Definisi Operasional METODE PENELITIAN

42

3.10.2. Variabel Tergantung :

1. Pediatric Agitation Emergence Delirium PAED Score 2. Lama Ekstubasi 3. Lama Rawatan di Ruang Pemulihan 4. Mual dam Muntah

3.11. Definisi Operasional

a. Jenis Kelamin adalah perbedaan antara perempuan dengan laki-laki secara biologis sejak seseorang lahir. b. Umur adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. c. Indeks Massa Tubuh IMT adalah berat badan dalam kilogram kg dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat m 2 . Nilai tersebut diplotkan ke dalam grafik CDC-IMT berdasarkan umur. Dalam grafik tersebut akan terlihat persentil-berdasarkan umur si anak. Dari nilai persentil inilah dapat ditentukan apakah anak kurus, normal atau obese CDC 2011. d. Agitasi adalah suatu keadaan kesadaran yang mengalami disosiasi sehingga anak menjadi tidak tenang, iritatif, tidak bisa diatur, atau tidak bisa bekerja sama yang akan dinilai menggunakan Pediatric Agitation Emergence Delirium PAED score. Dimana skor 10-12 menunjukkan agitasi ringan pada pasien anak, skor 13-15 Agitasi sedang, dan skor 16-20 menunjukkan agitasi berat. Universitas Sumatera Utara 43 1 = Tenang 2 = Tidak tenang namun mudah dibujuk 3 = Agitasi sedang atau gelisah dan tidak mudah ditenangkan 4 = Melawan, eksitasi, meronta-ronta e. Lama anestesi adalah waktu dari dimulainya induksi hingga gas dihentikan yang akan diukur dalam satuan menit f. Lama ekstubasi adalah waktu dari gas anestesi dihentikan hingga selang endotrakeal dicabut yang akan diukur dalam satuan menit. g. Propofol adalah obat yang bekerja relatif memodulasi reseptor gamma aminobutyric acid GABA. Propofol mempunyai efek sedasi hipnotik melalui interaksi pada reseptor GABA. GABA pada prinsipnya menghambat neurotransmitter pada susunan syaraf pusat. Dosis yang digunakan adalah 1 mgkgBBiv yang akan diberikan 10 menit sebelum operasi berakhir. h. Ketamin merupakan antagonis reseptor dari N-Methyl-D-Aspartate, menghasilkan efek sedasi, analgesia dan efek mengurangi dosis opioid pada dosis rendah. Dosis yang digunakan adalah 0.5 mgkgBBiv yang akan diberikan 10 menit sebelum operasi berakhir. i. Lama rawatan di PACU adalah waktu yang dihitung mulai dari pasien masuk ke ruang pemulihan hingga pasien dipindahkan ke ruang rawat Perilaku Tidak ada Sedikit saja Cukup Banyak Sangat Banyak Kontak mata dengan pengasuh 4 3 2 1 Tindakan yang memiliki tujuan 4 3 2 1 Sadar terhadap lingkungan sekitar 4 3 2 1 0` Gelisah 1 2 3 4 Susah dibujuk 1 2 3 4 Universitas Sumatera Utara 44 biasa. Kriteria pemindahan dilakukan dengan menghitung Aldrette Score. Aldrette Score adalah kriteria untuk menilai keadaan umum pasien selama perawatan di ruang observasi sehingga pasien dapat dipindahkan ke ruang rawat biasa setelah tindakan anestesi. Aldrete score dimuat pada tabel 3. Tabel 3 . Kriteria Aldrette Kesadaran Tidak ada respon 1 Respon bila nama dipanggil 2 Sadar Penuh Aktifitas Menggerakkan semua ekstremitas 1 Menggerakkan 2 ekstremitas 2 Hangat dan merah Pernafasan Apneu 1 Dispneu, hiperventilasi, obstruksi pernafasan 2 Bernafas dalam tanpa hambatan Sirkulasi Tekanan darah 50 atau kurang dari nilai preoperasi 1 Tekanan darah dalam kisaran 50-20 nilai preoperasi 2 Tekanan darah dalam kisaran 20 nilai preoperasi Saturasi Oksigen SpO2 92 dengan tambahan O2 1 Dibutuhkan tambahan O2 untuk mempertahankan SpO2 92 2 SpO2 92 pada udara ruangan j. Mual adalah sensasi subjektif yang berasal dari tenggorokan dan epigastrium dan bersifat urgensi untuk muntah tanpa adanya pergerakan otot untuk mengeluarkan isi lambung. Universitas Sumatera Utara 45 k. Muntah didefinisikan sebagai reflex paksa untuk mengeluarkan isi lambung melalui mulut akibat aktifitas otot abdomen, interkosta, laring dan faring termasuk kontraksi retrograde yang besar dari usus, relaksasi fundus lambung, penutupan glottis dan elevasi palatum lunak. l. PONV adalah mual atau muntah yang dialami pasien selama di ruang pemulihan. Dinilai dengan skala 3 poin mulai dari 0 tidak mual dan tidak muntah, 1 mual, 2 muntah, 3 mual lebih dari 30 menit dan muntah lebih dari 2 kali.

3.12. Manajemen dan Analisis Data

Dokumen yang terkait

Perbandingan Tramadol 0.5 Dan 1 Mg/Kgbb Iv Dalam Mencegah Menggigil Dengan Efek Samping Yang Minimal Pada Anestesi Spinal

0 51 87

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

0 0 15

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

1 1 2

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

0 0 7

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

0 0 21

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

0 0 3

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

1 2 15

Perbandingan Ketamine 0.5 mg/kgBB/IV Dan Propofol 1 mg/kgBB/IV Untuk Mencegah Agitasi Paska Anestesi Sevoflurane Pada Pasien Pediatri Dengan General Anestesia

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - Perbandingan Ketamine 0.5 mg/kgBB/IV Dan Propofol 1 mg/kgBB/IV Untuk Mencegah Agitasi Paska Anestesi Sevoflurane Pada Pasien Pediatri Dengan General Anestesia

0 0 8

PERBANDINGAN KETAMINE 0.5 mgkgBBIV DAN PROPOFOL 1 mgkgBBIV UNTUK MENCEGAH AGITASI PASKA ANESTESI SEVOFLURANE PADA PASIEN PEDIATRI DENGAN GENERAL ANESTESIA

0 0 15