Validasi Metode Kadar Nitrit dan Nitrat .1 Kurva Serapan

dengan kadar nitrit dan nitrat yang paling rendah yaitu 51,96 µgg untuk nitrit dan 2,00 µgg untuk nitrat, sehingga sosis ini paling aman dikonsumsi oleh masyarakat. Dari penelitian yang dilakukan tidak diketahui apakah kadar nitrat yang diperoleh berasal dari sosis yang ke dalamnya ditambahkan nitrat atau tidak, karena dari semua label sampel sosis yang digunakan tidak disebutkan adanya penambahan nitrat. Pada dasarnya nitrat dapat terbentuk dari hasil oksidasi nitrit menjadi nitrat atau nitrat tersebut berasal dari bahan baku pada saat proses pembuatan sosis Silalahi, 2005. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 722MENKESIX1988, penggunaan nitrit pada daging olahan dan daging awetan memiliki batas maksimum yakni 125 µgg, Sedangkan penggunaan nitrit pada daging olahan dan daging awetan memiliki batas maksimum yakni 500 µgg. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, diperoleh data bahwa semua sampel yang diperiksa mengandung kadar nitrit dan nitrat yang masih memenuhi persyaratan yang berlaku.

4.3.5 Validasi Metode

Validasi metode dilakukan untuk memastikan bahwa metode yang digunakan telah sesuai dengan tujuan yang dimaksudkan. Beberapa parameter analisis yang perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan hasil validasi metode yang baik adalah batas deteksi, batas kuantitas, kecermatan accuracy, dan keseksamaan precision Harmita, 2004. Batas deteksi dan batas kuantitas dihitung dari persamaan regresi yang diperoleh dari kurva kalibrasi. Batas deteksi dan batas kuantitas yang diperoleh dari penelitian ini berturut-turut adalah 1,45 µgml dan 4,83 µgml. Kadar nitrit Universitas Sumatera Utara dan nitrat semua sampel sosis berada di atas batas deteksi dan batas kuantitas sehingga metode memenuhi kriteria cermat dan seksama. Akurasi ditentukan dengan menggunakan metode penambahan bahan baku. Uji validasi untuk nitrit Tabel 4.4 pada sampel tidak bermerek A dilakukan dengan penambahan bahan baku nitrit sebanyak 9,99 µgml. Dan uji validasi untuk nitrat Tabel 4.5 pada sampel merek kimbo dilakukan dengan penambahan bahan baku nitrat sebanyak 19,86 µgml. Kisaran rata-rata hasil uji perolehan kembali untuk analit yang diperiksa adalah 90-107 dan Relatif Standar Deviasi RSD 2 Harmita, 2004. Hasil uji perolehan kembali yang diperoleh untuk analit yang diperiksa yaitu 106,17 dengan RSD 0,5898 untuk nitrit dan 100,19 dengan RSD 0,6169 untuk nitrat, batas deseksi sebesar 1,45 µgml dan batas kuantitas sebesar 4,83 µgml. Dari hasil yang diperoleh, maka dapat dinyatakan bahwa proses pengujian yang dilakukan cukup baik karena didapat hasil uji yang cukup baik yang masih berada dalam batas yang ditentukan. Tabel 4.4. Data hasil uji validasi pemeriksaan nitrit pada sosis No Konsentrasi sebelum penambahan bahan baku nitrit µgg Bahan baku nitrit yang ditambahkan µgml Konsentrasi setelah penambahan bahan baku nitrit µgg Perolehan kembali 1 107,86 9,99 µgml 116,69 88,39 2 108,12 117,20 90,89 3 107,61 117,97 107,70 4 106,35 118,22 118,81 5 106,35 118,22 118,81 6 106,85 118,47 116,32 Rata-rata Perolehan kembali 106, 82 Simpangan Baku SD 0,6948 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5. Data hasil uji validasi pemeriksaan nitrat pada sosis No Konsentrasi sebelum penambahan bahan baku nitrat µgg Bahan baku nitrat yang ditambahkan µgml Konsentrasi setelah penambahan bahan baku nitrat µgg Perolehan kembali 1 52,17 19,87 µgml 72,86 104,12 2 52,14 71,82 99,04 3 52,14 72,52 102,41 4 52,17 72,52 102,56 5 52,17 72,17 100,65 6 52,17 72,52 102,41 Rata-rata Perolehan kembali 101, 86 Simpangan Baku SD 0,4481 Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN