13
Dalam kaitannya antara pengertian persepsi di atas dengan taman kota, maka persepsi dari pejabat publik tentu akan menentukan arah kebijakan dan
pembangunan yang akan dilakukan mengenai taman kota. Ketika pejabat publik memiliki persepsi bahwa ketersediaan taman kota merupakan suatu hal yang
penting untuk diwujudkan di Kota Binjai dengan berbagai manfaatnya, maka sudah tentu kebijakan-kebijakan yang mendukung keberadaan taman kota akan
muncul. Persepsi yang dimakusdkan disini adalah kesan yng ditangkap oleh pejabat publik setalah ia melakukan pengamatan baik secara langsung maupun
tidak langsung mengenai kondisi lingkungan perkotaan dan kebutuhan masyarakat saat ini, dan kemudian dikaitkan dengan fungsi dari taman kota. Sehingga pada
akhirnya kesan tersebut dianalisis, dinterpretasi dan diimplementasikan menjadi sebuah kebijakan pembangunan.
Selain persepsi dari pejabat publik, penelitian ini juga akan meneliti persepsi mengenai taman kota dari sudut pandang masyarakat yang pada era saat
ini dianggap sebagai objek sekaligus subjek pembangunan. Ketika persepsi dari masyarakat dijadikan salah satu pertimbangan dalam mewujudkan kebijakan,
maka besar kemungkinan kebijakan tersebut akan bermanfaat dengan baik. Untuk itu, keselarasan persepsi antara pejabat publik dan masyarakat tentu menjadi suatu
hal yang penting untuk diwujudkan.
a. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Robbins 2002 menyatakan ada tiga faktor yang memengaruhi terjadinya suatu persepsi, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
14
1. Pelaku persepsi
Jika seorang individu melihat suatu target dan mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya, penafsiran itu dipengaruhi oleh karakteristik-karakteristik
pribadi dari pelaku persepsi individu tersebut. Adapun karakteristik pribadi yang lebih relevan memengaruhi persepsi adalah sikap, motif, kepentingan
atau minat, pengalaman masa lalu dan pengharapan. 2.
Target Karakteristik-karakteristik dalam target yang akan diamati dapat
memengaruhi apa yang dipersepsikan. Apa yang kita lihat bergantung bagaimana kita memisahkan suatu bentuk dalam latar belakangnya yang
umum. Objek-objek yang berdekatan satu sama lain akan cenderung dipersepsikan bersama-sama, bukan secara terpisah.
3. Situasi
Dalam melihat objek atau peristiwa, unsur-unsur lingkungan sekitar juga memengaruhi persepsi, selain itu, waktu dan keadaan objek yang dilihat
dapat memengaruhi persepsi.
b. Macam-macam Persepsi
Proses pemahaman terhadap rangsang atau stimulus yang diperoleh oleh indera menyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Persepsi visual, didapatkan dari indera penglihatan. Persepsi ini adalah
persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan mempengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya. Persepsi visual merupakan topik
Universitas Sumatera Utara
15
utama dari bahasan persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering dibicarakan dalam konteks sehari-hari.
2. Persepsi auditori, didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.
3. Persepsi perabaan, didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.
4. Persepsi penciumanatau faktor didapatkan dari indera penciuman yaitu
hidung. 5.
Persepsi pengecapanatau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah.
Dalam kaitannya dengan kehidupan sosial, dikenal juga persepsi sosial yaitu suatu proses yang terjadi dalam diri seseorang yang bertujuan untuk
mengetahui, menginterpretasi, dan mengevaluasi orang dan objek lain yang dipersepsi, baik mengenai sifatnya, kualitasnya, ataupun keadaan lain yang ada
dalam diri atau objek tersebut, sehingga terbentuk gambaran mengenai dan objek yang dipersepsikan. Sejalan dengan hal sosial, taman kota tentu juga memiliki
keterkaitan dengan aspek kehidupan sosial. Meski secara kontekstual aspek taman kota lebih menyangkut aspek lingkungan, namun nilai sosial yang dihasilkan oleh
taman kota juga sangat berkaitan erat dengan keberlangsungan kehidupan manusia sehari-hari.
Taman kota yang berfungsi sebagai tempat edukasi, refreshing, sekaligus wahana berkumpul bersama secara gratis dengan nuansa kesejukan alam tentu erat
kaitannya dengan kehidupan warga. Warga sebagai objek pembangunan tentu meskinya dilibatkan dalam setiap agenda pembangunan yang akan dilakukan agar
tercipta pembangunan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
16
Persepsi dari masyarakat mengenai taman kota pun tentu bervariasi, mulai dari persepsi mengenai ketersediaan taman kota, jenis taman kota yang seharusnya
dibangun dan hal lain terkait dengan taman kota. Hal inilah yang meski menjadi pertimbangan oleh pejabat publik sebelum memutuskan suatu kebijakan terkait
dengan pembangunan dan pengelolaan taman kota. Persepsi dari masyarakat inilah yang akan dimuat dalam penelitian ini
dalam hal kaitannya dengan fungsi dari taman kota. Pada penelitian ini peneliti akan berfokus pada persepsi dari masyarakat Binjai mengenai fungsi dari taman-
taman kota yang ada di Kota Binjai sendiri. Variasi persepsi yang dimunculkan oleh setiap masyarakat tentu menghasilkan kemenarikan tersendiri dalam
penelitian ini. Sehingga dari keragaman persepsi tersebut diharapkan dapat menjadikan masukan yang lebih lagi kepada pejabat publik guna mengolah dan
memanajerial taman kota kedepannya agar dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat yang tentunya tidak terlepas dari visi misi pembangunan di
Kota Binjai itu sendiri.
2. Masyarakat dan Pejabat Publik a. Masyarakat