18
motivasi, produk, aktivitas, pengambilan keputusan, kepuasan kerja dan kerjasama.
c. Metode yang meramal atau yang memprediksi dan strategi untuk merubah perilaku seseorang. Luasnya akuntansi perilaku yang
ketiga ini mengenai bagaimana sistem akuntansi dapat memepengaruhi perilaku.
2.2.2. Pengertian Sistem
System dapat berbentuk abstrak atau berwujud. System yang abstrak merupakan perpaduan dari berbagai pikiran yang saling
tergantung atau menunjang. Dalam pengertian system berwujud adalah kumpulan dari komponen-komponen yang bekerja sama
untuk mencapai suatu tujuan. System bersifat dinamis, berkembang dan selalu berproses untuk mencapai suatu tujuan. Organisasi dari
suatu kumpulan merupakan suatu sistem, karena bersifat dinamis, berkembang dan selalu berproses dari komponen-komponen
organisasi dan dapat berupa subsistem yang saling bekerja sama, berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Pengertian sistem dalam konteks masalah data yang
menghasilkan informasi sebagaimana yang dikemukakan oleh The American National Standards Committee,
sistem dalam pengolahan data adalah suatu kumpulan dari manusia, mesin dan metode yang
teroganisir untuk memenuhi seperangkat fungsi; sistem memiliki
beberapa sifat sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
a. Memiliki tujuan Objective Setiap system memiliki satu atau lebih tujuan. Organisasi
sebagai suatu system mempunyai tujuan utama, yaitu memperoleh laba yang sebesar-besarnya dengan pengorbanan
yang sekecil-kecilnya, disamping untuk menjalankan misi sosial. b. Adanya kegiatan Input – Proces – Output
Berbagai masukan input, diolah proces untuk menghasilkan berbagai keluaraan Output.
c. Adanya lingkungan Environment dan Batas Boundary Setiap system secara phisik memiliki batas boundary dan
disekitar batas adalah lingkungan environment. d. Adanya Sub-sub System Sub System
e. Adanya saling ketergantungan Setiap system memiliki ketergantungan antara berbagai
subsystem dan hubungan antar subsystem membentuk suatu jaringan system System Network. Dan adanya hubungan satu
sama lain dari masing-masing sub system. Konsep dari saling ketergantungan ini sebagai dasar untuk memperlajari system
informasi. f. Setiap system memiliki keterbatasan intern maupun ekstern
g. Adanya Pengendalian Control Setiap system harus dapat menata dan mengendalikan
subsystemnya agar dapat mencapai tujuan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
Menurut Robert G. Murdick Yogiyanto H.M, 1994:1, pengertian system didefinisikan seperti berikut ini. “System adalah
suatu kumpulan dari komponen-komponen yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan”
. Menurut Jerry FitzGerald, Ardra F. FitzGerald dan Warren D.
Stallings, Jr. Jerry Fitzgerald. Ardra F. Fitzgerald, Warren D. Stalling, Jr. lihat Yogiyanto H.M, 1994:4, bahwa “System adalah
suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul besama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. Definisi mengenai system dapat dikelompokan kedalam dua
kelompok. Yang pertama lebih menekankan pada elemen-elemen dalam system, elemen-elemen atau komponen bagian-bagian dari
suatu system dapat berupa subsystem. Kedua lebih menekankan pada prosedur.
Kedua Kelompok definisi ini adalah benar dan tidak saling bertentangan antara satu dengan yang lainnya, yang berbeda hanya
cara pendekatannya, mempelajari suatu system akan lebih mengena bila mengetahui terlebih dahulu apakah system itu.
Pendekatan system yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi di dalam system,
prosedur Procedure didefinisikan oleh Richard F. Neuschel Yogiyanto H.M, 1994:4 sebagai berikut : “Prosedur adalah suatu
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
urutan-urutan operasi klerikal tulis-menulis, biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang
diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis terjadi”.
Lebih jauh Jerry Fitz Gerald, Ardra F. Fitz Gerald dan Warren D. Stalling, Jr. Yogiyanto H.M, 1994:5 mendefinisikan prosedur
sebagai berikut: “Prosedur adalah urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan intruksi yang menerangkan apa what yang harus
dikerjakan, siapa who yang mengerjakannya, kapan when
dikerjakan dan bagaimana how mengerjakannya”. Definisi prosedur ini sebenarnya secara implisit juga
mengandung elemen-elemen atau komponen-komponen dari system, yaitu apa dan siapa.
Pendekatan system yang merupakan kumpulan dari elemen- elemen atau komponen-komponen atau subsystem-subsystem
merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima, karena kenyataannya suatu system dapat terdiri dari
beberapa subsystem atau system-system bagian. Subsystem- subsystem dalam suatu system tidak dapat berdiri lepas sendiri-
sendiri. Subsystem-subsystem saling berinteraksi dan saling
berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran system tersebut dapat tercapai. Interaksi dari subsystem-subsystem
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
sedemikian rupa, sehingga tercapai suatu kesatuan yang terpadu atau terintegrasi Integrated.
Pada umumnya system yang luas terdiri dari subsystem- subsystem dan system yang lebih kecil dapat terdiri dari subsystem-
subsystem lagi atau terdiri dari komponen-komponen. Integrasi dari system dicapai dari interaksi antara komponen-komponennya dan
dengan subsystem-subsystem yang lainnya.
2.2.3. Pengertian Informasi