Pengujian Asumsi Klasik Hasil Pengujian

4.4. Hasil Pengujian

4.4.1. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis dari penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memastikan bahwa alat uji regresi berganda dapat dipergunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, maka alat uji statistik regresi berganda dapat dipergunakan. Asumsi yang mendasari model regresi adalah asumsi klasik, Manurung, 2003:158 yaitu: 1. Pengujian Normalitas Pengujian Normalitas dapat dilihat dari dua bagian yaitu analisis statistik dan analisis grafik. 1.1. Analisis Statistik Uji normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran stochastic term error yang dihasilkan oleh model regresi. Secara statistik ada dua komponen normalitas yaitu skewness dan kurtosis. Skewness berhubungan dengan simetri distribusi sedangkan kurtosis berhubungan dengan puncak dari suatu distribusi. Metode yang dipakai adalah metode Jargue – Bera, dengan rumus: JB = N {S 2 6 + K-3 2 24} JB, S dan K masing-masing dalam statistic Jargue-Bera, koefisien Skewness dan koefisien Kurtosis. Nilai z dibandingkan dengan nilai kritisnya untuk alpha  0,05 nilai kritisnya 1,96. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10. Analisis Statistik Sumber Daya Manusia Prasarana Lingkungan Kerja N Valid 65 65 65 Missing Skewness -.073 -.028 -.209 Std. Error of Skewness .297 .297 .297 Kurtosis -.693 -.609 -.483 Std. Error of Kurtosis .586 .586 .586 Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Hasil pengolahan data dari Lampiran 14 Dari Tabel 4.10 analisis statistik di atas, nilai Jarque-Bera JB sebagai berikut: JB = N {S 2 6 + K-3 2 24} JB = 65 {-0,073 + -0,028 + -0,209 2 6 + -0,693 – 0,609 – 0,483 -3 2 24} JB = 61,49 Dari perhitungan di atas diperoleh nilai JB = 61,49, artinya data yang dianalisis berdistribusi normal karena nilai Jarque –Bera JB = 61,49 1,96. a. Analisis Grafik Normal tidaknya data dapat dideteksi melalui histogram dan plot grafik. Data dalam keadaan normal apabila distribusi data menyebar di sekitar garis diagonal serta dapat dilihat dari kurva normal yang tidak condong ke kiri dan ke kanan histogram. Hasil pengujian dapat dilihat pada Gambar 4.1. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1. Grafik Histogram Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Hasil pengolahan data dari Lampiran 14 Dengan cara membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal, dari Gambar 4.1 dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena grafik histogram menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal yang tidak menceng kiri maupun menceng kanan atau normal. Dalam hal ini berarti H0 diterima yang berarti data residual berdistribusi normal. Berdasarkan Gambar 4.2. dapat dilihat bahwa penyebaran data berada pada sekitar garis diagonal dan mengikuti garis arah diagonal, maka nilai residual terstandarisasi. Dengan demikian model regresi hipotesis pertama tersebut memenuhi standar asumsi normalitas. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2. Grafik Hasil Uji Normalitas Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Hasil pengolahan data dari Lampiran 14 2. Uji Multikolinieritas Multikolinieritas merupakan fenomena adanya korelasi yang sempurna antara satu variabel bebas dengan variabel bebas lain. Jika terjadi multikolinieritas, maka akan mengakibatkan timbulnya kesalahan standar penaksir dan probabilitas untuk mengukur ada tidaknya variabel yang berkorelasi, maka digunakan alat uji atau deteksi Variance Inflation Factor VIF, dimana VIF tidak boleh lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0.1. Hasil pengujian multikolinieritas pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.11 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11. Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a No. Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Sumber Daya Manusia X1 .374 2.674 2 Prasarana X2 .372 2.692 3 Lingkungan Kerja X3 .907 1.102 Dependent Variabel: Kinerja Pegawai Y Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Hasil pengolahan data dari Lampiran 14 Berdasarkan hasil pengelolaan pada Tabel 4.11 di atas, dapat dilihat bahwa nilai VIF untuk masing-masing variabel bebas adalah lebih kecil dari 10 dan tolerance value tidak kurang dari 0.1. Hal ini membuktikan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak terdapat gejala Multikolinieritas. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi kesamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homokedastisitas, dan jika varian berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil pengujian heteroskedastisitas dengan menggunakan metode grafik dapat dilihat pada Gambar 4.3. Dengan melihat Gambar 4.3. terlihat titik menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber :Hasil Penelitian, 2012 Hasil pengolahan data dari Lampiran 14 Dengan menggunakan metode gambar di atas dapat diambil keputusan dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur maka akan terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara

4.4.2. Hasil Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Sumber Daya Manusia, Prasarana dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kopertis Wilayah – I Medan

0 48 138

Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai PT. PLN (Persero) Cabang Medan

3 39 113

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PRASARANA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KOPERTIS WILAYAH – I MEDAN

1 0 31

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisis Pengaruh Sumber Daya Manusia, Prasarana dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai Kopertis Wilayah – I Medan

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Pengaruh Sumber Daya Manusia, Prasarana dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai Kopertis Wilayah – I Medan

0 0 7

Analisis Pengaruh Sumber Daya Manusia, Prasarana dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai Kopertis Wilayah – I Medan

0 0 18

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PRASARANA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KOPERTIS WILAYAH – I MEDAN

0 0 31

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisis Pengaruh Sumber Daya Manusia, Prasarana dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kopertis Wilayah – I Medan

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Pengaruh Sumber Daya Manusia, Prasarana dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kopertis Wilayah – I Medan

0 0 7

Analisis Pengaruh Sumber Daya Manusia, Prasarana dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kopertis Wilayah – I Medan

0 0 18