13
mendiskripsikan motivasi belajar yaitu menggunakan model ARCS dari Keller, yang membedakan aspek penting motivasi, yaitu :
1 Atensi, berkenaan dengan apakah pembelajar merasa bahwa
pembelajaran menarik dan berguna untuk dipertimbangkan 2
Relevan, berkaitan dengan apakah pembelajar merasa bahwa pembelajaran berkaitan dengan tujuan
3 Keyakinan, berkenaan dengan apakah pembelajar mengharapkan
kesuksesan berdasarkan pada usahanya sendiri. 4
Kepuasan, berkaitan dengan penghargaan yang diterima pembelajar dari pembelajaran Anitah 2012.
2. Kemandirian Belajar
a. Pengertian Kemandirian
Kemandirian Belajar adalah kegiatan belajar aktif yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai suatu kompetensi guna
mengatasi suatu masalah, dan dibangun dengan bakal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki Mudjiman, 2009.
Kemandirian belajar menurut Wragg E.C adalah suatu proses dimana mahasiswa mengembangkan keterampilan-keterampilan
penting yang memungkinkannya menjadi pelajar yang mandiri, mahasiswa dimotivasi oleh tujuan sendiri, imbalan dari proses belajar
bersifat intrinsik atau nyata bagi mahasiswa dan tidak tergantung sistem luar untuk pemberian imbalan jerih payah belajarnya, dosen
commit to user
14
hanya merupakan sumber dalam proses belajar, tetapi bukan pengatur atau pengendali Kartadinata,2001.
Dari beberapa pendapat tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar adalah kemampuan
mahasiswa untuk belajar mandiri sebagai proses intensif yang biasa dilakukan untuk mencapai tujuan belajar atau penguasaan materi
pelajaran yang menggunakan berbagai keterampilan atau teknik ilmiah yang kreatif atas prakarsa atau inisiatif diri sendiri yang diwujudkan
dalam keberanian menetapkan sendiri tujuan belajar, memilih dan menetapkan materi pelajaran, intensif menggunakan keterampilan
belajar, menetapkan teknik-teknik ilmiah dalam fase belajar dan mempunyai prakarsa lebih dibanding pengajar.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar
Kemandirian belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor : 1
Gen atau keturunan orang tua. Orang tua memiliki sifat kemandirian tinggi sering kali
menurunkan anak yang memiliki kemandirian juga. 2
Pola asuh orang tua Cara orang tua mengasuh dan mendidik anak akan mempengaruhi
perkembangan kemandirian anak remajanya. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
15
3 Sistem pendidikan di sekolah
Proses pendidikan di sekolah yang tidak mengembangkan demokrasi pendidikan dan cenderung menekankan indoktrinasi tanpa argumen
akan menghambat perkembangan kemandirian remaja sebagai siswa. 4
Sistem kehidupan di masyarakat. Sistem kehidupan masyarakat yang terlalu menekankan pentingnya hierarki struktur sosial, merasa
kurang aman atau mencekam serta kurang menghargai manifestasi potensi remaja dalam kegiatan produktif dapat menghambat
kelancaran perkembangan kemandirian remaja atau siswa. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam mencapai
kemandirian seseorang tidak terlepas dari faktor-faktor yang mendasari terbentuknya kemandirian itu sendiri. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kemandirian sangat menentukan sekali tercapainya kemandirian seseorang, begitu pula dengan kemandirian belajar siswa
dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri siswa itu sendiri, maupun yang berasal ari luar yaitu lingkungan keluarga, sekolah, lingkungan sosial,
ekonomi, dan lingkungan masyarakat. Faktor-faktor tersebut mempunyai peranan yang sangat penting
dalam kehidupan yang selanjutnya akan menentukan seberapa jauh seorang individu bersikap dan berfikir secara mandiri dalam
kehidupan lebih lanjut. Dengan demikian, maka dalam mencapai kemandirian seseorang
tidak lepas dari faktor-faktor tersebut di atas dan kemandirian siswa perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
16
dalam belajar akan terwujud sangat bergantung pada siswa tersebut melihat, merasakan dan melakukan aktivitas belajar atau kegiatan
belajar sehari-hari di dalam lingkungan tempat tinggalnya Sutrisna, 2010.
c. Ciri-ciri kemandirian belajar
Menurut Sardiman dalam Kurniawan 2011 ciri-ciri kemandirian belajar meliputi :
1 Adanya kecenderungan untuk berpendapat, berperilaku dan
bertindak atas kehendaknya sendiri 2
Memiliki keinginan yang kuat untuk mencapai suatu tujuan 3
Membuat perencanaan dan berusaha dengan ulet, tekun untuk mewujudkan harapan
4 Mampu untuk berfikir dan bertindak secara kreatif, penuh inisiatif
dan tidak sekedar meniru 5
Memiliki kecenderungan untuk mencapai kemajuan untuk meningkatkan prestasi belajar
6 Mampu menentukan sendiri tentang sesuatu yang harus dilakukan
tanpa mengharapkan bimbingan orang lain d.
Keterampilan-keterampilan belajar secara mandiri Menurut Suparno dalam Astuti 2005 ada beberapa keterampilan-
keterampilan belajar yang harus dimiliki oleh siswa agar dapat meningkatkan kemandirian dalam belajarnya, yaitu :
1 Mengenali diri sendiri
commit to user
17
2 Memahami diri sendiri menjadi sangat penting karena banyak
orang yang keliru menafsirkan kemampuan-kemampuan dirinya baik karena menilai terlalu optimis maupun sebaliknya karena
terlalu pesimistik
dan menilai
rendah kemampuan-
kemampuannya dan akan sangat penting untuk memahami apa yang sebenarnya ingin dicapai atau dicita-citakan, yang
merupakan visi terhadap kehidupan yang akan datang. 3
Memotivasi diri sendiri Motivasi ada yang bersifat
instrinsik
yaitu yang memang tumbuh di dalam orang itu sejak awal, tetapi ada juga motivasi yang
sifatnya
ekstrinsik
yaitu yang berasal dari luar dirinya, apakah itu dari orang tua, guru, teman ataupun tuntutan pekerjaan.
