Faktor-Faktor Pembentukan Early-Maturation EARLY-MATURATION 1. Definisi Early-Maturation Pada Perempuan

34 produktif sepanjang rentang kehidupan manusia Ellis, 2004. Haid pertama menarche sering digunakan sebagai kriteria maturation pada remaja puber perempuan Hurlock, 1999. Sedangkan Stein 2005, mengatakan bahwa early- maturation pada perempuan adalah menarche yang dialami sebelum mencapai usia 11 tahun. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa early-maturation adalah suatu proses kematangan secara biologis yang ditandai dengan menarche sebelum mencapai usia 11 tahun diikuti dengan perubahan dalam proporsi tinggi badan, komposisi badan, dan pertumbuhan ciri-ciri seks sekunder yang berlangsung lebih cepat dari biasanya.

2. Faktor-Faktor Pembentukan Early-Maturation

Menurut Santrock 2002, ada beberapa faktor yang mendorong pembentukan early-maturation pada remaja, yaitu : a. Nutrisi b. Lingkungan c. Globalisasi d. Media Massa F. PENGARUH DIKUNGAN SOSIAL KELUARGA INTI PADA SIKAP REMAJA PUBER PEREMPUAN TERHADAP EARLY-MATURATION Pada zaman globalisasi sekarang ini, banyak faktor yang mendukung anak- anak perempuan sekarang mangalami early-maturation, seperti, nutrisi, lingkungan, globalisasi, dan media massa Santrock, 2002 Universitas Sumatera Utara 35 Early-maturation yang dialami oleh remaja puber perempuan pada masa sekarang ini sering menjadi sorotan masyarakat. Hal ini disebabkan sikap remaja puber perempuan terhadap early-maturation yang cenderung negatif, seperti, kurang percaya diri, kurang popular diantara teman-temannya, cenderung memiliki masalah berperilaku, dan cenderung depresi Elder, dalam Papalia Olds, 2001. Sedangkan menurut Kail Cavanaugh 2000, penyikapan remaja puber perempuan terhadap early-maturation seperti, bermabukan, merokok, dan seks. Penyikapan yang negatif dari remaja puber perempuan terhadap early- maturation disebabkan karena kematangan fisik yang cepat dari tubuh mereka secara psikologis menuntut mereka ingin berpenampilan layaknya orang dewasa tanpa diikuti dengan kematangan mental dan sosial yang cukup Sarigiani Pettersen dalam Santrock, 2002. Remaja puber perempuan yang mengalami early-maturation secara psikologis memang sering terganggu dengan perubahan- perubahan kelenjar, besarnya, dan posisi organ-organ internal yang dialaminya. Perubahan sosial juga memiliki pengaruh yang lebih besar pada penyikapan negatif remaja puber perempuan terhadap early-maturation dibandingkan dengan perubahan-perubahan kelenjar yang terjadi. Semakin sedikit simpati dan pengertian yang diterima remaja puber perempuan dari keluarga inti, maka akan semakin negatif sikap yang ditunjukkan terhadap early-maturation yang dialaminya Hurlock, 1999. Menurut Maharani dan Andayani 2003, remaja puber perempuan membutuhkan bantuan dan bimbingan serta pengarahan dari keluarganya untuk menghadapi segala permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan proses Universitas Sumatera Utara 36 kematangan yang dialami remaja puber perempuan sekarang ini, sehingga remaja puber perempuan dapat melalui dan menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dengan wajar. Bantuan, bimbingan, dan pengarahan merupakan ciri-ciri dari dukungan sosial. Dukungan sosial merupakan sesuatu yang dimiliki oleh individu yang hanya dapat dinilai dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat kepada inividu tersebut. Dukungan sosial juga bisa diberi dalam bentuk pemberian materi, pemberian informasi, pemberian penghargaan, pemberian semangat, cinta, dan kasih sayang, serta pemberian perilaku atau kegiatan yang menyenangkan, seperti rekreasi Orford, 1992. Keluarga inti sebagai wadah dimana anak-anak dididik untuk memahami dan menganuti kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat sangat memegang peran penting dalam memberikan bimbingan ataupun perhatian pada setiap tugas perkembangan yang dialami remaja puber perempuan. Bimbingan atau perhatian dalam bentuk dukungan sosial dapat ditunjukkan melalui pemberian informasi atau pengetahuan yang penting berkaitan dengan early- maturation, melalui penyediaan sarana dan prasarana bagi kebutuhan anak, dan pernyataan-pernyataan positif mengenai kondisi remaja puber perempuan ketika mereka melalui early-maturation Soekanto, 1990. Sikap yang ditunjukkan remaja puber perempuan terhadap early-maturation tergantung dari perubahan sosial yang ada disekitarnya Hurlock, 1999. Sikap itu sendiri menurut Middlebrook dalam Azwar, 1995, bukan merupakan suatu pembawaan, melainkan hasil interaksi antara individu dengan lingkungannya Universitas Sumatera Utara 37 sehingga sikap bersifat dinamis. Beliau juga mengatakan bahwa kehadiran orang lain yang dianggap penting juga bisa mempengaruhi sikap. Kehadiran keluarga inti merupakan hal terpenting bagi perkembangan diri anak, terutama ketika mereka sedang menginjak masa pubertas. Remaja puber perempuan sangat tidak percaya pada diri sendiri ketika mengalami masa pubertas dan bergantung kepada keluarga inti untuk memperoleh rasa aman. Remaja puber perempuan pada umumnya memerlukan bimbingan dan bantuan dalam menguasai tugas perkembangan early-maturation Hurlock, 1999. Bimbingan dan bantuan tersebut dapat diperoleh dalam bentuk dukungan sosial yang tinggi dari keluarga intinya. Dukungan sosial keluarga inti besar pengaruhnya dalam membentuk sikap dan perilaku yang ditunjukkan remaja puber perempuan Soekanto, 1990. Berdasarkan uraian dari berbagai teori para ahli yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial keluarga inti sangat berperan penting dalam membentuk sikap remaja puber perempuan terhadap early- maturation. Semakin tinggi dukungan sosial keluarga inti yang diterima remaja puber perempuan, maka akan semakin positif sikap yang ditunjukkan remaja puber perempuan terhadap early-maturation.

G. HIPOTESA Hipotesa dalam penelitian ini adalah ada pengaruh positif dukungan sosial