Informasi Akuntansi Informasi Akuntansi Keuangan

28 telah dipindahkan ke bagian lain yaitu bagian pengolahan data. 2 Pengertian Billing System Menurut Mulyadi 1993:28 mendifinisikan “Billing Sytem adalah sistem penagihan atas penjualan barang dan atau jasa”. Sistem akuntansi tidak hanya digunakan untuk mencatat transaksi keuangan yang telah terjadi seperti sistem penagihan atas penjualan barang dan jasa saja, namun memiliki peran yang sangat besar dalam melaksanakan bisnis perusahaan. Bahkan dalam bisnis perusahaan tertentu, sistem akuntansi merupakan alat yang digunakan untuk melaksanakan bisnis utama perusahaan.

2.2.5. Informasi Akuntansi

Informasi akuntansi merupakan motor yang membuat manajemen berjalan. Tanpa adanya kesiapan aliran informasi, akan membuat manajemen tak berdaya untuk melaksanakan fungsinya. Ray H. Garrison, “Managerial Accounting”, Fourth Edition, Business Publications, Inc. Plano, Texas, 1985, P.12.. Informasi akuntansi merupakan informasi kuantitatif yang sangat dibutuhkan oleh pihak intern maupun ekstern perusahaan. Selanjutnya Ray H Garrison, P.12-14 Menyebut bahwa Informasi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 29 akuntansi bermanfaat bagi manajemen dalam melaksanakan tiga hal berikut : 1. Plan effectively and focus attention on deviation from plans. 2. Direct day to day operation 3. Arrive at the best solution to the operating problems faced by the organization. Menurut Anthony dan Reece “Accounting text and cased Eight Edition 1989,P5.6 Informasi akuntansi dapat dibagi dalam Operating information, Financial accounting information dan management accounting information. Informasi yang dihasilkan oleh suatu pengolahan system informasi dan bertujuan menyediakan informasi untuk membantu mengambil keputusan manajemen, operasi perusahaan dan informasi yang layak untuk pihak ekstern perusahaan, bersumber dari alat pemrosesan data sebagai berikut : a. Manual information System atau tradisional Information System, bersumber dari proses manual, dimana tenaga manusia masih sangat berperan. b. Mechanical Information System, bersumber dari proses peralatan atau mesin mesin pembukuan dimana manusia masih berperan. c. Computer Based Information System, bersumber dari proses Elektronic Data Processing EDP, dimana manusia sudah kurang berperan dan digantikan oleh komputer. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 30

