Deskripsi Produk GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4 Bumbu
Bumbu yang terkandung dalam ikan kaleng bersaus diantaranya ada garam, gula, bubuk pala, bubuk ketumbar, bubuk
merica, bubuk jahe, dan bubuk bawang putih, serta pengawet makanan rendah kimia. Bumbu-bumbu ini diperoleh dari luar
Pulau Bali, karena langsung diambil dari pusat pembuatan bumbu makanan dengan kualitas yang baik.
5 Minyak Sayur
Minyak sayur adalah bahan baku khusus untuk sarden kemasan kaleng 125 gram. Sarden yang berisikan minyak sayur
tidak diberi saus maupun bumbu lainnya, hanya ikan dan minyak sayur. Rasa gurih ikan lebih terasa, karena berasal dari rasa asin
alami garam laut yang masih melekat pada ikan. Kelebihan dari kemasan ini adalah tanpa bahan pengawet. Pasokan minyak sayur
berasal dari Kota Negara, Jembrana, yang merupakan salah satu produsen minyak terbesar di Bali.
6 Mesin dan Bahan Bakar Mesin
Mesin yang digunakan dalam proses pembuatan ikan kaleng diantaranya:
a Mesin
precooking
, yaitu mesin untuk pematangan tahap awal ikan dalam kaleng yang belum diberi saus maupun minyak.
Mesin ini berjumlah empat unit, satu unit untuk ukuran kaleng PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125 gram, dua unit untuk ukuran kaleng 155 gram, dan satu unit untuk ukuran kaleng 425 gram.
b Mesin
sauce filling
dan
oil filling
, yaitu mesin untuk pengisian saus tomat atau saus cabai dan minyak sayur. Mesin ini juga
berjumlah empat unit, satu unit untuk ukuran kaleng 125 gram khusus pengisian minyak sayur, dua unit untuk ukuran kaleng
155 gram, dan satu unit untuk ukuran kaleng 425 gram. c
Mesin
seamer
, yaitu mesin yang bertugas untuk menutup kaleng ikan yang telah diberi ikan dan saus atau minyak sayur.
Sebelum dipasang, tutup kaleng diberi kode dan tanggal kadaluarsa di ruang
jet print code
. Mesin ini juga berjumlah empat unit, satu unit untuk ukuran kaleng 125 gram, dua unit
untuk ukuran kaleng 155 gram, dan satu unit untuk ukuran kaleng 425 gram.
d Mesin
retort
sterilisasi, yaitu mesin yang digunakan untuk mensterilkan sarden yang telah ditutup kalengnya. Sterilisasi
ini juga disebut proses pematangan tahap kedua. Mesin ini berjumlah sepuluh unit yang masing-masing dapat menampung
800 buah kaleng berukuran 125 gram, 1.300 buah untuk ukuran 155 gram atau 600 buah kaleng berukuran 425 gram.
Sedangkan ada satu unit mesin
retort
berukuran besar yang dapat menampung 1.200 buah kaleng berukuran 125 gram,
1.600 buah untuk ukuran 155 gram atau 800 buah kaleng berukuran 425 gram.
e Mesin
jet print coding
, yaitu mesin pencetak tanggal kadaluarsa dan nomor produksi pada tutup kaleng
seam
. Mesin ini berjumlah dua unit. Mesin pertama untuk memberi
kode pada produk yang dipasarkan dalam negeri dan mesin kedua untuk produk yang akan dipasarkan ke luar negeri.
Mesin ini bekerja memberi kode pada setiap tutup kaleng yang masih dalam bentuk kepingan, tidak dalam bentuk kaleng yang
telah berisi ikan. Mesin-mesin yang disebutkan dibeli dan didatangkan dari
Eropa secara terpisah dan baru dirakit setelah masuk pabrik. Perakitan mesin melibatkan para teknisi andal perusahaan,
sehingga mesin tertata sesuai dengan fungsi dan tempatnya. Bahan bakar yang digunakan untuk menjalankan mesin-mesin ini adalah
batubara dan kayu bakar. Batubara didatangkan dari Surabaya dan wilayah Jawa Timur lainnya, sedangkan kayu bakar dibeli dari
penduduk setempat yang memiliki lahan dengan banyak pepohonan.
b. Proses
Pabrik mulai beroperasi pada pagi hari pukul 06.00 sampai sore hari, hingga malam hari ketika musim ikan sedang baik. Karyawan
yang terlibat langsung dalam proses produksi mematuhi tata tertib PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pabrik dengan baik, seperti memakai penutup kepala, masker mulut, sarung tangan, celemek, dan sepatu
boot
. Kebersihan saat proses produksi yang paling utama. Pemakaian jam tangan, kacamata, lensa
kontak, kalung, cincin, gelang, maupun anting-anting tidak diperkenankan untuk mencegah benda-benda tersebut jatuh terlepas
dan masuk ke dalam kaleng ikan yang membuat produk menjadi tidak steril.