Menumbuhkan motivasi ini sebenarnya bisa dipelajari yaitu dengan cara membuat daftar keuntungan-keuntungan yang akan
diperoleh tatkala memutuskan untuk mempelajari sesuatu. 4
Mempelajari cara-cara belajar efektif Tipe atau gaya orang untuk belajar mereupakan ha yang unik
untuk dirinya dan mungkin sangat berbeda dengan gaya belajar orang lain. Namun ada beberapa tips yang dapat dicatat tentang
tindakan-tindakan yang
dapat membantu
mengefektifkan seseorang dalam belajar, diantaranya :
commit to user
18
a Membuat rangkuman
Rangkuman adalah ikhtisar tentang hal-hal esensia yang terkandung dalam bahan bacaan atau pemaparan lisan yang
kita simak tersebut yang lebih ramping. Rangkuman membuat seseorang ketika mengulang pekerjaan atau ketika
mencoba mengingat kembali apa yang telah dibacanya. Setelah selesai membaca dan membuat rangkuman dapat
membuat pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab sendiri. b
Membuat pemetaan konsep-konsep penting Pemetaan merupakan gambaran konsep-konsep
yang berhubunga, dalam hal pemetaan konsep-konsep penting
maka ada konsep utama dan ada konsep pelengkap yang diasosiasikan dengan konsep utama. Konsep pelengkap dan
konsep asosiasi ini dapat diperoleh dari bahan bacaan itu sendiri.
c Mencatat hal-hal yang esensial dan membuat komentar
Cara mencatat semacam ini dapat dilakukan pada kertas yang terpisah, yang dibagi menjadi dua bagian ; di sebelah kiri
dibuat catatan-catatan penting yang sifatnya deskriptif sesuai dengan apa yang dibaca atau yang didengar. Di sebelah
kanan dibuat catatan-catatan yang sifatnya lebih personal, dapat berupa kesan atau perintah-perintah kepada diri sendri
commit to user
19
untuk mengasosiasikan atau menghubungkan pengalaman sebelumnya.
d Membuat situasi yang kondusif
Belajar adalah pekerjaan yang memerlukan pengerahan penglihatan, pendengaran, latihan dan pikiran oleh karena itu
diperlukan suasana yang menunjang seperti tempat yang relatif tenang dan pikiran yang konsentrasi. Cara belajar yang
sehat adalah cara yang rileks tidak mengganggu postur tubuh dan tidak mengganggu konsentrasi.
e Mengenal lingkungan
Yang dimaksud dengan lingkungan adalah lingkungan belajar atau sumber-sumber belajar yang tidak terhitung jumlahnya.
Sumber-sumber belajar berupa orang, bahan bacaan, lembaga atau instansi, maupun seting yang sengaja meupun yang
semula tidak sengaja untuk dijadikan sumber belajar tetapi dapat berfungsi sebagai sumber belajar.
5 Mengarahkan diri sendiri dalam belajar
Mengarahkan diri sendiri dalam belajar merupakan cara memulai kegiatan belajar karena lingkungan yang mendorongnya
melakukan sesuatu. Adapula orang yang mengarahkan diri sendiri di dalam belajar karena memang sistem dalam lingkungannya
memberikan peluang, selain itu ada juga orang yang melaksanakan kegiatan pengarahan diri dalam belajar itu karena
commit to user
20
faktor kebetulan ketika ia sudah mempunyai waktu luang untuk mempelajari sesuatu yang menjadi minatnya.
e. IndikatorDeterminan Kemandirian Belajar
Kemandirian belajar menurut Kartadinata 2001 mempunyai 5 aspek dan dapat dijadikan indikator antara lain :
1 Bebas bertanggung jawab dengan ciri-ciri mampu menyelesaikan
tugas-tugas yang diberikan tanpa bantuan orang lain, tidak menunda waktu dalam mengerjakan tugas, mampu membuat
keputusan sendiri, mampu menyelesaikan masalah sendiri dan bertanggung jawab atau menerima resiko dari perbuatannya.
2 Progresif dan ulet dengan ciri-ciri tidak mudah menyerah bila
menghadapi masalah, tekun dalam usaha mengejar prestasi, mempunyai usaha dalam mewujudkn harapannya, melakukan
berbagai cara untuk mencapai tujuan dan menyukai hal-hal yang menantang.
3 Inisiatif atau kreatif, dengan ciri-ciri mempunyai kreatifitas yang
tinggi, mempunyai ide-ide yang cemerlang, mempunyai hal-hal yang baru, suka mencoba-coba dan tidak suka meniru orang lain
4 Pengendalian diri, dengan ciri-ciri mampu mengendalikan emosi,
mampu mengendalikan tindakan, menyukai penyelesaian masalah secara damai, berpikir dulu sebelum bertindak dan mampu
mendisiplinkan diri perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
21
5 Kemampuan diri, dengan ciri-ciri mengenai diri sendiri secara
mendalam, dapat menerima diri sendiri, percaya pada kemampuan sendiri, memperoleh kepuasan dari usaha sendiri dan tidak mudah
terpengaruh oleh orang lain.
3. Kompetensi