diterima, berarti bahwa variabel sumber daya manusia, prasarana dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai pada
Kopertis Wilayah I Medan. Besarnya korelasi terhadap sumber daya manusia, prasarana yang sesuai dan lingkungan kerja yang kondusif ternyata secara
bersama-sama akan mempengaruhi kinerja pegawai di Kopertis Wilayah I Medan. Besarnya tingkat pengaruh ketiga variabel ini dapat dijadikan pedoman bagi
pimpinan Kopertis Wilayah I Medan sebagai upaya dalam meningkatkan kinerja pegawai. Upaya dalam meningkatkan kinerja pegawai ini dapat mudah dilakukan
dengan senantiasa mempertimbangkan butir-butir setiap indikator dari variabel sumber daya manusia, prasarana, dan lingkungan kerja, yang menjadi kebutuhan
setiap pegawai di Kopertis Wilayah I Medan.
4.4.4. Uji Determinasi R
2
Uji ini digunakan untuk mengukur kedekatan hubungan dari model yang dipakai. Koefisien Determinasi R
2
yaitu angka yang menunjukan besarnya kemampuan varians atau penyebaran dari variabel-variabel bebas yang
menerangkan variabel tidak bebas atau angka yang menunjukan seberapa besar variabel tidak bebas dipengaruhi oleh variabel-variabel bebas lainnya. Besarnya
nilai koefisien determinasi adalah antara 0 hingga 1 0 R
2
1, dimana nilai koefisien mendekati 1, maka model tersebut dikatakan baik karena semakin dekat
antara variabel bebas dengan variabel tidak bebasnya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14. Hasil Uji Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 1
.848
a
.719 .705
1.259 a. Predictors: Constant, LINGKUNGAN KERJA, SUMBER DAYA MANUSIA, PRASARANA
b. Dependent Variable: KINERJA PEGAWAI
Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Hasil pengolahan data dari Lampiran 14
Dari Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa nilai R sebesar 0,848 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara kinerja pegawai dengan tiga variabel
independen-nya kuat karena diatas alpha 0,5. Nilai R Square koefisien determinasi sebesar 0,719 dan besarnya koefisien determinasi yang sudah
disesuaikan atau angka Adjusted R Square adalah sebesar 0,705. Hal ini menunjukkan bahwa 71,9 variabel kinerja pegawai di Kopertis Wilayah I
Medan dipengaruhi oleh sumber daya manusia, prasarana dan lingkungan kerja, sedangkan sisanya 28,1 dipengaruhi oleh variabel-variabel bebas lain yang
tidak dijelaskan oleh model penelitian ini. Faktor lain yang dimaksud disini adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai selain dari sumber daya
manusia, prasarana dan lingkungan kerja. Seperti kepemimpinan, motivasi,
kepuasan kerja, stress, rotasi dan sebagainya.
4.4.5. Uji Hipotesis Secara Parsial Uji t
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengujian secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.15. Tabel 4.15. Hasil Uji t Secara Parsial
Coefficients
a
Model t
Sig. 1
Constant 1.026
.309 SUMBER DAYA MANUSIA
3.929 .000
PRASARANA 3.472
.001 LINGKUNGAN KERJA
2.449 .017
a. Dependent Variable: KINERJA PEGAWAI
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Hasil pengolahan data dari Lampiran 14
Dari Tabel 4.15, diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Uji Hipotesis Parsial Variabel Sumber Daya Manusia
Nilai T
hitung
untuk variabel sumber daya manusia adalah 3,929 lebih besar jika dibandingkan dengan T
tabel
1,960, atau nilai sig. t untuk variabel Sumber Daya Manusia adalah 0,00, lebih kecil dari alpha 0,25.
Berdasarkan hasil kriteria pengujian dan nilai T
hitung
yang diperoleh, maka menolak H0 dan menerima H1 untuk variabel sumber daya
manusia. Dengan demikian secara parsial sumber daya manusia berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai Kopertis Wilayah I
Medan. Hal ini berarti dengan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas akan meningkatkan kinerja pegawai pada Kopertis wilayah I
Medan untuk masa yang akan datang dengan menyediakan pelayanan yang akurat dan tepat waktu agar lebih efektif dan efisien.
2. Uji Hipotesis Parsial Variabel Prasarana
Universitas Sumatera Utara
Nilai T
hitung
untuk variabel Prasarana adalah 3,472 lebih besar jika dibandingkan dengan T
tabel
1,960, atau nilai sig. t untuk variabel Prasarana adalah 0,001, lebih kecil dari alpha 0,25. Berdasarkan hasil
yang diperoleh, maka menolak H0 dan menerima H1 untuk variabel Prasarana. Dengan demikian secara parsial prasarana berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kopertis wilayah I Medan. Berarti pimpinan Kopertis Wilayah I Medan sangat
mengutamakan kelengkapan prasarana untuk menunjang kelancaran operasional kerja pegawai. Dengan dipenuhinya sarana kerja yang ada
hal ini menunjukkan komitmen koordinator Kopertis Wilayah I Medan terhadap penyediaan prasarana, dengan demikian tidak ada alasan bagi
pegawai untuk tidak bekerja secara optimal. 3. Uji Hipotesis Parsial Variabel Lingkungan Kerja
Nilai T
hitung
untuk variabel Lingkungan Kerja adalah 2,449 lebih besar dari T
tabel
1,960, atau nilai sig.t untuk variabel lingkungan kerja adalah 0,017, lebih kecil dari alpha 0,25. Berdasarkan hasil yang diperoleh,
maka menolak H0 dan menerima H1 untuk variabel lingkungan kerja. Dengan demikian secara parsial lingkungan kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada Kopertis wilayah I Medan. Hal ini berarti dengan lingkungan kerja yang kondusif, nyaman
dan aman akan dapat meningkatkan kinerja pegawai pada Kopertis wilayah I Medan.
Universitas Sumatera Utara
4.5. Pembahasan