Pelaksanaan Penelitian METODE PENELITIAN

40 sekuens yang diperoleh disusun secara berurutan sesuai dengan nomor amplop. 5. Obat disiapkan atas bantuan Relawan I yang melakukan randomisasi peneliti tidak mengetahui komposisi obat yang diberikan. Setelah melakukan randomisasi dan menyiapkan obat kepada relawan II untuk diberikan pada hari pelaksanaan penelitian. 6. Obat penelitian propofol 1 mgkgBBIV dan ketamine 0.5 mgkgBBIV dengan 5 cc syringe.

3.9. Pelaksanaan Penelitian

1. Setelah pasien tiba di ruang tunggu kamar bedah, pasien diperiksa ulang terhadap identitas, diagnosa, rencana tindakan pembiusan, akses infus pastikan telah terpasang infus dengan venocath sesuai umur, threeway dan aliran infus lancar. 2. Sesampai diruang operasi semua pasien diukur vital sign dengan alat monitor yaitu dengan pemasangan tensimeter, EKG, pulse oksimetri. Dicatat data mengenai tekanan darah, laju nadi dan laju napas. 3. Kedua kelompok menjalani operasi dengan anestesi umum dengan premedikasi midazolam 0.1 mgkg IV dan fentanyl 2 microgram mcgkgiv. Induksi anestesi dengan sevoflurane 4-8 MAC. Intubasi endotrakeal dilakukan dengan pemberian relaksasi otot dengan rocuronium 1 mgkgBBiv. Maintenance anestesi dengan O 2 + N2O dan titrasi gas inhalasi sevoflurane. 4. Selama operasi berlangsung data mengenai lama anestesi waktu mulai induksi sampai akhir ekstubasi dan lama operasi waktu mulai sayatan pertama sampai akhir jahit kulit dicatat. 5. 10 menit sebelum operasi berakhir, kedua kelompok dipersiapkan untuk diberikan obat eksperimental dimana kelompok A dengan ketamine 0.5 mgkgBBiv dan kelompok B dengan propofol 1 mgkgBBiv yang diberikan atas bantuan relawan II dalam spuit 5 cc. Universitas Sumatera Utara 41 6. Pada akhir pembedahan, pemberian sevoflurane dan N20 diberhentikan dan ventilasi manual dilakukan dengan oksigen 100 di 6 Lmenit. 7. Pelumpuh otot di reverse dengan progstimin 0.02-0.04 mgkgBBiv dan sulfas atropin 0.01-0.02 mgkgBBiv. 8. Ekstubasi dilakukan ketika pada pasien dijumpai gag reflex dan menunjukkan kerutan wajah dan gerakan motorik yang adekuat, dan lama waktu dari akhir pembedahan hingga ekstubasi dicatat. 9. Ketika pasien sudah sadar sepenuhnya dengan klinis yang stabil, jalan nafas yang paten dan saturasi oksigen 95, pasien dirawat di ruang pemulihan, agitasi paska anestesi akan diobservasi. Agitasi paska anestesi akan dinilai dengan skor Pediatric Agitation Emergence Delirium. Skor PAED ini dinilai mulai dari masuk ruang pemulihan dengan interval 5 menit selama 1 jam masa rawatan di ruang pemulihan. Skor PAED diatas 10 menunjukkan agitasi pada pasien. Pasien dengan agitasi yang berat PAED score 16 akan diatasi dengan injeksi propofol 1 mgkgBB sebagai rescue. 10. Selama pasien di ruang pemulihan, kejadian mual muntah dicatat dan diatasi dengan ondansentron 0.1 mgkgBBIV. 11. Anestetis yang mengukur skor PAED juga mencatat lama masa rawatan di ruang pemulihan, adanya keterlambatan pengiriman pasien ke bangsal, efek samping seperti somnolen, mual dan muntah 12. Pasien dikirim ke bangsal bila Aldrett score ≥ 8. Analgetik menggunakan Injeksi ketorolac 0.5 mgkgBBiv6jam 3.10. Identifikasi Variabel 3.10.1. Variabel Bebas :

Dokumen yang terkait

Perbandingan Tramadol 0.5 Dan 1 Mg/Kgbb Iv Dalam Mencegah Menggigil Dengan Efek Samping Yang Minimal Pada Anestesi Spinal

0 51 87

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

0 0 15

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

1 1 2

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

0 0 7

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

0 0 21

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

0 0 3

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

1 2 15

Perbandingan Ketamine 0.5 mg/kgBB/IV Dan Propofol 1 mg/kgBB/IV Untuk Mencegah Agitasi Paska Anestesi Sevoflurane Pada Pasien Pediatri Dengan General Anestesia

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - Perbandingan Ketamine 0.5 mg/kgBB/IV Dan Propofol 1 mg/kgBB/IV Untuk Mencegah Agitasi Paska Anestesi Sevoflurane Pada Pasien Pediatri Dengan General Anestesia

0 0 8

PERBANDINGAN KETAMINE 0.5 mgkgBBIV DAN PROPOFOL 1 mgkgBBIV UNTUK MENCEGAH AGITASI PASKA ANESTESI SEVOFLURANE PADA PASIEN PEDIATRI DENGAN GENERAL ANESTESIA

0 0 15