lxxxv STAD ditinjau dari gaya belajar dan kemampuan awal mempunyai: pengaruh
terhadap prestasi belajar siswa.
C. KERANGKA BERPIKIR.
Dari proses belajar mengajar di SMP Negeri 2 Wedarijaksa Pati, yang selalu didapatkan prestasi belajar dibawah KKM maka, peneliti menggunakan metode
penelitian eksperimen dengan pembelajaran kooperatif pada kelas VIII A, D menggunakan tipe JIGSAW dan kelas VIII B, C menggunakan tipe STAD, ditinjau
dari kemampuan awal dan gaya belajar siswa. Keberhasilan dari proses belajar mengajar ditentukan oleh prestasi yang didapat oleh siswa itu sendiri. Faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar ditentukan oleh model pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru serta keterlibatan secara
aktif oleh siswa selama KBM berjalan dalam bentuk aktifitas belajar siswa, seperti ditunjukan dibawah ini mengenai kerangka berpikir sebagai berikut:
1. Peranan pembelajaran sains melalui metode kooperatif tipe JIGSAW dan STAD dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Selama ini dalam pengelolaan pembelajaran tidak melibatkan siswa secara aktif, interaksi antar siswa kurang diperhatikan dan kecenderungan interaksi monoton, guru
sebagai “teacher center” sangat mewarnai proses pembelajaran. Oleh karena hal tersebut, maka model pembelajaran konvensional perlu diganti dengan suatu model pembelajaran
yang lebih menekankan pada pemikiran demokratis dan keaktifan siswa, cocok dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, tanpa mengecilkan arti penting pengajaran
dari guru. Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan kriteria tersebut adalah
lxxxvi pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW dan STAD. Pada kedua tipe pembelajaran ini tipe
JIGSAW diduga lebih baik dibandingkan dengan tipe STAD. 2. Peranan pembelajaran fisika bagi siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi dan
rendah terhadap prestasi belajar siswa. Selama ini keberhasilan siswa sebagian besar di pandang dari tingkat kecerdasan intelektual dimana siswa yang mempunyai kemampuan
awal tinggi akan mempunyai lebih banyak hubungan kerjasama dan berinteraksi dengan siswa lain yang memungkinkan terjadi proses pembelajaran. Ciri-ciri siswa yang memiliki
kemampuan awal tinggi antara lain: dapat menyelesaikan soal-soal dari konsep yang disajikan, dalam menjawab pertanyaan dengan susunan kata yang jelas, mudah
menyesuaikan dengan kondisi yang berbeda-beda. Dari uraian di atas, diduga kemampuan awal mempengaruhi kompetensi belajar
siswa. Siswa yang memiliki tingkat kemampuan awal tinggi mendapat prestasi lebih baik dibanding dengan siswa yang kemampuan awal rendah.
3. Peranan pembelajaran fisika bagi siswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik dan visual terhadap prestasi belajar siswa. Aktivitas siswa ini meliputi aktivitas pemecahan
masalah, mendefinisikan variabel yang berhubungan dengan masalah yang dipilih, mengumpulkan informasi yang sesuai, untuk melakukan diskusi, mempresentasikan hasil
diskusi, memperhatikan presentasi kelompok lain dan menyimpulkan hasil demontrasi dan diskusi .
Dari uraian di atas, diduga gaya belajar mempengaruhi kompetensi belajar siswa. Siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik yang sesui dengan model pembelajaran
kooperatif akan mendapat prestasi lebih baik dibanding dengan siswa yang gaya
belajarnya tidak sesui.
lxxxvii 4. Interaksi penggunaan
kemampuan awal metode pembelajaran kooperatif
terhadap prestasi belajar siswa. kemampuan awal siswa memegang peranan yang penting terhadap
kelangsungan belajar siswa untuk menempuh pelajaran yang lebih tinggi. dengan metode pembelajaran tipe JIGSAW. Hal kedua diatas akan menentukan keberhasilan atau
mempunyai interaksi yang lebih baik dibandingkan dengan kemanpuan yang rendah.. dengan pembelajaran tipe STAD.
5. Interaksi antara gaya belajar metode pembelajaran kooperatif terhadap prestasi belajar siswa, siswa yang memiliki gaya belajar yang sesui dengan model pengajaran yang
diterapkan guru maka siswa tersebut akan mendapatkan prestasi yang baik, gaya belajar kinestetik dan metode kooperatif tipe JIGSAW diduga akan menghasilkan prestasi yang
lebih baik. 6. Interaksi antara kemampuan awal, gaya belajar adalah ciri kas siswa dalam menghadapi
proses belajar mengajar, siswa akan lebih mudah menguasai pelajaran bila sesuai dengan gaya belajarnya. Sedangkan kemampuan awal tinggi akan lebih menunjang keberhasilan
siswa yang meningkat bila keduanya dapat berjalan secara seimbang. Dari hal diatas diduga yang mempunyai gaya belajar kinestetik dan kemampuan awal tinggi mempunyai
interaksi lebih baik. 7. Interaksi model pembelajaran koopratif, gaya belajar dan kemampuan awal, ketiga
variabel ini akan berjalan bersama dan saling mendukung akan dihasilkan prestasi belajar siswa yang lebih baik yaitu gaya belajar yang sesuai dengan model kooperatif tipe
JIGSAW, kemampuan awal yang tinggi, dan gaya belajar kinestetik akan menghasilkan prestasi yang lebih baik.
D. HIPOTESIS.
lxxxviii 1. Ada perbedaan pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW dan STAD
terhadap prestasi belajar siswa 2. Ada perbedaan pengaruh kemampuan awal yang tinggi dan yang rendah terhadap
prestasi belajar siswa 3. Ada perbedaan pengaruh gaya belajar visual dan kenestetik. terhadap prestasi belajar
siswa 4. Ada interaksi antara pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW dan STAD dengan
kemampuan awal yang tinggi dan yang rendah terhadap prestasi belajar siswa
5. Ada interaksi antara pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW dan STAD dengan gaya