadap penyandang dana dan
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan.
B. Laporan Keuangan