Uji Akar Unit Metode Analisis Data

1. Uji Akar Unit

Dalam statistik dan ekonometrik, uji akar unit digunakan untuk menguji adanya anggapan bahwa sebuah data time series tidak stasioner. Uji yang biasa digunakan adalah uji Augmented Dickey Fuller test ADF-test 27 . Uji lain yang serupa yaitu Uji Philip-Perron PP-test. Keduanya mengindikasikan keberadaan akar unit sebagai hipotesis null. Stasioneritas merupakan salah satu prasyarat penting dalam model ekonometrika untuk data time series. Data yang dikatakan stasioner adalah data yang bersifat flat, tidak mengandung komponen trend, dengan keragaman yang konstan, serta tidak terdapat fluktuasi yang periodik. Artinya dengan data yang stasioner model time series dapat dikatakan lebih stabil. Apabila hasil pengujian menunjukan data tidak stasioner, maka dilakukan modifikasi untuk memperoleh data yang stasioner. Salah satu cara yang umum dipakai adalah metode differencing, yaitu mengurangi nilai pada suatu periode dengan nilai data periode sebelumnya. Apabila tetap tidak stasioner, maka dilakukan pembedaan lagi. Dalam uji akar unit digunakan model sebagai berikut: Yt = ρYt-1 + Ut Apabila koefisien Y t-1 ρ adalah = 1 yang artinya terdapat masalah, maka variabel mengandung unit root dan bersifat non-stasioner. Untuk mengubah trend 27 Abdul Hamid, Analisis Variabel Pembangunan Ekonomi Dan Sosial Daerah Provinsi Sumatera Selatan Periode 1980-2013 Sebuah Kajian Dengan Pendekatan ECM dan VECM, Jurnal Bisnis dan Manajemen FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014 Vol.4, No.1, Hal. 9. …3.6 yang bersifat non-stasioner menjadi stasioner dilakukan uji orde pertama first difference: ΔYt = ρ-1 Yt – Yt-1. Koefisien ρ akan bernilai 0, dan hipotesis akan ditolak sehingga model menjadi stasioner. Hipotesis yang digunakan pada pengujian ADF adalah: H : ρ = 0 Terdapat unit roots, variabel tidak stasioner H 1 : ρ ≠ 0 Tidak terdapat unit roots, variabel stasioner Dasar pengambilan keputusan adalah: a. Jika nilai Augmented Duckey-Fuller t-statistic nilai kritis pada derajat kepercayaan tertentu, maka H ditolak dan H 1 diterima. b. Jika nilai Augmented Duckey-Fuller t-statistic nilai kritis pada derajat kepercayaan tertentu, maka H diterima dan H 1 ditolak. Atau: a. Jika nilai Probability α = 5 maka H ditolak dan H 1 diterima. b. Jika nilai Probability α = 5 maka H diterima dan H 1 ditolak. Kesimpulan hasil root test diperoleh dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada tabel Dickey-Fuller.

2. Model Regresi Data Panel

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), dan Firm Size (FS) terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 74 97

Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment ( ROI), Debt to Equity Ratio ( DER), dan Book Value (BV) Per Share Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Indonesia

2 71 93

Aspek Hukum Terhadap Upaya Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah (Non Performing Financing) Dalam Setiap Pemberian Pembiayaan Oleh Bank Syariah (Studi Pada PT. Bank Sumut Syariah Capem Kota Baru, Marelan)

0 31 78

Pengaruh financing to deposit ratio (FDR) dan return on asset (ROA) terhadap return bagi hasil deposito mudharabah: studi pada PT. Bank muamalat Indonesia, Tbk

0 4 1

Pengaruh non performing financing,financing to deposit ratio, dan retrun on assets terhada pertumbuhan aset bank syariah

0 7 0

Pengaruh Debt Financing,Equity Financing dan Non Performing Financing Terhadap Profitabilitas Perbankan syariah (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2010-2015)

0 10 139

Pengaruh non performing financing,financing to deposit ratio, dan retrun on assets terhada pertumbuhan aset bank syariah (analisis pada bank umum syariah di Indonesia periode 2011-2014)

0 9 105

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas PT Bank Mega Syariah

1 15 95

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

0 2 108