16
c. Bahwa semakin tinggi tingkat ketidakpastian lingkungan maka semakin besar pengaruh positif desentralisasi terhadap informasi
aggregation sistem akunatansi manajemen.
d. Bahwa tingkat ketidakpastian lingkungan yang tinggi menyebabkan intensitas desentralisasi yang semakin tinggi sehingga akan
menyebabkan efek positif terhadap keberadaan informasi integration
sistem akuntansi manajemen.
2.2. LANDASAN TEORI
2.2.1. Behavioral Accounting Akuntansi Perilaku
Selama ini umumnya akuntan menitik beratkan perhatiannya pada pengukuran pendapatan dan biaya, serta melihat prestasi perusahaan
pada masa lampau untuk melakukan prediksi dimasa yang akan datang. Para akuntan cenderung untuk tidak memperhatikan bahwa
prestasi masa lampau itu merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap prilaku dimasa yang akan datang.
Akuntansi tradisional cenderung hanya mengumpulkan, mengukur, mencatat, dan melaporkan informasi financial atau hanya
memperhatikan informasi keuangan dan kurang memperhatikan informasi yang berkaitan dengan hubungan manusia sebagai pekerja
dengan perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu akuntansi perilaku akan menggambarkan aspek sosial dari suatu organisasi yang terdiri
dari hubungan antara perilaku manusia dengan desain, kontruksi, dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
penggunaan sistem informasi akuntansi dengan efisien. Behavioral accounting merupakan aplikasi konsep prilaku untuk mendesain
sistem akuntansi, studi reaksi manusia terhadap format dan isi laporan akuntansi, dengan cara bagaimana informasi diproses atau
mengambil keputusan, pengembangan teknik dan pelaporan untuk mengkomunikasikan data perilaku kepada pemakai dan
pengembangan strategi untuk memotivasi dan mempengaruhi perilaku, aspirasi dan tujuan dari orang – orang yang menjalankan
organisasi. Tujuan dari behavioral accounting adalah usaha untuk melakukan
pengukuran dan pengevaluasian segala tindakan atau perilaku yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan untuk pengambilan
keputusan yang baik bersifat eksternal maupun internal. Siegel dan Marconi 1989 .22 menyebutkan bahwa secara optimum
ruang lingkup akuntansi perilaku behavioral accounting dapat dibagi menjadi tiga yaitu :
a. Hasil dari perilaku seseorang berupa disain, kontruksi dan penggunaan sistem akuntansi. Luas akuntansi perilaku ini
mengenai bagaimana sikap dan filosofi dari pengaruh manajemen yang hampir sama dengan akuntansi pengendalian
dan fungsi dari organisasi. b. Pengaruh dari sistem akuntansi pada perilaku seseorang.
Luasnya akuntansi perilaku ini mengenai bagaimana pengaruh
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
motivasi, produk, aktivitas, pengambilan keputusan, kepuasan kerja dan kerjasama.
c. Metode yang meramal atau yang memprediksi dan strategi untuk merubah perilaku seseorang. Luasnya akuntansi perilaku yang
ketiga ini mengenai bagaimana sistem akuntansi dapat memepengaruhi perilaku.
2.2.2. Pengertian Sistem