Studi Kelayakan TINJAUAN PUSTAKA

kualitas yang lebih baik berarti lebih sedikit penyangga yang diperlukan. Oleh karena itu, bisa terdapat sistem JIT yang lebih baik, yang lebih mudah dilaksanakan. Jika terdapat kualitas yang konsisten, maka JIT memungkinkan perusahaan untuk mengurangi semua biaya yang berhubungan dengan persediaan. Dalam menjaga kualitas barang hasil produksi, bahan baku yang siap diproses tidak disimpan, tetapi langsung diproses untuk menghindari dari kerusakan saat disimpan, dan termasuk untuk meniadakan biaya penyimpanan. 6. Pemberdayaan Karyawan Karyawan yang diberdayakan dapat membawa keterlibatan mereka untuk menghadapi permasalahan operasional harian yang merupakan filosofi just-in-time . Supriyono 2002: 68 memaparkan pada JIT produksi, seluruh karyawan pada bagian produksi dituntut untuk mampu mengoperasikan seluruh mesin yang ada. Perusahaan tidak hanya memberikan pelatihan dan melakukan pelatihan secara bersilang, tetapi juga dapat mengambil keuntungan yang berasal dari investasi dengan memperkaya pekerjaan. Sebuah artikel dari Lean Manufacturing-Lean Service yang berjudul “Sekilas tentang Just-in-time ” menjelaskan, bahwa karyawan cenderung bertahan dalam satu perusahaan dalam waktu yang lama. Hal ini membuka peluang bagi mereka untuk meningkatkan skill dan kemampuan sambil menawarkan banyak keuntungan kepada perusahaan. Karyawan juga diharapkan mampu untuk bekerja dalam tim yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI melibatkan kombinasi dari berbagai talent dan sharing pengetahuan, skill problem solving , ide, dan pencapaian dari suatu tujuan.

C. Perbandingan Sistem

Just-in-time dan Tradisional Perbandingan antara pemanufakturan just-in-time dengan pemanufakturan tradisional menurut Supriyono 2002: 68 adalah sebagai berikut: Tabel 2.1: Perbedaan Metode Just-in-time dan Tradisional No Faktor Pembeda Just-In-Time Tradisional 1 Karakteristik Pull-through system Push-through system 2 Kuantitas persediaan Sedikit Banyak 3 Struktur manufaktur Sel manufaktur Struktur departemen 4 Kualifikasi tenaga kerja Multidisiplin Spesialis 5 Kebijakan kualitas Pengendalian mutu Toleransi produk cacat 6 Fasilitas jasa Tersebar Terpusat 1. Karakteristik Karakteristik pada sistem tradisional melakukan aktivitas pembuatan produk berdasarkan ramalan penjualan sales forecasting yang diperkirakan akan terjadi pada periode mendatang. Dengan dasar ini, maka bagian produksi akan memiliki jadwal produksi yang sudah pasti. Jika barang yang diproduksi belum dapat didistribusikan ke pasar, maka barang tersebut akan disimpan di gudang. Dengan demikian, sistem tradisional ini mendorong push aktivitas penjualan dan pemasaran. Sistem just-in-time memiliki karakteristik yang berkebalikan. Perusahaan melakukan aktivitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI