Pejabat Publik Masyarakat dan Pejabat Publik a. Masyarakat

21 cara berpikir yang lebih logis dan sehat dibandingkan dengan masyarakat yang belum memiliki KTP. Pemilahan masyarakat yang akan diteliti juga dilakukan berdasarkan kelas usianya, mulai dari remaja, orang tua hingga kakek dan nenek. Hal ini dilakukan untuk melihat dinamika persepsi yang timbul di masyarakat dengan variasi usia. Tentu, akan muncul keberagaman persepsi dari setiap kelas usianya dan menjadikan penelitian ini akan lebih menarik dan dapat menghasilkan kesimpulan yang bisa mencakup kebutuhan dan keinginan seluruh lapisan masyarakat. Tidak hanya berdasarkan kelas usia, penelitian ini juga akan dilakukan pada masyarakat berdasarkan profesi yang dimiliki, mulai dari mahasiswa, pegawai pemerintahan, karyawan di perusahaan swasta, tukang becak, sopir angkutan umum dan berbagai profesi lain yang sedang digeluti. Hal ini dilakukan mengingat pekerjaan dan lingkungan individu sedikit banyaknya akan mempengaruhi pola pikir individu tersebut terhadap suatu objek permasalahan, dalam hal ini kaitannya dengan taman kota. Keberagaman sasaran penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini tentu diharapkan mampu memunculkan kompleksitas persepsi yang beragam dan dapat memunculkan satu kesimpulan menyeluruh yang dapat mewakilkan masyarakat Kota Binjai mengenai persepsinya terhadap fungsi dari taman kota di Kota Binjai.

