Sejarah Perkembangan Karaoke Kajian tentang Karaoke 1. Pengertian Karaoke

6 c. Super CD atau SCDG, SCD + G, CD + G Super, Super-CDG, Super CD + Graphics format CD audio karaoke yang memiliki daya tampung sangat besar yaitu lebih dari 1000 lagu dalam satu keping. d. Video Compact Disc VCD sudah ada tampilan visualnya Digital Video Disc, Digital Versatile Disc DVD format yang sama dengan VCD tapi kualitas gambar, suara, dan daya tampungnya lebih optimal dari pada VCD. NEOG atau NEO CDG, NEO CD + G, CD + Graphics NEO format yang sama dengan DVD tapi memiliki daya tampung yang lebih optimal yaitu sekitar 100 lagu dalam satu keping.

C. Kajian tentang Keterkaitan Menyanyi dan Kemampuan Bahasa pada Anak

Perkembangan anak terkait menyanyi dan bahasa yaitu sebagai berikut: 1. Memahami reseptif bahasa: memahami cerita, perintah, aturan, dan menyenangi serta menghargai bacaan. 2. Mengekspresikan Bahasa: mampu bertanya, menjawab pertanyaan, berkomunikasi secara lisan, menceritakan kembali apa yang diketahui 3. Keaksaraan: memahami hubungan bentuk dan bunyi huruf, meniru bentuk huruf, serta memahami kata dalam cerita. Campbell 2002: 27 mencantumkan mengenai hal ikwal mengapa sebenarnya pengenalan musik pada anak sudah dapat dilakukan pada janin. Artinya bahwa stimulasi musik pada anak dapat dilakukan jauh sebelum usia sekolah. Berikut selengkapnya: 1. Telinga adalah organ pengindera pertama yang berkembang dalam rahim. 2. Sistem pendengaran baru berfungsi tiga hingga empat bulan sebelum saat kelahiran. 3. Setelah perkembangan dalam diri janin antara 28 sd 30 minggu, janin bereaksi secara berbeda-beda terhadap bunyi-bunyi di luar melalui perubahan-perubahan denyut jantung dan perilaku. 4. Stimulasi dalam kandungan dapat mempengaruhi pasca kelahiran bayi. 5. Janin mempunyai perilaku belajar. 6. Campbell 2002: 28: ”Pada kira-kira bulan ke lima, hubungan-hubungan dalam sistem pendengaran bayi cukup matang untuk memungkinkan otak memproses bunyi secara utuh”. Campbell 2002: 29 menyatakan juga bahwa saat janin dalam kandungan mulai mendengar, maka ia telah mulai juga belajar tentang bunyi. Adapun bentuk pembelajaran yang paling sederhana adalah pembiasaan atau habituation. Ketika sebuah bunyi telah seringkali didengar sang janin, maka ia tidak akan menaruh perhatian jika bunyi tersebut 7 di dengar lagi. Sebaliknya, ketika bayi misalnya, mendengar bunyi asing, maka ia akan berperilaku misalnya menghisap botol susu yang ia pegang dengan cepat. Namun ketika bunyi asing tersebut mulai terbiasa dalam pendengaran sang bayi maka bayi menghentikan reaksi semacam itu tadi. Dalam penelitian juga disebutkan bahwa pada trimester terakhir kehamilan, pada bayi yang sehat menunjukkan perilaku yang sama pada bunyi dan bereaksi terhadap bunyi baru. Dalam penelitian yang lain juga ditemukan bahwa ketika perut sang ibu diberikan getaran yang lembut akan berbeda reaksinya ketikan diberikan getaran yang keras dan bising. Apabila dengan bunyi yang keras dan bising janin merasa tidak terasuh dengan nyaman, bagaimanakah dengan pendapat anda? Campbell 2002: 189-190 menyatakan contoh peran musik dalam bidang pengetahuan lain, yaitu: 1. Dalam usia 5 tahun, anak akan lebih mengerti dalam pengenalan matematikan jika dalam pelaksanaannya terdapat penggabungan bilangan dengan irama. 2. Usia 4-6 tahun pengenalan konsep geometri lebih mudah dikenal melalui pola tarian sederhana. 3. Mengajarkan membaca dan mengeja melalui kegiatan menyanyi. Dalam alinea berikut ini akan dikupas mengenai perkembangan anak dalam seni musik dari usia 0 bahkan dari usia 4 bulan dalam kandungan sampai 6 tahun. Dalam Konsep Pengembangan Kurikulum AUD Formal 2007 disebutkan bahwa dalam usia lahir sampai dengan 1 tahun, standar kompetensinya yaitu mampu bereaksi terhadap irama yang didengarnya. Untuk menggali kompetensi ini maka uraian berikut mungkin dapat Anda jadikan referensi pendukung. Campbell 2002: 64-65 menuliskan sebuah kasus tentang anak yang bernama Alex. Seorang anak yang sejak kecil hidup di pantiasuhan dan yang sering mengganggu teman lain di kelas, waktu itu pada jenjang Taman Kanak- Kanak. Singkatnya, ketika sang guru memainkan sebuah lagu yang mungkin sering didengar Alex ketika para pengasuh pantiasuhan menidurkannya di waktu kecil atau saat Alex dalam kandungan. Dengan sertamerta lagu yang dimainkan sang guru menggunakan seruling tersebut membuat Alex menjadi tenang, memperhatikan, dan mulai menggerakkan badannya. Melihat perubahan pada diri Alex yang menari-nari saat lagu tersebut dimainkan maka teman sekelas juga mengikutinya menari. Dan seluruh kelas dapat bergerak seirama dengan lagu dan Alex. Mengetukkan kaki ke lantai, berayun ke depan, ke belakang, dan bergerak mengikuti pemimpin. Pemimpin gerakan adalah Alex. Berdasarkan uraian-uraian tersebut maka dalam pembelajaran menyanyi untuk anak usia dini, hal mendasar yang perlu dicatat salah satunya adalah mencatat lagu apa saja