Pembahasan ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

59

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap semangat kerja PNS Pegawai Negeri Sipil di Kecamatan Medan Sunggal. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap semangat kerja yang dilihat dari hasil perhitungan bahwa nilai p 0,005 dan nilai R = 0,691 yang bertanda positif dan menunjukkan bahwa hubungan varianel kecerdasan emosional terhadap semangat kerja adalah searah yang artinya semakin tinggi kecerdasan emosional maka semangat kerja juga akan tinggi. Selain itu dari nilai koefisien determinan R-square yang diperoleh dari pengaruh kecerdasan emosional terhadap semangat kerja pada subjek penelitian adalah sebesar 0,478. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh kecerdasan emosional terhadap semangat kerja pada PNS Pegawai Negeri Sipil di Kecamatan dan Kelurahan se-Kecamatan Medan Sunggal adalah sebesar 47,8. Yang artinya, kecerdasan emosional memberikan sumbangan efektif sebesar 47,8 dalam mempengaruhi semangat kerja. Terdapat beberapa alasan yang dapat menerangkan mengapa kecerdasan emosional dapat mempengaruhi semangat kerja pegawai. Pertama emotional intelligence adalah faktor yang paling menentukan keberhasilan seseorang dalam bekerja. Dengan kecerdasan emosional seseorang akan memiliki kemampuan dalam merasakan, memahami dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi Cooper dan Sawaf, 2000. Hal ini sejalan dengan yang dinyatakan oleh Meyer 2008 bahwa Universitas Sumatera Utara 60 kecerdasan emosional yang baik akan menjaga seseorang agar tetap tenang, dan strategis dalam menghadapi permasalahan yang timbul dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan semangat morale kerja karyawan. Kedua, Bar-On menyatakan kecerdasan emosional merupakan serangkaian kemampuan pribadi, emosi dan sosial yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berhasil dalam mengatasi tuntutan dan tekanan lingkungan dalam Goleman, 2000. Cooper dalam Kahtani, 2013 mengatakan apabila seseorang mampu mengelola emosi dengan baik pasti akan memiliki hasil yang sukses. Adapun hasil yang didapatkan seseorang apabila mampu mengelola emosi dengan baik diantaranya adalah dapat memberikan pengaruh pada loyalitas, komitmen, produktivitas, inovasi dan kinerja seseorang dalam tim, yang tentunya juga akan berguna dalam memberikan semangat seseorang dalam melakukan pekerjaannya. Alasan yang ketiga adalah, kecerdasan emosional sangat mempengaruhi efektivitas organisasi dalam pengembangan bakat karyawan, pembentukan semangat dan komitmen kerja karyawan Cherniss Goleman, 2001. Selain itu kecerdasan emosional juga dibutuhkan bagi seorang pemimpin, yang mana dengan kecerdasan emosional yang tinggi pemimpin dapat berinteraksi dengan banyak orang baik didalam maupun luar organisasi dan membantu dalam membentuk semangat kerja karyawan Deshwal,2016. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Boyatzis 2001 Cherniss 1998 pada karyawan dalam sebuah perusahaan, hasil penelitian menunjukkan bahwa karyawan yang memiliki skor kecerdasan emosional yang tinggi akan menghasilkan kinerja yang lebih baik yang bisa dilihat melalui kualitas dan kuantitas yang diberikan Universitas Sumatera Utara 61 karyawan tersebut terhadap perusahaan. Hal yang senada juga diungkapkan oleh Hayward dalam Kahtani, 2013 bahwa emosi juga akan berdampak pada segala sesuatu yang seseorang lakukan. Hal ini karena emosi dapat menyebabkan peningkatan semangat kerja antara karyawan, tetapi juga bisa sebaliknya. Lebih lanjut, emotional intelligence sangat berperan dalam pekerjaan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa alasan diantaranya adalah, pada posisi yang berhubungan dengan banyak orang, seseorang akan lebih sukses bekerja, karena mereka lebih berempati dan lebih peka akan kebutuhan orang lain. Seseorang juga akan menanggung stress yang lebih kecil karena biasa dengan mudah mengungkapkan perasaan, bukan memendamnya. Selain itu ketika menghadapi masalah dan tekanan dalam bekerja, seseorang menjadi tidak mudah putus asa dan frustasi, justru membuatnya menjadi termotivasi dan tetap semangat dalam mencapai tujuan yang dicita-citakan Sehingga dapat dikatakan bahwa, kecerdasan emosional dapat membuat seseorang menjadi pandai dalam menggunakan emosinya. Kecerdasan emosional juga sangat diperlukan seseorang dalam dunia kerja, ketika seseorang memiliki masalah ataupun sedang menghadapi tekanan dalam pekerjaannya, maka dengan kecerdasan emosional yang dimiliki seseorang dapat dengan mudah untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan lebih baik Martin, 2003. Tingkat kecerdasan emosional dan frekuensi semangat kerja dapat dilihat melalui perbandingan mean hipotetik dan mean empirik. Perbandingan mean hipotetik dan mean empirik menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan emosional subjek penelitian berada di atas rata-rata tingkat kecerdasan emosional pada Universitas Sumatera Utara 62 umumnya. Hal ini dapat dilihat melalui skor mean empirik yang lebih besar dibandingkan dengan skor mean hipotetik 123,85 96 . Kategorisasi tingkat kecerdasan emosional membuktikan hal tersebut. Di mana, lebih dari setengah populasi penelitian memiliki tingkat kecerdasan emosional yang tinggi, yaitu sebanyak 50 orang 69,4. PNS Pegawai Negeri Sipil yang memiliki tingkat kecerdasan emosional yang sedang sebanyak 22 orang 30,6, dan hasil juga menunjukkan bahwa tidak ada PNS Pegawai Negeri Sipil di Kantor Camat Kelurahan Se-Kecamatan Medan Sunggal yang memiliki kecerdasan emosional yang rendah. Untuk variabel semangat kerja, perbandingan mean hipotetik dan mean empirik menunjukkan bahwa semangat kerja subjek penelitian berada di atas rata- rata tingkat semangat kerja pada umumnya 155,07 114. Hal tersebut didapatkan melalui perbandingan dimana mean empirik lebih besar dari mean hipotetik. Dan pada hasil kategorisasi variabel semangat kerja ditemukan bahwa sebanyak 8 orang 11,1 PNS Pegawai Negeri Sipil berada pada kategori sedang dan 64 PNS Pegawai Negeri Sipil 88,9 berada pada kategori tinggi dan hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat PNS Pegawai Negeri Sipil yang memiliki semangat kerja yang rendah. Universitas Sumatera Utara 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dan saran terkait dengan hasil yang diperoleh dari penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan kesimpulan dari penelitian dan pada bagian akhir akan dijabarkan saran yang bersifat praktis dan metodologis yang nantinya dapat berguna bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan tema yang berkaitan dengan penelitian ini.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data penelitian dapat ditarik kesimpulan mengenai hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, yaitu : 1. Ada pengaruh positif antara kecerdasan emosional terhadap semangat kerja PNS Pegawai Negeri Sipil di Kecamatan Medan Sunggal. 2. Pengaruh kecerdasan emosional terhadap semangat kerja PNS Pegawai Negeri Sipil di Kecamatan Medan Sunggal sebesar 47,8. 3. Hasil analisa data menunjukkan bahwa rata-rata PNS di Kecamatan Medan Sunggal memiliki tingkat semangat kerja yang tinggi. 4. Hasil analisa data menunjukkan bahwa rata-rata PNS di Kecamatan Medan Sunggal memiliki tingkat kecerdasan emosional yang tinggi. Universitas Sumatera Utara