Hubungan antara motivasi belajar dengan kompetensi pemasangan

74

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan motivasi belajar dan kemandirian mahasiswa dengan kompetensi pemasangan kateter mahasiswa keperawatan Stikes Yogyakarta tahun 2013.Kompetensi merupakan kemampuan dan karakteristik seseorang yang dapat digunakan untuk memprediksi seseorang pada situasi tertentu yang sangat bervariasi dan pada aktivitas pekerjaan tertentu, maka metode pengukuran kompetensi dapat ditinjau dari sudut kepentingan dan dukungan sumber daya yang dimiliki organisasi. Kompetensi pemasangan kateter yang dimiliki setiap mahasiswa tentunya dapat dipengaruhi berbagai faktor, pada penelitian ini akan menggali variabel motivasi belajar dan kemandirian belajar mahasiswa yang berhubungan dengan kompetensi pemasangan kateter.

1. Hubungan antara motivasi belajar dengan kompetensi pemasangan

kateter mahasiswa keperawatan Stikes Yogyakarta Hasil penelitian diketahui motivasi belajar dengan kategori sedang dengan kompetensi pemasangan kateter yang kompeten diketahui sebanyak 13 37,1. Analisis deskriptif memberikan gambaran adanya kecenderungan mahasiswa yang memiliki motivasi belajar sedang dapat mendukung pencapaian kompetensi pemasangan kateter. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Nariyanti 2013 Hubungan antara movitasi belajar dengan prestasi belajar IPS siswa kelas IV se-gugus Hayam Wuruk kecamatan Petarukan kabupaten Pemalang commit to user 75 dengan hasil analisis data dilakukan menggunakan statistik deskriptif dan korelasi product moment . Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar IPS pada siswa kelas SD kelas IV Segugus Hayam Wuruk Pemalang, dengan nilai korelasi sebesar 0,428. Menurut Djamarah 2008 motivasi melahirkan prestasi dalam belajar. Memiliki motivasi yang tinggi akan berpengaruh terhadap prestasi yang akan didapatkannya. Hal ini dikarenakan motivasi yang tinggi akan selalu mendorong untuk berusaha sampai yang harapkannya dapat terwujud. Berbeda dengan seseorang yang memiliki motivasi yang rendah maka hasilnya juga rendah. Biggs dan Tefler dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006 mengungkapkan motivasi belajar siswa dapat menjadi lemah. Lemahnya motivasi atau tiadanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan, sehingga mutu prestasi belajar akan rendah. Oleh karena itu, mutu prestasi belajar pada siswa perlu diperkuat terus-menerus, dengan tujuan agar siswa memiliki motivasi belajar yang kuat, sehingga prestasi belajar yang diraihnya dapat optimal. Berdasarkan perhitungan statistik diperoleh nilai korelasi rhitung sebesar 0,532 dengan tingkat signifikansi 0,001 p0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa ada hubungan motivasi belajar dengan kompetensi pemasangan kateter mahasiswa keperawatan Stikes Yogyakarta. Nilai R square sebesar 0,283 menunjukkan bahwa variabel motivasi belajar berkontribusi terhadap kompetensi pemasangan kateter mahasiswa Stikes commit to user 76 Yogyakarta, sebesar 28,3, sedangkan 71,7 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini. Hasil tersebut memberikan bukti bahwa motivasi belajar mahasiswa memiliki peran penting dan mendukung pencapaian kompetensi pemasangan kateter.Dengan demikian hipotesis penelitian yang menyatakan ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan kompetensi pemasangan kateter mahasiswa keperawatan Stikes Yogyakarta terbukti.

2. Hubungan