2.2.6. Informasi Akuntansi Keuangan

Informasi akuntansi keuangan diperlukan baik oleh manejemen biasanya manajemen puncak maupun pihak luar perusahaan seperti pemegang saham, bankir dan kreditur serta instansi pemerintah dan pihak luar lain. Informasi akuntansi keuangan ini diperlukan oleh pihak luar untuk pengambilan keputusan guna menentukan hubungan antara pihak luar tersebut dengan perusahaan. Informasi akuntansi ini dihasilkan oleh sistem pengolahan informasi keuangan yang disebut akuntansi keuangan. Informasi akuntansi keuangan ini umumnya disajikan kepada pihak luar di dalam laporan keuangan berbentuk neraca, laporan rugi laba, laporan laba yang ditahan, dan laporan perubahan posisi keuangan. Menurut Financial Accounting Standarts Board 1978, “Accounting Standarts Statements of Financial Accounting Concepts No. 1-6.”, laporan keuangan merupakan cara utama bagi suatu untuk menyampaikan informasi akuntansi kepada pihak-pihak luar perusahaan. Informasi akuntansi keuangan, menggunakan prinsip akuntansi yang lazim sebagai bahan pedoman dalam mengolah data keuangan untuk disajikan kepada pemakainya. Penggunaan prinsip akuntansi yang lazim ini diperlukan karena pihak luar memerlukan jaminan bahwa informasi keuangan yang disajikan oleh berbagai perusahaan dapat diperbandingkan satu sama lainnya, sehingga Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 31 mereka dapat mengambil keputusan untuk menetukan dengan perusahaan mana mereka akan mengadakan hubungan dan dalam bentuk apa hubungan tersebut akan dilaksanakan.Mulyadi, 1993 Dalam Statement of Financial Acounting Concepts SFAC no. 2 yang dikeluarkan oleh FASB pada bulan Mei 1980, ada dua ciri karakteristik informasi akuntansi ini yang harus dipenuhi agar infomasi itu berguna bagi para pemakainya , yaitu bahwa informasi itu harus relevan relevance dengan pengambilan keputusan tertentu dan dapat dipercaya reability untuk pertanggungjawaban keluar, yang penting adalah informasi yang dapat dipercaya. Informasi yang dapat dipercaya bersifat obyektif neurability, dapat diuji keabsahannya verifiability dan disajikan secara jujur representation faithfulness. Informasi keuangan bersifat historis yaitu yang timbul dari transaksi pertukaran yang benar-benar terjadi, memenuhi syarat obyektif dan verifiable. Untuk membuktikan bahwa informasi itu disajikan secara jujur diperlukan pemeriksaan akuntan audit. Inilah yang menyebabkan mengapa sampai saat ini akuntansi keuangan masih mendasarkan diri pada informasi historis. Untuk tujuan pengendalian intern dan untuk pengambilan keputusan untuk pihak luar yang tidak mengendalikan, informasi yang dapat dipercaya saja tidak cukup. Yang lebih penting adalah informasi itu relevan dengan pengambilan keputusan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 32 Adapun informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan adalah : 1. Predictive value, yaitu informasi yang dapat membantu pemakai untuk meningkatkan kemungkinan melakukan ramalan secara tepat mengenai hasil kejadian yang lalu atau yang sedang terjadi. 2. Feedback value, yaitu informasi yang menyebabkan para pemakai dapat mengkonfimasikan atau mengoreksi pengharapan sebelumnya prior expectation. 3. Timelines, yaitu informasi yang tersedia tepat pada waktunya bagi si pengambil keputusan sebelum infomasi tersebut menjadi usang atau kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan.

2.2.7. Informasi akuntansi Manajemen

Dokumen yang terkait

PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN DESENTRALISASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Dan Desentralisasi Terhadap Hubungan Antara Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen Dengan Kinerja Manajerial (Studi kasus pada PT Kebayora

1 10 17

PENGARUH DESENTRALISASI, KARAKTERISTIK INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. ALIM SURYA STEEL.

0 0 8

AMEN10. PENGARUH STRATEGI CUSTOMIZATION TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MELALUI PENGGUNAAN KARAKTERISTIK INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN YANG BERSIFAT BROAD SCOPE DAN AGGREGATION

1 1 22

PENGARUH INTERAKSI KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN, DESENTRALISASI, DAN AGREGAT INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL ipi14023

1 1 24

PENGARUH DESENTRALISASI, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL ipi31926

4 20 9

ANALISA PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN, CUSTOMIZATION, DAN INTERDEPENDENSI TERHADAP DESAIN KARAKTERISTIK INFORMASI BROAD SCOPE DAN AGGREGATION SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN ipi90150

0 0 20

Pengaruh Strategi Bisnis dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Hubungan antara Informasi Broad Scope Sistem Akuntansi Manajemen dan Kinerja Manajerial | Ernawati | Jurnal Akuntansi dan Investasi 1008 2886 1 PB

0 0 19

Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi dan Teknologi Informasi Melalui Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Broad Scope dan Aggregation Terhadap Kinerja manajerial (Suatu Kasus Pada Rumah Sakit Umum Dr. Soedono Madiun)

0 0 19

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, KARAKTERISTIK INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN , KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Kasus pada Rumah Sakit di Purwokerto)

0 0 18

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi dengan judul : Pengaruh Strategi Bisnis, Ketidakpastian Lingkungan, dan Desentralisasi Terhadap Hubungan Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Broad Scope dan Timeliness dengan Kinerja Organisasi ( Studi

0 0 17