b. Pejabat Publik

Istilah pejabat publik terdiri dari dua suku kata, yaitu pejabat dan publik. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI memberi pengertian pejabat adalah pegawai pemerintah yang memegang jabatan penting unsur pimpinan. Universitas Sumatera Utara 22 Sementara, istilah publik diartikan dengan orang banyak umum . Dari pengertian ini, dapat dipahami bahwa pejabat publik merupakan pegawai pemerintah yang memegang jabatan penting sebagai pimpinan yang mengurusi kepentingan orang banyak guna mewujudkan cita-cita suatu negara terutama dalam hal pelayanan publik. Berdasarkan defenisi tersebut, maka seseorang dapat dikatakan sebagai pejabat publik apabila dia merupakan pegawai pemerintah, menjabat sebagai pimpinan, dan bertugas mengurusi kepentingan orang banyak. Dalam kaitannya dengan hukum tata negara dan hukum administrasi negara, istilah pejabat publik memiliki makna yang sama dengan istilah pejabat tata usaha negara 14 . Oleh karenanya, perlu dikemukakan pendapat Hans Kelsen sebagaimana dikemukakan oleh Jimly Asshiddiqie, bahwa setiap jabatan yang menjalankan fungsi-fungsi law creating function and law applying function adalah pejabat tata usaha negara. Artinya, bahwa setiap jabatan yang melaksanakan fungsi-fungsi pembuatan dan pelaksanaan norma hukum negara dapat disebut sebagai pejabat tata usaha negara atau pejabat publik 15 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 juncto Undang-undang Nomor 9 Tahun 2004 UU No. 51986 jo UU No. 92004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik juga turut menerangkan mengenai pejabat publik, pada pasal 1 angka 2 menyatakan bahwa badan atau pejabat tata usaha negara adalah badan atau pejabat yang melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan peraturan perundang- . 14 James Bowman S,Achieving Competencies in Public Services. The Profesional Edge,Second EditionArmonk N.Y.: M.E. Sharpe, 2010, hlm. 23 15 EmileKholtoff, Ethics and New Public ManagementDen Haag: BJU, 2007, hlm. 124 Universitas Sumatera Utara 23 undangan yang berlaku 16 UU No. 8 tahun 2008 memberi peristilahan yang lebih tegas dan jelas, hal ini sebagaimana dinyatakan dalam pasal 1 angka 8 yang menyatakan bahwa pejabat publik adalah orang yang ditunjuk dan diberi tugas untuk menduduki posisi atau jabatan tertentu pada badan publik. Sementara, yang dimaksud badan publik sebagaimana dinyatakan dalam pasal 1 angka 3 Undang-undang yang sama menyatakan bahwa badan publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja NegaraAPBN danatau Anggaran Pendapatan dan Belanja DaerahAPBD, atau organisasi nonpemerintah yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja NegaraAPBN danatau Anggaran Pendapatan dan Belanja DaerahAPBD, sumbangan masyarakat, danatau luar negeri . Badan yang dimaksudkan disini adalah institusi atau organ, sementara pejabat adalah orang perorangan yang menduduki jabatan tertentu. Jika dicermati bunyi ketentuan tersebut, bahwa pejabat tata usaha negara itu bukan hanya pegawai pemerintah saja, akan tetapi siapapun, institusi atau orang perorang, yang menjalankan tugas-tugas pemerintahan atas amanat dari peraturan perundang-undangan, dapat disebut sebagai pejabat tata usaha negara. 17 Dari berbagai pandangan yang dipaparkan mengenai pengertian pejabat publik, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksudkan dengan pejabat publik adalah orang yang menduduki jabatan pada organ pemerintahan atau nonpemerintahan, . 16 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 juncto Undang-undang Nomor 9 Tahun 2004 UU No. 51986 jo UU No. 92004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara 17 Undang-undang Nomor 8 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik Universitas Sumatera Utara 24 yang tugas dan fungsi pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, dimana untuk menjalankan tugas dan fungsi tersebut digunakan dana yang bersumber dari keuangan negara APBN danatau APBD, apakah sebagian atau seluruhnya. Pejabat publik tentu erat kaitannya dengan pelayanan publik. Defenisi pelayanan publik sendiri adalah semua kegiatan yang pemenuhannya harus dijamin, diatur, dan diawasi oleh pemerintah, karena diperlukan untuk perwujudan dan perkembangan kesaling-ketergantungan sosial, dan pada hakikatnya, perwujudan sulit terlaksana tanpa campur tangan kekuatan pemerintah 18 . Pelayanan publik perlu memperhitungkan beberapa unsur yaitu 19 1. Pelayanan publik merupakan pengambilalihan tanggung jawab oleh kolektivitas atas sejumlah kekayaan, kegiatan, atau pelayanan dengan menghindari logika milik peribadi atau swasta karena tujuannya pertama- tama bukan mencari keuntungan. : 2. Pelayanan publik mempunyai beragam bentuk organisasi hukum, baik di dalam maupun di luar sektor publik. 3. Pelayanan publik merupakan lembaga rakyat yang memberi palayanan kepada warga negara, memperjuangkan kepentingan kolektif, dan menerima tanggung jawab untuk memberi hasil. 4. Kekhasan pelayanan publik terletak dalam upaya merespon kebutuhan publik sebagai konsumen. 18 BorisLibois,Ethique de I’information. Paris: Fayard, 2002, hlm. 139 19 Haryatmoko,Etika Publik untuk Integritas Pejabat Publik dan Politisi Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2011, hlm. 85 Universitas Sumatera Utara 25 Menurut B. Libois, ada tiga prinsip pelayanan publik, yaitu kontinuitas, kesetaraan dan adaptif. Kontinuitas dipahami sebagai tidak boleh berhenti sama sekali meskipun ada pemogokan. Kesetaraan berarti tiadanya diskriminasi. Adaptif berarti selalu mengikuti perkembangan kebutuhan sosial. Dalam kaitan dengan taman kota, maka prinsip adaptif dan kontinuitas berkaitan dengan hal taman kota. Hal ini dikarenakan ketersediaan taman kota meskinya harus selaras dengan perkembangan kebutuhan sosial dan manfaatnya dapat dirasa secara berkelanjutan bukan hanya dalam jangka waktu pendek semata. Dalam mewujudkan pelayanan publik yang baik, ada tiga kompetensi yang meski dimiliki oleh pejabat publik, yaitu kompetensi teknis, leadership, dan kompetensi etis 20 Ada tujuh unsur penting dalam manajemen baru pelayanan publik yang setidaknya meski dimiliki oleh pejabat publik . Ketiga kompetensi ini diperlukan agar pejabat publik mampu mewujudkan pelayanan yang baik dalam menghadapi perubahan yang cepat berkat teknologi informasi. 21 1. Perampingan dan semangat kewirausahaan , yaitu: 2. Desentralisasi 3. Penggunaan perencanaan dan lingkaran kontrol 4. Organisasi kerja yang lebih luwes, berbeda dengan kekuatan hirearki birokrasi model lama 20 Boris Libois, Ethique de I’information Bruxelles: Ed.de L’Universite de Bruxelles, 1994, hlm. 153 21 Djoko Sujarto,Pilihan Strategis “Suatu teknik Pengambilan Keputusan dalamPerencanaan Wilayah dan Kota”Bandung: Penerbit ITB, 2001 hlm. 77 Universitas Sumatera Utara 26 5. Prioritas pada masyarakat yang dilayani dan pada kepuasan publik, bukan pada prosedur organisasi 6. Ditandai oleh orientasi yang ukuran utamanya adalah hasil atau kinerja dan pertanggungjawaban, bukan lagi menekankan pada metode atau prosedur 7. Pelimpahan tanggung jawab yang semakin besar kepada pelayan publik dalam rangka mencapai ideal etika pelayanan publik yaitu efektivitas, efesiensi, dan penghematan Dalam kaitannya dengan tujuh unsur dalam manajemen baru pelayanan publik tersebut, maka unsur keempat yaitu mengenai kepuasan publik tentu berhubungan dengan persepsi masyarakat. Dalam artian, kebijakan-kebijakan yang diputuskan oleh pejabat publik tentu akan lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang berujung pada kepuasan masyarakat jika terlebih dahulu diminta atau dicari tau persepsi masyarakat mengenai pembangunan yang akan dilakukan. Berdasar pada penjabaran mengenai arti, maksud, peran, komponen, fungsi dan hal lainnya mengenai pejabat publik, maka dalam penelitian ini akan dilakukan wawancara dengan fokus pada beberapa aspek pejabat publik di Kota Binjai, yaitu Bapak Irwansyah Nasution, S.Sos., selaku Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan DKP Kota Binjai dan juga Ibu Puji Asti Purnamasari Ren, ST., selaku Kepala Seksi Penghijau Bidang Pertamanan dan PU Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Binjai. Dari 49 pejabat publik yang ada di Kota Binjai, dua Universitas Sumatera Utara 27 pejabat publik ini dipilih menjadi fokus penelitian dikarenakan posisinya yang dianggap berhubungan dengan taman kota. Kadis DKP selaku dinas yang memiliki tugas pokok dan fungsi tupoksi dalam hal pengelolaan taman kota sudah jelas sangat berkaitan erat dengan berbagai hal yang mencakup taman kota, sementara Kepala Seksi Penghijauan Pertamanan sebagai pejabaat publik yang diamanahkan untuk fokus pada penghijauan terkhusus taman maka memiliki informasi yang mendalam terkait dengan manajemen taman kota. Hal inilah yang menjadikan peneliti fokus pada dua pejabat publik ini dengan tujuan untuk mendapatkan sumber informasi yang dapat mewakili persepsi dan arah pembangunan dari berbagai pejabat publik terkait taman kota.

3. Persepsi Masyarakat dan Pejabat Publik