Penggunaan ponsel di dalam pabrik juga tidak diperkenankan, karena getaran mesin yang cenderung kuat, bersuara keras dan bersuhu
panas. Para pengawas pabrik tersebar di setiap sudut pabrik untuk mengawasi jalannya proses produksi. Berikut adalah proses produksi
ikan kaleng pada PT Indohamafish: 1
Ikan dibersihkan dengan cara menghilangkan kepala dan ekor dengan gunting, kemudian di cuci bersih;
2 Kaleng yang telah ditata diatas rel yang berjalan kemudian diisi
ikan sesuai ukuran kemasan oleh karyawan borongan; 3
Rel yang membawa kaleng berisi ikan bergerak ke mesin
precooking
hingga terisi penuh, kemudian mulailah proses
precooking
selama 10-15 menit dengan suhu 90 C; 4
Selama proses
precooking
, tutup kaleng diberi kode produksi dan tanggal kadaluarsa di ruang
jet print code
di seberang bangunan pabrik;
5 Rel bergerak kembali setelah proses
precooking
usai menuju mesin
sauceoil filling
. Mulailah proses pengisian saus atau minyak sayur PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ke dalam kaleng. Sementara proses ini berlangsung, tutup kaleng yang telah diberi tanggal kadaluarsa diangkut dan dimasukkan ke
dalam mesin
seamer
; 6
Rel bergerak dari mesin sauceoil filling membawa kaleng yang telah disisi saus atau minyak sayur dan mulailah proses penutupan
kaleng oleh mesin
seamer
proses
seaming
; 7
Setelah proses
seaming
selesai, rel membawa kaleng menuju keranjang besi yang berada di dasar kolam inspeksi melalui
perosotan kecil. Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan guna menyingkirkan produk cacat. Produk cacat dapat diketahui
bilamana kaleng mengambang, artinya isi kaleng tidak sesuai dengan standar kurangnya takaran ikan atau sausminyak sayur.
Produk cacat ini akan dipisahkan dan dibuang; 8
Pengangkatan dengan katrol dilakukan ketika semua kaleng dalam satu kali proses produksi telah masuk semuanya ke keranjang
dalam kolam. Katrol yang mengangkut keranjang berisi kaleng dibawa ke mesin
retort
. Proses selanjutnya adalah sterilisasi oleh mesin retort selama 60-75 menit dengan suhu 150°C;
9 Setelah proses
retort
atau sterilisasi, kaleng dikeluarkan dari mesin
retort
dan diletakkan di depan mesin
retort
. Proses
cooling
atau pendinginan kaleng dilakukan oleh tenaga manusia dengan
menyemprotkan air
pada keranjang
besi berisi
kaleng menggunakan selang selama 15-20 menit.
3. Area Pemasaran
Penjualan ikan kaleng hasil produksi PT Indohamafish melalui dua cara, yaitu berdasarkan pesanan dan penawaran. Perusahaan memproduksi
barang pesanan dan sisanya akan ditawarkan kepada distributor lain. Berikut adalah area pemasaran produk ikan kaleng PT Indohamafish:
a. Indonesia
PT Indohamafish memasarkan produknya di beberapa daerah yang tersebar di penjuru tanah air, diantaranya adalah Sumatra,
Kalimantan, Sulawesi, Sorong, Jawa Barat, dan Maluku. Sasaran konsumen utama dari perusahaan adalah masyarakat kalangan
menengah ke bawah. Tujuannya adalah agar masyarakat dapat mengkonsumsi ikan berprotein tinggi dengan kualitas baik, namun
dengan harga yang terjangkau. Pengiriman produk menggunakan kontainer untuk jalur darat dan kapal laut untuk pengiriman luar pulau.
b. Luar Indonesia
Selain memasarkan produk dalam lingkup nasional, PT Indohamafish melakukan penjualan ke luar negeri. Afrika adalah
destinasi utamanya, diantaranya ada Ghana, Tema, Lome, Cotonou, dan wilayah lainnya di Benua Afrika. Sebelum diekspor ke negara
tujuan, produk lebih dulu dikarantina selama kurang lebih dua minggu lamanya di Surabaya. Pengiriman menggunakan kapal laut dengan
lama perjalanan kurang lebih tiga bulan. Tingkat konsumsi ikan yang tinggi oleh masyarakat Afrika membuat sarden kemasan dengan
minyak sayur lebih digemari daripada sarden kemasan saus tomat maupun saus cabai, karena rasa gurih ikannya lebih terasa dan tanpa
tambahan bumbu apapun.